Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Petenis Denmark ini menjadikan Australian Open 2020 sebagai turnamen terakhirnya sebagai petenis profesional. Wozniacki pensiun. Barangkali itulah yang membuatnya tampil menggebu-gebu sekaligus lepas.
Terlepas apa pun hasilnya, Wozniacki ingin menandai Australian Open 2020 sebagai turnamen paling manis dan menyenangkan yang ia ikuti.
Target itu sepertinya tidak terlihat mustahil untuk diwujudkan Wozniacki. Setelah menang 6-1 dan 6-3 atas Kristie Ahn di babak pertama, Wozniacki menang 7-5 dan 7-5 atas Dayana Yastremska di babak kedua.
Meski demikian, bukan berarti semuanya berjalan semudah membalikkan telapak tangan. Wozniacki bahkan tertinggal 1-5 dari Yastremska di set pertama.
"Ia datang, mengayun raket, dan menjadikan segala sesuatu di atas lapangan itu seperti berpihak padanya. Saya bahkan tidak menyangka ia bisa memukul bola dan membuat winner demi winner dengan cara seperti itu," jelas Wozniacki, dikutip dari laman resmi Australian Open.
ADVERTISEMENT
"Saya sampai berpikir bahwa saya akan terhenti. Kalaupun saya lanjut ke babak berikutnya, saya pikir saya tidak akan bisa berbuat banyak melawan pemain-pemain lain," lanjut Wozniacki.
Ketertinggalan 1-5 itu ternyata menjadi titik balik Wozniacki. Oke, ia harus menikmati Australian Open 2020 karena ini menjadi turnamen terakhirnya. Namun, adakah kekalahan telak yang bisa dinikmati?
Wozniacki melawan sebisanya. Namun, perlawanan sebisanya itu menjadi comeback. Ia tidak hanya mengubah kedudukan menjadi 1-5, tetapi menyamakan kedudukan jadi 5-5 dan menang 7-5.
Wozniacki barangkali menyadari bahwa lawan yang di hadapannya itu satu dekade lebih mudanya darinya, jam terbangnya juga belum banyak. Wozniacki mengubah tempo permainan. Ia berubah menjadi sangat defensif.
Kecenderungan petenis muda, mereka hanya mahir bermain di satu tempo. Begitu lawan mengubah pola permainan, mereka seperti tidak memiliki rencana cadangan, begitu pula dengan Yastremska.
Kondisi itulah yang dimanfaatkan Wozniacki. Perubahan pola permainan Wozniacki membuat Yastremska melakukan banyak eror. Sejak gim ketujuh sampai set pertama tuntas, Yastremska membuat 14 unforced error. Bandingkan dengan enam gim sebelumnya, saat Yastremska hanya membuat tujuh unforced error.
ADVERTISEMENT
Jalan Caroline Wozniacki memang tak mulus-mulus amat karena Yastremska punya pukulan yang sangat mematikan. Namun ia tetap bisa memanfaatkan celah dan menyegel kemenangan di laga ini.
Wozniacki tidak dapat melepaskan comeback ini dari tim yang membantunya tetap tampil firmed dalam keadaan tertinggal. Orang-orang di balik layar itulah yang berhasil membentuknya sebagai petenis seperti sekarang. Trofi juara Australian Open 2018 menjadi salah satu hasilnya.
"Saya pikir tetap dekat dengan ayah saya [yang notabene merupakan pelatihnya] dan tim--termasuk sponsor--membentuk saya menjadi petenis seperti sekarang. Keputusan untuk memiliki pelatih fisik benar-benar tepat," ujar Wozniacki.
"Di lapangan, saya percaya saya menjadi pemain paling fit dan kuat, setidaknya dalam pikiran saya. Kalaupun saya bukan yang terkuat, saya menjadi salah satu pemain terkuat," jelas Wozniacki.
ADVERTISEMENT
Kemenangan di babak kedua ini memastikan Caroline Wozniacki berhak berlaga di babak ketiga Australian Open 2020 melawan petenis Tunisia, Ons Jabeur, pada Jumat (24/1/2020).
Unggulan pertama turnamen, Ashleigh Barty , pun telah menancapkan kakinya ke babak ketiga. Pada Jumat (24/1/2020), Barty akan turun arena melawan wakil Kazakhstan, Elena Rybakina.