Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Pernyataan Resmi BWF soal Meninggalnya Zhang Zhi Jie, Singgung Regulasi Medis
3 Juli 2024 9:49 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pebulu tangkis muda China , Zhang Zhi Jie , meninggal usai pingsan di atas lapangan dalam Kejuaraan Bulu Tangkis Asia Junior 2024 di Yogyakarta, Minggu (1/7). BWF mengeluarkan pernyataan resmi pada Rabu (3/7).
ADVERTISEMENT
Zhang pingsan di atas lapangan saat bermain melawan wakil Jepang, Kazum Kawamo. Usai menerima serve, pebulu tangkis 17 tahun itu lalu tersungkur dan kejang-kejang. Pada akhirnya, ia dinyatakan meninggal usai sempat dilarikan ke rumah sakit.
BWF berbelasungkawa atas meninggalnya Zhang. Mereka akan bekerja sama dengan Badminton Asia dan PBSI untuk mengkaji masalah yang ada, terutama terkait medis.
"Kami menggunakan kesempatan ini untuk kembali menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga Zhang Zhi Jie, rekan satu timnya, Asosiasi Bulu Tangkis China, dan seluruh komunitas bulu tangkis China," tulis BWF.
"Meninggalnya Zhang di Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia di Yogyakarta, Indonesia, adalah kejadian yang tragis, dan kami mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mengkaji masalah ini secara menyeluruh dengan berkonsultasi dengan Badminton Asia dan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI)," lanjut BWF.
ADVERTISEMENT
BWF lalu menerangkan terkait kewenangan instruksi penanganan kondisi medis darurat ada di pihak penyelenggara Kejuaraan Bulu Tangkis Asia Junior. BWF tampak seolah enggan campur tangan langsung.
"Meskipun Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia berada di bawah yurisdiksi Badminton Asia, BWF memiliki seperangkat pedoman dan instruksi medis yang dapat digunakan oleh badan pengatur lain (regional atau nasional) yang menjadi tuan rumah turnamen yang disetujui BWF. Namun, cara penerapan protokol dan praktik medis ini di lokasi acara bergantung pada masing-masing badan pengelola," terang BWF.
"BWF menunggu laporan resmi dari Badminton Asia dan Komite Penyelenggara Lokal untuk menilai apakah prosedur medis yang benar telah diikuti dalam memberikan bantuan kepada Zhang ketika dia terjatuh di lapangan."
ADVERTISEMENT
"Menurut pedoman, dokter turnamen, di bawah arahan wasit, mempunyai tanggung jawab untuk merespons keadaan darurat di lapangan, termasuk dugaan serangan jantung, dan dalam skenario ini, memberikan intervensi hingga layanan medis yang tepat tersedia (misalnya ambulans)," lanjut mereka.
Menurut statuta BWF nomor 3.6, tugas dokter dalam turnamen bulu tangkis ialah melakukan pemeriksaan dan menentukan kelanjutan permainan sendiri.
“Memeriksa pemain cedera dan dengan cepat menentukan apakah hal itu disarankan secara medis agar pemain dapat terus bermain atau tidak,” bunyi statuta BWF.
Kendala lainnya adalah lambatnya tim dokter masuk ke lapangan. Sebab, dokter harus masuk sesuai dengan arahan wasit. Jadi, wasit harus memastikan dokter turnamen bertindak di bawah arahannya. Jika dipanggil ke lapangan, peran dokter memberi tahu pemain mengenai parahnya cedera.
ADVERTISEMENT
Ke depan, BWF mengaku akan meninjau ulang aspek medis. Ada kemungkinan perubahan aturan ke depannya.
"Saat menerapkan pedoman ini, ditekankan bahwa semua personel harus siap setiap saat untuk merespons semua intervensi medis yang diperlukan, termasuk keadaan darurat, sesegera mungkin. Setelah peninjauan kami selesai, kami akan menentukan apakah aspek tertentu dari pedoman ini perlu diubah," tutur BWF.
"Tinjauan yang sudah ada, yang dimulai awal tahun ini, mengevaluasi kebijakan dan prosedur BWF mengenai intervensi darurat oleh dokter turnamen untuk memastikan perawatan yang paling tepat dan tepat waktu, akan mencakup temuan dari penilaian BWF dan laporan Badminton Asia," tandas BWF.