Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Pebalap Belanda Keturunan RI Bawa Bendera Merah Putih di Podium Moto2 AS
18 April 2023 9:17 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ada pemandangan menarik di podium Moto2 Amerika Serikat (AS) 2023 pada Minggu (16/4). Sebab, salah satu pebalap, yakni Bo Bendsneyder asal Belanda, terlihat membawa Bendera Merah Putih . Ternyata, itu untuk menghormati orang Indonesia yang merupakan Presiden Pertamina Mandalika, Rapsel Ali .
ADVERTISEMENT
Rapsel Ali adalah menantu Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma'ruf Amin . Ia meninggal dunia pada 9 April lalu dan dimakamkan di Sulawesi Selatan.
Bendsneyder finis ketiga dalam balapan di Circuit of the Americas, Austin, tersebut. Raihan podium di Moto2 AS sangat berarti baginya. Ia mempersembahkan prestasi itu untuk mendiang Rapsel Ali. Selain itu, ia juga sekalian memberi tribute untuk kakeknya yang meninggal dua hari sebelum lomba.
“Akhir pekan ini berat bagi saya pribadi. Kakek saya meninggal dua hari yang lalu, jadi kemenangan ini untuknya. Selain itu, sponsor utama Indonesia kami [Rapsel Ali] juga meninggal dunia awal pekan ini, jadi ini adalah akhir pekan yang sulit bagi saya pribadi dan tim," katanya, dikutip dari racesport.nl.
ADVERTISEMENT
Bo Bendsneyder juga sebenarnya memiliki darah keturunan Indonesia. Pebalap 24 tahun itu sudah balapan untuk Pertamina Mandalika SAG Team sejak 2021 dan prestasi di AS tersebut merupakan raihan podium perdananya di kelas Moto2 Kejuaraan Dunia MotoGP.
Pada awal musim 2023, Bendsneyder tidak cukup beruntung. Ia gagal finis di Portugal dan cuma finis ke-22 di Argentina.
"Ini merupakan perjalanan panjang tapi saya merasa sangat kuat musim ini. Selama tes musim dingin, itu berjalan dengan baik dan kami juga kuat di Portimão dan kami bisa bersaing untuk peringkat enam besar, hanya saya terjatuh di sana karena pebalap lain tetapi itu bagian dari balapan," terangnya.
"Argentina basah, kondisinya sulit, singkatnya itu bencana. Saya datang ke Austin dengan sangat percaya diri. Seperti yang saya katakan, secara mental itu adalah akhir pekan yang sulit," tandasnya.
ADVERTISEMENT