Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pelatih Golden State Warriors, Steve Kerr, melontarkan pujian kepada salah satu pemain bintangnya, Stephen Curry . Menurut Kerr, Curry saat ini tengah berada di puncak performanya, baik secara fisik maupun mental.
ADVERTISEMENT
“Buat saya, dia (Curry) sedang dalam puncaknya, baik secara fisik maupun mental. Ia telah melihat bagaimana orang-orang menjaganya selama beberapa tahun terakhir. Kini, ia siap untuk menjalani tahun yang luar biasa,” kata Kerr kepada ESPN.
Ucapan Kerr ini bukan sekadar pepesan kosong belaka. Sang pelatih beralasan bahwa usia Curry—yang saat ini sudah menginjak 31 tahun—merupakan usia prima dari pemain basket.
“Alasannya, usia Curry adalah waktu yang tepat ketika fisik dan mental menyatu dengan baik. Ia sedang berada di usia itu. Mulai dari kekuatan, pengondisian tubuh, bahkan urusan defensif, semua sedang berada di puncak buatnya. Semua lawannya telah melakukan apapun buat menghadapinya, dan kini ia memiliki pengalaman untuk menghadapi itu semua.”
ADVERTISEMENT
“Oleh karena itu, ia kini sedang berada di situasi yang menyenangkan. Ia sudah luar biasa selama beberapa tahun terakhir. Tentu saja, kami berharap itu berlangsung terus. Yang pasti, ia adalah pemain yang luar biasa,” tambah Kerr.
Tentu saja, ucapan Kerr baru akan terbukti di musim reguler NBA 2019/2020 yang segera bermula pada akhir Oktober 2019 mendatang. Namun, kehebatan Curry sudah bisa dilihat di pramusim ini, tepatnya di pertandingan melawan Minnesota Timberwolves, Jumat (11/10/2019) WIB.
Di pertandingan itu, Curry berhasil mencetak 40 poin. Ia memasukkan 14 dari 19 tembakan yang dilepaskan, enam di antaranya merupakan tembakan tiga angka.
Di pertandingan tersebut, pria yang dijuluki ‘Chef Curry’ itu juga mampu mengemas enam rebound dan enam assist. Hebatnya, Curry menciptakan catatan seperti itu hanya dalam 25 menit.
ADVERTISEMENT
Lebih dari itu, Curry menjadi pemain pertama yang mencetak 40 poin di pertandingan pramusim setelah...dirinya sendiri pada 2017 lalu. Lawan Warriors kala itu? Timberwolves.
Kiprah Curry di laga melawan Timberwolves itu menjadi bukti bahwa kemampuannya untuk mencetak poin semakin matang. Namun, peran Curry di musim mendatang tak hanya sekadar sebagai skorer. Ia juga akan menjadi pemimpin buat tim muda Warriors.
Pada dasarnya, Curry sudah menjadi kapten Warriors sejak beberapa tahun silam. Namun, ia terbantu dengan keberadaan beberapa pemain veteran seperti Andre Iguodala dan Shaun Livingston.
Kali ini, Iguodala dan Livingston sudah tak menjadi bagian dari Warriors. Curry lah yang akan mengemban semuanya. Terlebih, ia kini menjadi pemain tertua di roster Warriors, yang dihuni banyak pemain muda seperti D’Angelo Russell, Jordan Poole, dan Kevon Looney.
ADVERTISEMENT
“Saya selalu memimpin dengan contoh. Saya akan vokal apabila diperlukan, dan memang seperti itulah saya. Menjadi pemimpin adalah memiliki kesadaran bahwa akan ada perbedaan antara tim yang lalu dan saat ini, dan mesti menghadapi perbedaan itu dengan baik,” kata Curry.
Statistik di lapangan, kepemimpinan, dan mentalitas. Dengan gabungan semua itu, Curry dijagokan untuk meraih titel Most Valuable Player (MVP) NBA 2019/2020—yang akan menjadi gelar MVP ketiga buatnya.
Terlebih, Curry bakal menjadi pusat permainan Warriors di musim yang akan datang. Sudah tak ada lagi Kevin Durant, yang pindah ke Brooklyn Nets. Partner Curry di posisi backcourt, Klay Thompson, baru akan kembali melantai jelang akhir musim akibat cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL).
ADVERTISEMENT
Curry pribadi menampik prediksi tersebut. Namun, pemain baru Warriors, Alec Burks, menyatakan bahwa Curry benar-benar berada dalam kondisi terbaik untuk mencatatkan sesuatu yang bersejarah. Burks bahkan mengakui bahwa ia senang tidak mesti berhadapan dengan sang jago tembakan tiga angka itu.
“Curry benar-benar berbeda. Saya tak tahu apa yang ia rencanakan, tetapi ia berbeda. Saya bermain melawannya dalam tujuh sampai delapan tahun terakhir, lalu kini bermain bersamanya setiap hari. Ia benar-benar terlihat dalam mood yang berbeda. Ia terlihat luar biasa. Senang rasanya berada di sampingnya, bukan melawannya,” kata Burks.