Menpora Cari Big Man untuk Timnas Basket RI: Kaji Kans Naturalisasi

26 November 2024 10:30 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebasket Indonesia Anthony Beane berusaha melewati hadangan pebasket Thailand Nakorn Jaisanuk dan Martin Breunig pada pertandingan Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025 di Indonesia Arena, Jakarta, Minggu (24/11/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pebasket Indonesia Anthony Beane berusaha melewati hadangan pebasket Thailand Nakorn Jaisanuk dan Martin Breunig pada pertandingan Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025 di Indonesia Arena, Jakarta, Minggu (24/11/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Timnas Basket Indonesia mengalami dua kekalahan beruntun pada November ini dalam lanjutan Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025. Usai kalah 78-86 dari Korsel, lalu kandas 71-112 dari Thailand.
ADVERTISEMENT
Menpora RI, Dito Ariotedjo, menyoroti situasi ini. Ia menilai bahwa Timnas Basket Indonesia kekurangan sosok 'Big Man', yakni pemain berpostur tinggi menjulang, untuk menyaingi skuad Thailand yang menurutnya banyak pemain naturalisasi.
Meski begitu, Menpora mengatakan bahwa mereka masih ingin lebih mengedepankan atlet nasional dan diaspora. Mereka akan coba lebih bijak jika hendak melakukan naturalisasi.
"Inilah yang masyarakat harus tahu, dari Timnas Thailand itu big man banyak sekali dan semua naturalisasi. Ini yang sedang kami kaji. Kami akan fokus menghitung pemanfaatan maksimal atlet nasional dan diaspora. Kami tidak ingin naturalisasi yang sifatnya akuisisi," ucap Menpora kepada wartawan.
Pebasket Indonesia Brandon Jawato (kiri) melewati adangan pebasket Thailand Martin Breunig pada pertandingan Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025 di Indonesia Arena, Jakarta, Minggu (24/11/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
"Kami fokus mencari diaspora, tapi kadang Thailand melakukan hal yang serupa lagi, naturalisasi big man. Kami juga harus menyeimbangkan diri dengan Singapura, Filipina, dan Malaysia juga," tambahnya.
ADVERTISEMENT
"Dinamika akan ada dan selalu ada. Timnas Basket saat lawan Korea Selatan sangat baik tapi ketika lawan Thailand, permainan sudah bagus tapi lawan big man thailand agak kesusahan. Basket ini variabel ketinggian cukup besar, berbeda dengan sepak bola," tandasnya.