Satria Muda Jaga Peluang Lolos ke Final IBL 2017

23 April 2017 2:02 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Satria Muda menang atas CLS. (Foto: IBL 2017)
zoom-in-whitePerbesar
Satria Muda menang atas CLS. (Foto: IBL 2017)
Laga kedua semifinal Divisi Merah Indonesian Basketball League (IBL) 2017 antara Satria Muda kontra CLS Knights berlangsung ketat. Hasilnya tuan rumah Satria Muda berhasil menang dengan skor 71-66 dalam laga yang berlangsung di Britama Arena Kelapa Gading, Sabtu (22/4).
ADVERTISEMENT
Atas kemenangan itu, agregat laga semifinal imbang menjadi 1-1. Hal itu dikarenakan pada laga semifinal pertama, CLS berhasil menang dengan skor 80-60. Itu berarti semifinal harus dilanjutkan ke gim ketiga yang akan berlangsung kembali di Britama Arena, Minggu (23/4).
Satria Muda melalui sang pelatih, Youbel Sondakh, mengungkapkan rasa optimisme untuk bisa kembali memenangkan laga kedua dan lolos ke final. “Inilah pertarungan dua tim terbaik musim ini. Kami akan berjuang kembali untuk menang,” Youbel Sondakh seperti dilansir dari rilis yang diterima kumparan (kumparan.com).
Sementara itu, CLS juga tak kalah penuh semangat untuk bisa mempertahankan gelar juara. “Kami harus menang jika ingin jadi juara. Do or die, tak ada pilihan. Hari ini anak-anak seperti takut bermain, gim terakhir tidak boleh lagi terjadi,” kata Wahyu Widayat Jati, pelatih CLS.
ADVERTISEMENT
Satria Mudadi mata Wahyu, bukanlah tim istimewa, hanya saja pada laga tersebut timnya tidak bermain sesuai arahannya. “Saya sudah beberkan semua kepada para pemain, tetapi mereka seperti bermain dengan keraguan. Ada beberapa kesempatan melakukan tembakan, namun tidak dilakukan. Kami akan lakukan perbaikan dan bermain seperti ciri khas permainan CLS di gim terakhir,” janji Wahyu.
Satria Muda menang atas CLS. (Foto: IBL 2017)
zoom-in-whitePerbesar
Satria Muda menang atas CLS. (Foto: IBL 2017)
Laga penentu pasti akan panas, terlebih Wahyu sendiri juga merupakan mantan pemain Satria Muda. Britama Arena pun akan kembali membara. “Anak-anak tak boleh takut bermain di kandang lawan, ini juga kandang saya. Penonton pun tidak semua mendukung tuan rumah, CLS juga memiliki pendukung di sini. Anak-anak tidak boleh takut. Mereka harus datang dengan keyakinan menang,” tegas pelatih yang akrab disapa Cacing itu.
ADVERTISEMENT
Satria Muda memang mampu bermain lebih agresif dibanding gim pertama, hal itulah yang menjadi alasan mereka mampu meraih kemenangan. “Pelatih minta kami bermain lebih keras. Saat kalah di Surabaya, permainan kami terlalu lembek,” kata pemain senior Satria Muda, Christian Ronaldo Sitepu.
Agresivitas Satria Muda itu diakui oleh guard CLS, Arif Hidayat. “Satria Muda lebih banyak melakukan pressure dibanding gim pertama. Teman-teman tak siap dan bermain kurang tenang,” kata Arif, peraih gelar The Best Sixth Man musim kompetisi tahun ini.
Pada laga ini, di kubu Satria Muda, Tyreek Jewell menjadi pengumpul pemain terbanyak. Pemain asal Amerika Serikat mampu membuat 22 poin. Sementara itu di kubu CLS, pemain asing anyarnya, Willard Crew Jr. mampu menunjukkan taji dengan mencetak 37 poin pada laga ini.
ADVERTISEMENT