Lebih Jauh Tentang Blood Rule, Sebuah Perlindungan Medis untuk Atlet

28 Juli 2020 18:01 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atlet nasional cabang olahraga Rugbi Indonesia menjalani latihan di pesisir pantai Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh. Foto: CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Atlet nasional cabang olahraga Rugbi Indonesia menjalani latihan di pesisir pantai Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh. Foto: CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP
ADVERTISEMENT
Blood rule lazim berlaku di setiap kompetisi olah raga. Aturan ini berlaku bagi atlet atau pemain yang terluka atau mengalami pendarahan --sekecil apa pun itu.
ADVERTISEMENT
Jadi, atlet yang mengalami blood rule harus meninggalkan lapangan atau arena pertandingan untuk menerima penanganan medis.
Tak cuma mereka yang terluka atau mengalami pendarahan, pemain yang kostumnya terkena darah dari pemain lain pun harus segera meninggalkan arena pertandingan.
Pada dasarnya, peraturan ini diterapkan untuk mencegah penyebaran atau infeksi patogen melalui kontak darah. Yang paling familiar tentu saja HIV.
Ada dua tindakan yang bisa diambil terkait pemberlakuan aturan ini. Yang pertama, mengganti pemain yang terluka atau mengalami pendarahan.
Walaupun pada dasarnya kondisi mereka sangat memungkinkan untuk melanjutkan pertandingan, pemain tersebut tetap harus meninggalkan arena pertandingan dan menerima penanganan medis.
Yang kedua, pertandingan digantikan untuk sementara agar pemain dapat ditangani secara medis. Untuk peralatan atau atribut yang terkena darah, pun harus segera diganti.
Atlet nasional cabang olahraga Rugbi Indonesia melakukan pemanasan sebelum berlatih di pesisir pantai Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh. Foto: CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP
Dalam kompetisi rugbi teratas Australia, National Rugby League (NRL), opsi kedua adalah tindakan yang dilakukan pertama kali. Wasit dan petugas pertandingan harus memeriksa apakah pemain yang kembali ke lapangan tersebut sudah benar-benar ditangani sesuai standar.
ADVERTISEMENT
Kalau meragukan apalagi tak sesuai standar, petugas pertandingan berhak untuk mengganti pemain tersebut. Seandainya pemain yang bersangkutan menolak, wasit berhak untuk menghentikan jalannya pertandingan.
Luka Jovic merayakan gol ke gawang Chelsea. Foto: Reuters/John Sibley
Selain NRL, kompetisi NBA termasuk yang ketat menyoal blood rule. Dalam kompetisi sekelas NBA, waktu yang diberikan untuk menangani luka atau pendarahan pun diatur dengan jelas. Petugas pertandingan wajib menghentikan pertandingan maksimal 30 detik agar pemain tersebut dapat ditangani secara medis. Ketentuan ini juga berlaku bila terdapat darah di kostum seorang pemain.
Walau tak semua cabang olahraga dan kompetisi memberlakukan blood rule, pada dasarnya aturan ini tidak dilakukan untuk memperumit jalannya pertandingan. Blood rule diberlakukan atas dasar keamanan para atlet. Blood rule menjadi salah satu bentuk perlindungan medis kepada atlet yang diberikan oleh penyelenggara kompetisi.
ADVERTISEMENT