Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mereka yang Bisa Menggantikan Tempat CLS Knights di IBL 2017/18
7 Desember 2017 13:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Kurang lebih 24 jam dari sekarang, perhelatan Indonesian Basketball League (IBL) akan kembali bergulir memeriahkan gegap gempita bola basket Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari segala kontroversi dan hal-hal "mengejutkan" lain yang mewarnai persiapan jelang kompetisi musim 2017/18 ini, IBL--sebagai wadah mengumpulkan talenta-talenta terbaik para pebasket Indonesia--tetap menjadi media paling nyata untuk membuat olahraga ini berkembang.
Terkait hal mengejutkan yang di sebutkan di atas, seperti yang kita ketahui, sekitar akhir Juli 2017 kemarin sempat mencuat kabar yang menghebohkan jagat perbasketan Tanah Air, dengan mundurnya CLS Knights Surabaya --kini berganti menjadi CLS Knights Indonesia- -dari tim peserta IBL.
Menggemparkan? Jelas. Karena CLS sebagai juara di musim 2015/16 adalah salah satu "magnet" yang bisa digunakan untuk memikat para penggemar IBL menyaksikan pertandingan. CLS, dalam hal ini, merupakan salah satu tim dengan jumlah penggemar yang tidak sedikit--terlepas dari sejarah panjang yang mereka miliki juga.
ADVERTISEMENT
Lalu, apakah IBL kemudian akan kehilangan pamor dengan absennya CLS--yang kini beralih mengikuti kompetisi Asean Basketball League (ABL)? Jawabannya, tentu bisa terlihat ketika musim 2017/18 nanti telah bergulir. Di sana akan terlihat, apakah animo penonton yang hadir dan memperhatikan bakal sebesar saat CLS masih ada?
Namun, IBL tentu tak bisa menghabiskan energi untuk memikirkan hal itu. Dengan musim anyar segera bergulilr, ada tidaknya CLS, IBL adalah IBL yang tidak hanya dihuni oleh satu atau dua tim saja. Justru sebaliknya, dengan ketidakhadiran CLS, membuka peluang bagi tim lain untuk bisa mendongkrak prestasi mereka musim ini, setidaknya menggantikan tempat CLS yang selalu menjadi langanan peserta play-offs.
Berangkat dari situ, kami hadirkan tim mana saja yang berpotensi untuk bisa menggantikan tempat CLS tersebut. Di antaranya sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Pacific Caesar Surabaya
Saudara dekat CLS yang juga berasal dari Surabaya ini adalah tim semenjana yang biasanya hanya melengkapi slot peserta IBL. Setidaknya begitulah kenyataannya, hingga di musim 2016 lalu, seiring dengan keberadaan pemain asing di IBL. Pacific sukses menjadi tim kuda hitam paling impresif sepanjang musim.
Tergabung di divisi putih bersama Pelita Jaya dan W88.News Aspac Jakarta, Pacific bisa memberikan persaingan sengit kepada dua tim kuat tersebut. Dari catatan statistik yang dihimpun dari IBL Stats, Pacific sepanjang musim reguler kemarin sukses meraih sembilan kemenangan dan enam kali kalah. Bandingakan dengan dua musim sebelumnya di mana mereka hanya bisa merasakan satu kali kemenangan saja.
Pacific, pada musim lalu, juga terhitung menjadi tim dengan jumlah turnover per laga paling sedikit (12,60), pemilik persentase tembakan dua angka terbaik kedua (45%), dan tim dengan jumlah assist per laga terbaik ketiga (17,73), juga tim dengan jumlah defensive rebound per laga terbaik kelima (35,00).
ADVERTISEMENT
Dari segi ini, terlihat Pacific sudah mulai membaik di segala sisi, baik itu penyerangan maupun pertahanan. Sehingga musim ini bisa menjadi kesempatan Pacific untuk menggantikan tempat CLS sebagai salah satu tim terkuat di IBL.
Hangtuah Sumsel
Sama seperti Pacific, Hangtuah mulai membuktikan diri bahwa mereka adalah tim yang bisa memberikan ancaman bagi tim-tim papan atas. Musim lalu, Hangtuah hanya finis di posisi keempat divisi putih dengan mengumpulkan enam kemenangan dan sembilan kali kalah.
Musim lalu, statistik Hangtuah juga tak kalah apik dengan tim sekelas CLS. Soal persentase tembakan tiga angka misalnya, Hangtuah memiliki persentasse 32% berbanding 30% milik CLS, begitpun soal poin per gim Hangtuah yang mencapai 74,80 dan CLS hanya 73,14.
ADVERTISEMENT
Namun, jelang musim anyar bergulir, Hangtuah berhasil membuat kejutan dan meraih modal bagus dengan menjadi juara empat di turnamen pra-musim, Perbasi Cup awal November lalu.
Dengan modal apik sebelum musim baru berjalan, Hangtuah tinggal meningkatkan serta mempertahankan penampilan apik yang sudah mereka tunjukkan sejak musim lalu.
Garuda Bandung
Berbeda dengan dua tim di atas, Garuda merupakan tim yang mempunyai sejarah dan prestasi cukup bagus di kompetisi basket Indonesia.
Musim lalu, mereka pun sukses mencapai babak play-offs usai menempati posisi ketiga di divisi merah. Sayang, langkah mereka terhenti oleh CLS di babak tersebut.
Kini, dengan skuat yang semakin segar, Garuda memiliki kesempatan besar untuk menggantikan tempat CLS yang mengalahkan mereka musim lalu. Mereka punya pemain-pemain muda potensial dan pemain berpengalaman macam Diftha Pratama dan Galang Gunawan. Jadi, musim ini adalah waktu yang tepat bagi mereka untuk menorehkan prestasi lebih baik.
ADVERTISEMENT
****
Seri I IBL Musim 2017/18 akan berlangsung di Semarang pada 8-10 Desember 2017 di GOR Sahabat Semarang.