Magic Johnson: LeBron James Hebat, tapi Michael Jordan yang Terbaik di NBA

22 Mei 2020 18:06 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Michael Jordan di Chicago Bulls. Foto: AFP/John Ruthroff
zoom-in-whitePerbesar
Michael Jordan di Chicago Bulls. Foto: AFP/John Ruthroff
ADVERTISEMENT
Magic Johnson ikut dalam perdebatan menyoal kehebatan Michael Jordan dan LeBron James di jagat NBA. Legenda Los Angeles Lakers itu menyebut James sebagai pemain hebat, tapi Jordan tetap menyandang status pemain terbaik sepanjang sejarah NBA.
ADVERTISEMENT
Johnson tahu betul perjalanan karier Jordan serta bagaimana Chicago Bulls berada di era kejayaan pada era 1990-an. Jordan sukses mengantarkan Bulls meraih enam gelar juara NBA yang perjalanannya kemudian diabadikan dalam serial dokumenter 'The Last Dance'.
Kapabilitas Jordan sebagai Greatest of All Time (GOAT) juga dibuktikan dengan catatan 14 kali tampil di NBA All-Star, lima trofi MVP FInal, dan lima kali diganjar penghargaan sebagai MVP NBA.
Sementara James tak kalah mentereng. Dia digandrungi pecinta NBA kiwari karena punya koleksi tiga gelar juara NBA (dua dengan Miami Heat dan sekali dengan Cleveland Cavaliers), tiga penghargaan MVP Final, serta empat kali jadi MVP NBA.
"Pertama, jangan lupakan tentang pencapaian LeBron James karena dia adalah pemain basket serba bisa (all around player) terbaik, salah satu yang terbaik yang pernah ada. Bagi saya, ketika berbicara tentang pemain serba bisa, dia mungkin adalah yang terbaik," ujar Johnson kepada Stephen A. Smith dalam program bahasan 'The Last Dance'.
ADVERTISEMENT
"Tapi, ketika Anda berbicara soal siapa yang terbaik (di NBA)? Maka itu masih Michael Jordan," jelasnya.
Michael Jordan, legenda Chicago Bulls. Foto: JEFF HAYNES / AFP
Ngomong-ngomong soal pemain serba bisa, Johnson tahu betul tentang itu. Selama bermain dulu, Johnson memegang peran sebagai sosok yang bisa bermain di berbagai posisi. Mengawali karier sebagai forward, dia bertransformasi menjadi point guard.
Hal serupa terjadi pada LeBron James. Dengan tinggi 206 sentimeter, James memulai kariernya di Cavaliers sebagai small forward. Pada musim 2009/10, dia dipasang sebagai point guard karena beberapa pemain backcourt Cavaliers cedera.
Saat pindah ke Heat, James juga berperan sebagai power forward karena absennya Chris Bosh. Ketika pulang ke Cavaliers, James mulai sering bermain sebagai playmaker hingga shooting guard, tanpa melepas tugas utamanya sebagai forward.
ADVERTISEMENT
James menjadi point guard reguler saat pindah ke Lakers. Visi dan kemampuan membaca permainannya berkembang pesat pada tahun keduanya (2019/20). Dia mencatatkan rata-rata 10,6 assist. Itulah statistik terbaik sepanjang kariernya.
LeBron James, bintang Los Angeles Lakers. Foto: AFP/Ronald Martinez
Status sebagai serba bisa memang dinilai Johnson belum cukup untuk membuat James terlihat lebih baik dari Johnson. Namun, pemain berusia 35 tahun tersebut dianggap bisa menyamai atau melewati nama Jordan jika mampu menambah koleksi gelar juara.
"Karier LeBron James saat ini belum selesai kan', dia masih bisa bermain basket. Jadi, mungkin dia masih punya kesempatan untuk mengejar Jordan jika dia mampu meraih beberapa gelar juara lagi," tutur Johnson.
"Tapi yang jelas, mereka berdua adalah pemain hebat dan membuat rekan-rekannya menjadi lebih baik untuk meraih gelar juara. Bersyukur saja saat ini kita bisa melihatnya bermain dan saat ini adalah eranya, dia mendominasi era sekarang," pungkas Johnson.
ADVERTISEMENT
James punya kans besar menambah trofi Larry O'Brien musim ini karena tampil apik dengan menempati posisi pertama Wilayah Barat. Namun, jalannya NBA 2019/20 masih ditangguhkan akibat pandemi virus corona.
===
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!