Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, Rossi sempat tampil cukup oke di sesi Free Practice 3 (FP3) dengan menduduki urutan kesembilan. Namun kemudian, VR46 terlihat loyo saat kualifikasi dan akhirnya menempati urutan start kedua dari belakang.
"Hari yang sangat sulit, karena saya tidak pernah kuat. Kami mencoba meningkatkan feeling pada ban belakang, tetapi saya sangat menderita. Saya memiliki cengkeraman yang kurang dalam akselerasi dan juga, setelah beberapa lap, saya sangat menderita dan kecepatan saya tidak bagus," katanya, dikutip dari Crash.net.
Valentino Rossi benar-benar sulit tampil kompetitif di kariernya kali ini. Dirinya yang dulu begitu digdaya dengan motor Honda dan Yamaha kini harus menerima kenyataan menjadi pebalap semenjana.
ADVERTISEMENT
"Bagi saya ini bukan kualifikasi terburuk saya. Saya berpikir, saya melakukannya lebih buruk dengan Ducati!" tutur Rossi.
Boleh jadi, maksudnya Rossi itu adalah momen saat dia membela tim Ducati pabrikan selama 2011-2012. Kala itu, ia beberapa kali start dari urutan di luar 10 besar, tetapi yang terburuk adalah mengawali lomba dari posisi 16 di MotoGP Jerman 2011.
Sebenarnya, sejak musim 2020, Rossi yang masih bersama Yamaha pabrikan kian akrab dengan urutan start dari posisi belasan. Namun, seburuk-buruknya adalah start ke-18 di MotoGP Europa. Kini, dia harus start dari posisi kedua dari belakang.
"Ini akan menjadi sulit. Saya harus start dari belakang. Kita harus mengerti, mencoba sesuatu yang lain dan kita akan lihat," ujar sang juara dunia 9 kali Kejuaraan Dunia MotoGP.
ADVERTISEMENT
Pada pekan sebelumnya, Valentino Rossi sempat membuat gebrakan dengan start dari urutan keempat di MotoGP Qatar. Namun akhirnya, pebalap 42 tahun tersebut finis di urutan 12. Alasannya finis segitu adalah juga karena ban dan juga temperatur trek.
***