Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kisah Scottie Pippen: Beli Jet Rusak Rp 56 M, Nyaris Bangkrut karena Investasi
17 Desember 2020 15:20 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bahkan bisa dibilang, Pippen dengan senang hati merelakan diri berada di balik bayang-bayang Jordan untuk membuatnya terbang tinggi dan Chicago Bulls semakin berprestasi.
Ketika Pippen mulai masuk NBA bersama Bulls pada 1987, Jordan sudah menjadi senior bagi pemain nomor 33 itu karena masuk NBA pada 1984. Namun, butuh waktu hingga Phil Jackson masuk Bulls pada 1989 untuk membentuk Pippen sebagai rekan duet sepadan bagi Jordan.
Puncaknya terjadi pada musim 1990/1991 saat Bulls kali pertama merebut gelar NBA. Ketika itu, Jackson melakukan perubahan signifikan dengan mengubah posisi bermain Pippen, dari forward ke guard. Keputusan Jackson membuat Pippen menjadi pemain serbaguna.
Pippen mulai mengimbangi level permainan Jordan lewat kemampuan mencetak poin, menjadi fasilitator, dan bertahan yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
Pippen main bersama Jordan di Bulls pada 1987 hingga 1993 dan 1995 hingga 1998. Layaknya Batman dan Robin, kolaborasi kedua pemain itu membuat Bulls sukses merebut enam gelar cincin NBA.
Namun, soal nasib rupanya Pippen tidak lebih baik ketimbang Jordan. Kontrak Pippen bernilai sangat kecil.
Selepas kontrak berskala rookie-nya habis, Pippen setuju menandatangani perpanjangan kontrak bernilai hanya USD 18 juta (setara Rp 254 miliar) selama tujuh tahun.
Sementara, Michael Jordan yang menerima gaji selangit yakni USD 33,14 juta (setara Rp 468 miliar) per musim.
Selain itu, Pippen sering melakukan blunder dalam mengelola keuangannya sehingga sempat mengalami kebangkrutan. Salah satu keputusan fatal Pippen ketika membeli jet pribadi senilai 4 juta dolar AS (setara Rp 56 miliar).
ADVERTISEMENT
Namun, sialnya Jet tersebut bahkan rusak tak lama setelah ia membelinya sehingga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk perbaikan.
Kesalahan investasi juga sering dilakukan oleh Pippen. Salah satu investasi yang dilakukannya adalah usaha real estate.
Hal tersebut membuatnya kehilangan uang mencapai 120 juta dolar AS (setara Rp 1,6 triliun).
****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .