Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kisah Eks Atlet NBA yang Meninggal Sesuai dengan 'Ramalannya' Sendiri
8 September 2021 17:33 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pete Maravich adalah salah satu shooting guard terbaik dalam sejarah NBA . Ia terkenal dengan gaya mainnya yang full skill. Namun, ada hal aneh dalam hidupnya, yakni ia meninggal sesuai dengan 'ramalannya' sendiri.
ADVERTISEMENT
Mengutip laporan Fadeaway World, ada sebuah artikel Los Angeles Times yang merinci bahwa pada tahun 1974, 'Pistol' Pete Maravich memprediksi kematiannya sendiri di masa depan.
"Saya tidak ingin bermain 10 tahun di NBA dan [akan] mati karena serangan jantung pada usia 40," ucap sosok kelahiran 22 Juni 1947 ini dalam sebuah wawancara pada 1974, dikutip dari fadeawayworld.net.
Jika melihat statistiknya di NBA, ia memang bermain basket profesional selama 10 tahun, dari 1970 hingga 1980. Maravich pun benar meninggal karena serangan jantung di Pasadena, California, AS pada usia 40 tahun. Tepat dan sesuai.
Pada 5 Januari 1988, Maravich tengah bermain basket bersama rekan-rekannya, termasuk eks pemain Dallas Mavericks, Ralph Drollinger. Ia bermain tiga lawan tiga selama sekitar 20 menit dan istirahat, sebelum akhirnya pingsan begitu saja.
"Awalnya kami semua mengira dia berpura-pura, hanya bercanda. Kami mencoba mengeceknya selama satu jam, tapi itu mungkin 15 menit. Saya pikir dia sudah meninggal begitu dia menyentuh tanah,” kata Drollinger.
ADVERTISEMENT
Salah satu penulis olahraga, Andy Nuzzo, yang juga pernah mewawancarai Maravich mengaku kaget mendengar kabar tersebut. Pasalnya, itu benar-benar sesuai dengan apa yang pernah diucapkan sang pemain saat masih berusia 26 tahun.
“Itu sedikit menakutkan. Cerita itu tergeletak di meja saya ketika saya mulai bekerja [sehari setelah kepergian Maravich]. Saya membacanya, membacanya, membacanya, dan membacanya. Saya tidak bisa memercayainya. Semuanya cocok," kata Andy Nuzzo.
Maravich meninggalkan istrinya, Jackie, dan dua putranya, Jaeson (8 tahun) dan Josh (5 tahun). Karena anak-anaknya masih sangat kecil ketika dia meninggal, sang istri pun berusaha melindungi putra mereka dari perhatian media. Bahkan, ia tidak mengizinkan Jaeson dan Josh menghadiri pemakaman sang ayah.
Semasa hidupnya, Maravich telah bermain untuk beberapa tim NBA. Ia memulai karier profesionalnya bersama Atlanta Hawks yang memilihnya di urutan ke-3 pada draft NBA 1970. Lalu, ia pindah ke New Orleans (yang ganti nama jadi Utah Jazz) selama 6 tahun sebelum mengakhiri kariernya di Boston Celtics pada 1980.
ADVERTISEMENT
Mengutip data Basketball Reference, selama 10 tahun berkarier di NBA, Pete Maravich telah bermain sebanyak 658 pertandingan. Ia mengoleksi rata-rata 24,2 poin per gim, 4,2 rebound, dan 5,4 assist.
Pemain yang pernah tergabung dalam 5 kali NBA All-Star ini dilantik menjadi bagian Hall of Fame pada 1987. Nomor punggungnya pun dipensiunkan oleh eks timnya, seperti nomor 44 yang dipensiunkan oleh Atlanta Hawks dan nomor 7 di Utah Jazz serta New Orleans Pelicans.