Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo tampil sebagai juara China Terbuka 2019, Minggu (22/9/2019). Keduanya mengandaskan pasangan Indonesia lainnya, Moh.Ahsan/Hendra Setiawan, pada partai puncak.
ADVERTISEMENT
Marcus/Kevin membutuhkan tiga gim untuk menjadi juara. Keduanya mengalahkan Ahsan/Hendra dengan skor 21-18, 17-21, dan 21-15.
****
Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra sudah terlalu familiar satu sama lain. Pilihannya ada dua kalau kedua pasangan ini bertemu: Berakhir cepat karena salah satu pasangan betul-betul paham bagaimana menghentikan pasangan lainnya atau berlangsung ketat karena masing-masing pasangan sudah beradaptasi satu sama lain.
Untuk final China Terbuka 2019, yang terjadi adalah opsi kedua.
kumparanSPORT sempat mendengar bahwa sebagai pasangan senior, Ahsan/Hendra cukup cerdik membagi stamina mereka. Dengan usia sudah kepala tiga, Ahsan/Hendra acap melepas gim kedua, demi merebut pertandingan pada gim ketiga, jika lawan yang mereka hadapi cukup agresif.
Namun, kenyataannya tidak demikian ketika mereka bertemu Marcus/Kevin pada final kali ini. Sejak awal gim pertama, Ahsan/Hendra sudah meladeni permainan cepat nan agresif khas Minions. Hal yang sama juga terjadi pada gim kedua, tetapi kita akan berbicara soal gim pertama dahulu.
ADVERTISEMENT
Pertarungan ketat itu terlihat dari bagaimana Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra berusaha memenangi kontrol pada pertarungan di depan net. Pukulan agresif dibalas pukulan agresif, smes dibalas smes.
Pada satu momen, pukulan Marcus/Kevin baru saja melenceng tipis di sebelah kiri pertahanan Ahsan/Hendra. Namun, Kevin dengan sigap langsung meminta challenge —dan berhasil. Pukulannya masuk. Satu poin bertambah untuknya dan Marcus. Namun, bukan berarti mereka mendapatkan angin.
Yang terjadi kemudian, Marcus/Kevin membuat beberapa kesalahan. Situasi tersebut membuat Ahsan/Hendra mendapatkan angin. Kendati akhirnya unggul 21-18 pada gim pertama, kesalahan-kesalahan tersebut bikin Marcus/Kevin kesulitan sendiri pada gim kedua.
Marcus/Kevin dengan cepat unggul 11-8 pada interval gim kedua. Namun, Ahsan/Hendra justru bangkit setelahnya. Penyebabnya apa lagi kalau bukan beragam eror yang dilakukan oleh Minions sendiri.
ADVERTISEMENT
Kevin bahkan sempat terlihat kecewa ketika sebuah pukulan Marcus membentur net, menghibahkan satu poin untuk The Daddies. Ahsan/Hendra memang sempat beberapa kali gagal memanfaatkan kesempatan ketika pukulan mereka juga membentur net, tetapi performa mereka terbilang lebih konsisten pada akhir-akhir gim kedua.
Akhirnya, sebuah pukulan menyilang yang dilepaskan Ahsan gagal diantisipasi oleh Kevin. The Daddies menutup pertarungan pada gim kedua dengan keunggulan 21-17.
Marcus/Kevin sepertinya gemas sendiri. Oleh karena itu, mereka langsung tancap gas pada gim ketiga. Ketika Marcus mendapatkan poin pertama untuk keduanya pada gim pertama ini, Kevin menyambutnya dengan pekik puas. Minions lantas unggul 6-1 dengan cepat.
Sadar bahwa mereka unggul kalau bermain dalam tempo lebih cepat, Marcus/Kevin membuat Ahsan/Hendra kerepotan pada awal-awal gim ketiga ini. Sebuah eror dilakukan oleh Ahsan/Hendra —pukulan mereka membentur net—, membuat Marcus/Kevin mendapatkan poin ketujuh.
ADVERTISEMENT
Sial buat Marcus/Kevin, tempo cepat yang mereka terapkan acap jadi bumerang. Ahsan/Hendra mendapatkan poin ketiga mereka pada gim terakhir ini setelah pukulan Marcus mengenai net. Marcus pun sebal sendiri —sampai-sampai menepuk-nepuk kepalanya sendiri dengan raket.
Namun, poin ketiga itu bukannya tidak memberi efek samping terhadap Ahsan/Hendra. Ketika bersiap menyambut pukulan dari Marcus, Ahsan tampak mengalami cedera ringan. Ia lantas mendapatkan perawatan medis di pinggir lapangan. Beruntung bagi The Daddies, Ahsan masih bisa melanjutkan pertandingan setelah menerima semprotan penahan rasa sakit di bagian pahanya.
Marcus/Kevin unggul 11-4 pada saat interval, lalu menjauh lagi dengan kedudukan 14-6. Dari situ, mereka betul-betul bikin Ahsan/Hendra kerepotan. Minions dengan cepat bertukar posisi dan bergantian melepaskan pukulan ke area pertahanan Ahsan/Hendra. Dengan segera, keunggulan itu menjauh lagi jadi 16-8.
ADVERTISEMENT
Satu pukulan Marcus kemudian jatuh di belakang area pertahanan Ahsan/Hendra, membuat The Daddies mendapatkan poin ke-11 mereka pada gim ketiga. Namun, ketika itu, Marcus/Kevin sudah mengumpulkan 19 poin. Dominasi mereka pada gim ini terlalu kentara.
Satu-satunya penghalang Marcus/Kevin hanyalah eror yang acap mereka buat sendiri. Misalnya, ketika Ahsan/Hendra mendapatkan poin ke-15 mereka. Marcus/Kevin baru saja meminta challenge. Namun, nyatanya, pukulan yang dilepaskan memang jatuh di luar garis lapangan.
Kendati begitu, pertandingan ini memang tinggal menunggu waktu saja untuk menjadi milik Marcus/Kevin. Terlebih setelah Ahsan mendapatkan cedera. Ia tidak banyak bergerak. Tentu saja, ini menyulitkan The Daddies yang mesti menghadapi kecepatan Marcus/Kevin.
Tak lama setelahnya, Minions mendapatkan championship point. Lalu, sebuah pukulan menyilang yang diarahkan ke sebelah kanan pertahanan Ahsan/Hendra tak mampu dikembalikan oleh Ahsan. Marcus/Kevin pun tampil sebagai juara usai menutup gim ketiga dengan keunggulan 21-15.
ADVERTISEMENT