Profil Mark Magsayo: Juara Dunia Penerus Manny Pacquiao yang Dulu Jual Es Krim

7 Juli 2022 15:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petinju Filipina, Mark Magsayo (kiri). Foto: Patrick T. FALLON/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Petinju Filipina, Mark Magsayo (kiri). Foto: Patrick T. FALLON/AFP
ADVERTISEMENT
Mark Magsayo adalah petinju asal Filipina yang disebut-sebut sebagai penerus Manny Pacquiao. Hal itu dibuktikannya dengan berhasil mengantongi titel jawara dunia kelas bulu WBC.
ADVERTISEMENT
Selain berasal dari negara yang sama, para penikmat tinju tak ragu menyematkan julukan tersebut karena ia juga memiliki perjalanan hidup yang sama dengan Pac-Man. Ya, Magsayo terlahir dari keluarga kurang mampu dan erat akan kemiskinan.
Kendati demikian, Mark Magsayo memiliki mimpi yang cukup besar yakni menjadi petinju profesional. Alhasil, ia senantiasa tak lupa menyempatkan diri untuk berlatih tinju sejak usia 8 tahun di samping membantu memenuhi kebutuhan keluarga dengan berjualan es krim.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Magsayo, kami menyajikan profil dirinya dalam stori ini. Silakan disimak.

Profil Mark Magsayo: Juara Dunia Penerus Manny Pacquiao yang Dulu Jual Es Krim

Petinju Filipina, Mark Magsayo. Foto: Patrick T. FALLON/AFP
Mark Magsayo lahir di Kota Tagbilaran, Bohol, Filipina, pada 22 Juni 1995. Menurut pemaparan BoxRec, petinju yang memiliki nama lengkap Jessel Mark Araula Magsayo ini memiliki tinggi yang cukup mungil layaknya orang Asia, yakni 168 cm.
ADVERTISEMENT
Menurut penjelasan The Sun, Magsayo memulai karier di atas ring sejak usia 8 tahun. Ia senantiasa latihan setiap hari tetapi dengan menyambi jualan es krim untuk membantu kondisi finansial keluarganya yang kurang mampu.
Kemudian, ketika menginjak usia 10 tahun, Magsayo memutuskan untuk berhenti berjualan dan fokus latihan. Dengan keputusan tersebut, ia berharap bisa mengubah nasib keluarganya dan mendapatkan uang dari olahraga 'adu pukul'.
Mark Magsayo terus melakoni kegiatan tinju di tingkat amatir hingga usianya menginjak 18 tahun. Tercatat, kurang lebih 200 kemenangan sukses dikantongi petinju asal Filipina itu sebelum beranjak ke tingkat profesional.
Pada 13 Mei 2013, Magsayo memutuskan untuk naik tingkat ke tinju profesional di tingkat lokal. Ia menantang Nelson Sandal pada pertarungan yang digelar di Kota Cebu, Filipina. Ia sukses membuat lawan terjatuh 2 kali hingga KO di ronde pertama.
ADVERTISEMENT
Mark Magsayo dan Manny Pacquiao. Foto: Twitter/@markmagsayo_MMM
Kemenangan tersebut membuka keran kejayaannya di kancah tinju Filipina. Magsayo pun melakoni 11 pertarungan lainnya dengan menghajar semua lawannya. Kemudian, ia memutuskan untuk memperlebar sayapnya dengan bergabung tinju Amerika Serikat.
Mark Magsayo memulai karier tinju di negeri 'Paman Sam' pada 17 Oktober 2015. Kala itu, ia dipertemukan dengan petinju asal Mexico, Yardley Armenta Cruz. Ia sukses membungkam Cruz dengan KO ketika laga berjalan 2 ronde.
Setelah penampilan menawan dalam debutnya, Magsayo pun kembali ke tanah kelahirannya untuk mengisi waktu luang ketika belum ada panggilan pertarungan di Amerika Serikat. Ia melakoni 2 pertandingan dan berhasil memenangkannya.
Pada 24 September 2016, Magsayo mulai melakukan comeback dengan bertarung melawan Jose Robles Olvera yang digelar di California. Ia berhasil memukul mundur Olvera melalui unanimous decision.
ADVERTISEMENT
Bicara soal gelar, Mark Magsayo pertama kali menorehkan tinta emas pada 2019. Diwartakan Sportingnews, ia sukses mengemas gelar kelas bulu WBC-ABC usai mengalahkan Panya Uthok melalui split decision.
Tak berhenti di situ, Magsayo lagi-lagi berhasil menorehkan gelar dua tahun kemudian. petinju 27 tahun itu sukses merengkuh titel juara dunia kelas bulu WBC setelah membungkam Gary Allen Russell Jr pada di awal 2022.
Statistik tersebut bisa dikatakan cukup ideal untuk menyebut Mark Magsayo adalah sosok penerus Pacquiao. Jika ditinjau dari penampilan keseluruhan, Magsayo berhasil menorehkan 24 kemenangan dengan 16 KO dan nir-kekalahan.
Untuk selanjutnya, Magsayo bakal bertarung melawan Rey Vargas pada Sabtu (9/7) di San Antonio, Texas. Pertandingan tersebut bakal menguji titel juara yang telah diraihnya kurang lebih selama 6 bulan ke belakang.
ADVERTISEMENT
Penulis: Hamas Nurhan R T