Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pada babak final yang berlangsung di Ningbo Olympic Sports Center Gymnasium, China, pada Minggu (13/4); Aaron Chia/Soh Wooi Yik menaklukkan Chen Boyang/Liu Yi selaku wakil tuan rumah. Skor akhir 21-19 dan 21-17.
Usai laga, Aaron Chia/Soh Wooi Yik mengapresiasi tangan dingin Herry IP yang berkontribusi terhadap pencapaian mereka kali ini. Meskipun, mereka kini masih terus beradaptasi dengan gaya Herry.
"Kami berharap dapat terus belajar dari Herry. Ia pelatih baru kami dan kami masih beradaptasi dengan gaya permainan yang berbeda," kata Aaron dikutip dari New Straits Times.
"Saya rasa ini adalah penampilan yang lebih baik setelah Olimpiade [2024]. Kami memenangkan perunggu [di Paris] tetapi setelah itu, kami terpuruk. Itu bukan emas [di Olimpiade], jadi kami berusaha untuk meraih lebih banyak lagi, termasuk gelar All England," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Soh Wooi Yik juga mengakui tangan dingin Herry IP. Mereka mendapatkan kembali performa terbaik di bawah asuhannya.
"Kami juga berterima kasih kepadanya karena telah menunjukkan jati diri kami yang baru. Dalam hal latihan, ini sangat berbeda dari sesi-sesi kami sebelumnya. Kami melakukan lebih banyak hal yang belum pernah kami alami sebelumnya. Kami belajar sesuatu yang baru darinya," tegasnya.
Herry IP resmi diumumkan sebagai pelatih ganda putra Malaysia sejak Januari 2025 dan mulai bekerja per Februari lalu. Tahun lalu, ia masih menjadi pelatih di PBSI.
Di sisi lain, Indonesia nirgelar di BAC 2025. Bahkan, tidak ada satu pun wakil 'Merah Putih' di partai final. Berbeda dengan tahun lalu di mana ada satu gelar juara dari Jonatan Christie.
ADVERTISEMENT