Indonesia Masters: Tas Wasit Hilang, Keamanan Diperketat Tahun Depan

20 Januari 2020 16:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penonton yang menghadiri partai final Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta.  Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penonton yang menghadiri partai final Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Perhelatan Indonesia Masters 2020 tercoreng dengan adanya kasus pencurian. Adalah wasit pertandingan asal Uganda, Harriet Semugabi, yang menjadi korbannya.
ADVERTISEMENT
Insiden pencurian terjadi pada Jumat (17/1/2050). Tas Harriet beserta isinya raib setelah dirinya meletakkan di kursi area tribune khusus wasit Istora Gelora Bung Karno (GBK).
Atas terjadinya kasus pencurian ini, Wakil Ketua Penyelenggara Indonesia Masters 2020, Achmad Budiharto, memastikan akan ada pembenahan pada sektor kemanan di gelaran tahun depan.
"Kemarin kita ada kecolongan karena setting (tempat) dari waktu ke waktu sama. Kemudian ada musibah mengenai wasit, kami akan mengatur ulang untuk turnamen berikutnya agar tidak terjangkau oleh pihak luar dan memaksimalkan CCTV," kata Budiharto di Istora, Minggu (19/1).
Wakil Ketua Panpel Indonesia Masters 2020, Achmad Budiharto, bersama perwakilan BWF. Foto: Dok. PBSI
Selain memastikan peningkatan kemanan tahun depan, pria yang akrab disapa Budi ini pun memastikan pihak PBSI dan panitia penyelenggara Indonesia Masters sudah membantu mengurusi dokumen Harriet yang hilang.
ADVERTISEMENT
"Kita sudah mencarikan jalan keluar dan menindaklanjuti dengan mencarikan dan membuatkan dokumen agar dia bisa kembali ke Uganda dengan selamat," jelas Budi.
Meski terdapat kasus pencurian, perwakilan BWF, Daren Parks, tetap memuji penyelenggaraan Indonesia Masters 2020. Ia menilai turnamen berjalan lancar di tahun yang sangat krusial karena sudah masuk perhitungan Olimpiade 2020.
"Hal itu (kehilangan) bisa terjadi kepada siapa saja dan di mana saja. Kami akan membantu dia agar secepat mungkin bisa kembali ke negara asalnya," ujar Daren selaku Events Director BWF.
"Ini adalah tahun yang sangat krusial, tahun kualifikasi Olimpiade. Turnamen ini terlaksana dengan baik, memberi kesempatan kepada para pemain untuk menampilkan kemampuan terbaik. Ini tahun penting bagi mereka yang fokus untuk Olimpiade," tutupnya.
ADVERTISEMENT