Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump , memberikan komentar pedas terhadap pelatih Golden State Warriors, Steve Kerr, dan pelatih San Antonio Spurs, Gregg Popovich. Serangan Trump itu didasari oleh komentar Kerr dan Popovich menyoal twit General Manager Houston Rockets, Daryl Morey.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Morey, melalui akun Twitter pribadinya, menyuarakan dukungannya terhadap Hong Kong. Singkat cerita, China, yang sedang terlibat konflik tak langsung dengan Hong Kong, marah akan twit Morey itu.
Masalahnya, kemarahan China tak hanya tertuju kepada Morey dan Rockets, tetapi juga keseluruhan NBA. Sampai saat ini, China telah melakukan beberapa hal, termasuk memblokir siaran langsung pramusim NBA yang tengah berlangsung.
Menariknya, NBA terlihat ketakutan. Cukup wajar mengingat China merupakan salah satu pasar terbesar NBA. Dari situ, NBA melakukan banyak hal untuk ‘menjaga’ perasaan China. Salah satunya adalah mengeluarkan permintaan maaf secara terbuka.
Tentu saja, figur-figur di NBA ikut mengomentari situasi ini. Salah duanya adalah Kerr dan Popovich.
ADVERTISEMENT
Menariknya, dua pelatih yang terkenal blakblakan ini tampak menahan diri ketika memberikan komentar. Kerr menyatakan bahwa ia tak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai permasalahan ini. Dari situ, sang pelatih ogah untuk memberikan opini lebih lanjut.
Popovich mendukung pernyataan Komisioner NBA, Adam Silver. Beberapa hari lalu, Silver menyatakan bahwa ia mendukung semua pihak di NBA untuk menyuarakan pendapatnya. Namun, Silver menegaskan bahwa NBA tak akan bertanggung jawab atas pendapat pihak yang terkait.
Nah, Trump kemudian menyatakan bahwa kedua pelatih itu patuh saja kepada China, tetapi enggan memberikan respek kepada Amerika Serikat.
“Saya melihat Kerr, Popovich, dan beberapa orang lain patuh kepada China. Namun, mereka tidak seperti itu kepada negara kami. Mereka seperti tidak respek kepada AS,” kata Trump, dikutip dari ESPN.
ADVERTISEMENT
Trump kemudian menyebut Kerr seperti anak kecil yang ketakutan. Sementara, di mata Trump, Popovich sedikit lebih baik daripada Kerr.
“Saya melihat orang ini, Steve Kerr, dan ia seperti anak kecil. Ia benar-benar takut untuk menjawab pertanyaan itu. Ia tak bisa menjawab dan terlihat gemetar. Namun, ia akan bicara yang buruk-buruk tentang AS.”
“Lalu, saya melihat Popovich, dan, ya, sama sajalah mereka. Namun, ia terlihat sedikit lebih berani. Mereka sama-sama suka berbicara buruk tentang AS. Namun, ketika membicarakan China, mereka tak mau mengeluarkan kata-kata yang buruk. Itu cukup menyedihkan,” tambah Trump .
Kerr dan Popovich sebenarnya merupakan orang-orang yang sering melontarkan kritik keras terhadap Trump. Kerr pernah menyebut Trump sebagai orang yang rasialis. Sementara, Popovich menyatakan bahwa Trump membuat orang-orang mengeluarkan sisi buruk mereka.
ADVERTISEMENT
Kedua pelatih itu juga merupakan pendukung adanya peraturan mengenai senjata api—sesuatu yang menjadi isu besar dalam era kepemimpinan Trump.
Berdasarkan hal tersebut, Jason Owens dari Yahoo Sports menyatakan bahwa yang dibela Trump bukanlah AS, melainkan dirinya sendiri.
“Di sini, Trump memosisikan kritik Kerr dan Popovich terhadap dirinya dan peraturannya sebagai hal yang buruk tentang AS. Pada kenyataannya, Kerr dan Popovich menyuarakan kekhawatiran mereka tentang AS, bukan berbicara yang buruk,” tulis Owens.