Kisah Dwyane Wade, Anak Broken Home yang Sukses 3 Kali Juara NBA

10 September 2021 16:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dwyane Wade (kanan) dan LeBron James di Cavaliers. Foto: Soobum Im-USA TODAY Sports via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Dwyane Wade (kanan) dan LeBron James di Cavaliers. Foto: Soobum Im-USA TODAY Sports via Reuters
ADVERTISEMENT
Dwyane Wade dikenal sebagai salah satu superstar di ajang NBA. Tiga kali meraih juara NBA, eks rekan LeBron James itu tak memulainya dengan indah. Ia lahir dari keluarga broken home, sang ibu kecanduan narkoba dan ayahnya menikah lagi.
ADVERTISEMENT
Wade lahir di Chicago, AS, pada 17 Januari 1982. Orang tuanya, Dwyane Wade Sr dan Jolinda Wade berpisah saat ia baru berusia empat bulan dan kemudian bercerai.
Mengutip laporan Sportscasting, Wade tinggal di South Side, Chicago bersama ibu dan dua saudara perempuannya sampai dia berusia delapan tahun. Setelah itu, Wade tinggal bersama ayahnya, dan setahun kemudian mereka pindah ke pinggiran kota Robbins.
Wade menceritakan kesulitan masa kecilnya. Ibunya menggunakan narkoba dan dia dikelilingi oleh pengaruh geng.
Dia melihat ibunya menggunakan heroin dan polisi menggerebek rumah mereka ketika Wade berusia enam tahun. Ibunya sempat keluar masuk penjara sampai 2003.
Duel Dwyane Wade dan Austin Rivers di laga Rockets vs Heat Foto: Troy Taormina-USA TODAY Sports
Namun, bagi Wade, memilih pindah dan tinggal bersama ayahnya adalah jalan yang mengubah hidupnya. Meski sang ayah menikah lagi dengan wanita bernama Bessie McDaniel, Wade menemukan basket dalam keluarga barunya itu.
ADVERTISEMENT
Bersama tiga saudara tiri yang juga tertarik pada olahraga, Wade mulai fokus pada olahraga berkat ayahnya yang juga merupakan seorang pelatih di Richards High School. Di sekolah itu juga Wade menempuh pendidikan.
“Ayah saya [membuat] saya maju. Saya sukses hari ini karena ayah saya,” tulis Wade dalam bukunya berjudul 'A Father First: How My Life Became Bigger Than Basketball'.
Tinggal di Robbins, Wade bermain basket di pusat komunitas dengan beberapa pria yang lebih tua. Pada saat berusia 13 tahun, orang-orang di sana mengingat bagaimana Wade berlari keliling kota untuk berlatih.
“Dia [Wade] dan dua saudara laki-lakinya benar-benar sering pergi bersama. Pertama kali saya melihatnya bermain, saya berpikir, 'Wow, dia cukup bagus untuk seorang pria kecil.' Kemudian dia tumbuh dan terus menjadi lebih besar serta lebih kuat,” kata salah satu pelatih basket sekolah, John Chappetto, kepada Chicago Tribune.
ADVERTISEMENT
Ia pun bertransformasi menjadi pemain basket yang hebat. Miami Heat memilih Wade di peringkat kelima dalam draft NBA 2003. Dia bermain dengan Heat dari 2003 hingga 2016 dan memenangkan tiga gelar juara di sana.
Korver, James, Wade, pemain senior Cavaliers. Foto: Brad Penner-USA TODAY Sports via Reuters
Wade kemudian bermain satu musim untuk Chicago Bulls dan semusim bersama Cleveland Cavaliers sebelum kembali ke Heat untuk musim terakhirnya.
Pebasket yang mengidolakan Michael Jordan itu kemudian pensiun pada akhir musim 2018/19. Mengutip data Basketball Reference, pemain yang berposisi sebagai shooting guard itu mampu mencatatkan rata-rata 22 poin per gim, 4,7 rebound, dan 5,4 assist sepanjang kariernya.
Khusus untuk gelar juara NBA pertamanya pada 2006, Wade sekaligus terpilih menjadi MVP final saat Heat menaklukkan Dallas Mavericks. Ia pun tercatat sebagai pemain termuda kelima dalam sejarah NBA yang meraih penghargaan itu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Wade tercatat masuk dalam 13 kali tim NBA All-Star dan nomor punggung 3 miliknya dipensiunkan oleh Miami Heat. Ia juga tercatat pernah mewakili Timnas Basket AS dan meraih medali perunggu pada ajang Olimpiade 2004 serta emas di Olimpiade 2008.
Terkini, suami dari aktris AS, Gabrielle Union, itu dilaporkan mengambil tawaran sebagai pembawa acara 'The Cube'. Meski sudah hidup berkecukupan, Wade tak pernah melupakan masa kecilnya yang menyedihkan.
“Bagi saya, tidak tumbuh dengan uang, keluarga saya tidak tumbuh dengan uang, tidak tahu dari mana makanan Anda berikutnya akan datang, itu adalah hal-hal yang mendorong saya," ucap Wade.
"Itu [adalah] hal-hal yang terus hidup jauh di dalam diriku, yang tidak bisa aku singkirkan, kan? Itu adalah hal yang membuat saya bekerja dalam segala hal seperti yang saya lakukan,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Namun, Wade mengaku masih kerap terbangun tiba-tiba ketika mengingat masa kecilnya itu.
“Itu masih membuat saya terbangun dari tidur saya beberapa malam dengan keringat, keringat dingin, berpikir saya kehilangan segalanya,” tandasnya.