Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PBSI , Agung Firman Sampurna, memasukkan opsi pemakaian pesawat carter untuk atlet bulu tangkis RI yang akan bertanding di luar negeri. Hal ini berkaca dari kasus yang menimpa skuad 'Merah Putih' di All England 2021.
ADVERTISEMENT
Sebagai pengingat, tim bulu tangkis RI dipaksa mundur dari All England 2021 gara-gara satu pesawat dengan orang yang positif corona. NHS memberi perintah isolasi, BWF memutuskan para pebulu tangkis RI tak bisa melanjutkan perjuangan di All England.
Agung menyatakan bahwa masalah ini tak ada hubungannya dengan pesawat carter. Walau begitu, pada akhirnya, ada opsi menyewa pesawat sendiri untuk perjalanan para atlet ke turnamen internasional nantinya.
Lantas, apakah PBSI akan mencari sponsor atau meminta bantuan pemerintah terkait pemakaian pesawat carter?
Ketua Bidang Humas dan Media PBSI, Broto Happy, menerangkan bahwa PBSI tak terbentur biaya untuk pemakaian pesawat carter. Ini mengindikasikan bahwa PBSI memang memiliki anggaran khusus untuk itu.
"Sejauh ini, PBSI mampu kok. Ya [ada anggarannya]. Seperti saat mengirim pemain ke Thailand awal tahun ini," terang Broto kepada kumparan, Jumat (19/3).
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, pada Januari 2021, ada tiga turnamen di Thailand, yakni dua Thailand Open dan BWF World Tour Finals. Kontingen Indonesia berangkat ke 'Negeri Gajah Putih' dengan pesawat carter Garuda Indonesia.
Kala itu, Ketua Harian PP PBSI, Alex Tirta, menerangkan kebijakan itu ditempuh demi menjaga kesehatan dan keselamatan pemain dari terinfeksi COVID-19.
''Kami menyewa pesawat semata-mata demi menjaga kesehatan dan keselamatan pemain. Kalau berangkat dengan pesawat komersial biasa, kita khawatir pemain bisa tertular virus dari penumpang umum yang lain,'' ujar Alex pada Januari lalu.
***