Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Raptors tak berdaya mempertahankan Kawhi Leonard yang tak mengambil opsi perpanjangan kontrak lima tahun sebesar 190 juta dolar AS. Pemain berusia 28 tahun itu memilih proposal Los Angeles (LA) Clippers yang menawarinya duit 142 juta dolar AS untuk kontrak empat tahun.
Kepergian Leonard adalah kehilangan besar buat publik Scotiabank Arena. Berkat mantan pemain San Antonio Spurs itu, Raptors berhasil menyabet gelar juara NBA 2018/19 yang merupakan trofi pertama dalam sejarah klub.
Bagaimana peran Leonard begitu vital terlihat dari statistiknya musim lalu. Ia rata-rata mencetak 26,6 poin, 7,3 rebound, dan 3,3 assist per gim musim reguler serta mengantarkan Raptors finis di posisi kedua Wilayah Timur.
Memasuki babak play-off, performa Leonard lebih garang. Rata-rata ia bermain 39,1 menit dengan membukukan 30,5 poin, 9,1 rebound, dan 3,9 assist per laga. Dan atas penampilan impresifnya melawan Golden State Warriors sepanjang seri final, Leonard diganjar penghargaan MVP Final 2019.
ADVERTISEMENT
Dari sini, terlihat betapa besar impak yang bisa ditimbulkan dari kepergian Leonard. Meski begitu, Nick Nurse selaku pelatih kepala Raptors tak ingin larut dalam kekecewaan. Ia meminta seluruh publik Kanada legawa dan ingin timnya fokus menyosong masa depan tanpa hadirnya Kawhi Leonard.
“Saya sedang besama beberapa asisten pelatih ketika pesan dari Leonard masuk dan berita kepergiannya muncul. Saya tidak terlalu terkejut karena kami semua tahu bahwa situasi ini bisa saja terjadi,” kata Nurse seperti dilansir Reuters.
“Dia bermain dengan hatinya di sini, mencurahkan seluruh waktunya. Kami pasti akan menikmati trofi juara ini untuk waktu yang lama. Tapi, kami akan segera berhenti merayakannya dan kembali bersiap,” tuturnya menambahkan.
“Tantangan besar menanti kami, tapi saya selalu bilang kalau tantangan adalah bahan bakar kami. Situasi ini bikin beberapa orang punya kans menonjolkan diri dan saya pikir ada beberapa pemain yang bisa melakukan itu. Jadi, saya menantikan tantangan ini,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Situasi berbeda dialami Thunder. Setelah kehilangan Paul George yang menyusul Leonard ke Clippers, Thunder berpotensi kesulitan bersaing di Wilayah Barat. Pilihan Thunder sekarang hanya ada dua: Membangun ulang tim atau memaksimalkan aset yang ada.
Jika mempertahankan fondasi tim, Russell Westbrook memiliki tambahan pemain cukup mumpuni dalam diri Danilo Gallinari dan Shai Gilgeous-Alexander. Gallinari punya kemampuan apik dengan rata-rata 19,8 poin per gim musim reguler, sementara Gilgeous adalah point guard potensial berusia 20 tahun.
ADVERTISEMENT
Sementara membangun ulang tim rasanya menjadi sesuatu yang sulit dilakukan. Tidak tergantikannya Westbrook selama 11 tahun di Chesapeake Energy Arena adalah penyebabnya. Thunder cenderung lebih rela melepas bintang lain seperti Kevin Durant pada 2016 dan George tahun ini, ketimbang melego Westbrook.
Akan tetapi, setelah berkali-kali gagal meraih gelar juara NBA dengan Westbrook sebagai andalan, Thunder sepertinya mulai sadar. Jurnalis ESPN, Adrian Wojnarowski, menyebut Sam Presti selaku General Manager Thunder sudah bertemu Westrbook dan agennya untuk membicarakan kemungkinan melepasnya musim panas ini.
Meski begitu, melepas Westbrook adalah tugas sulit karena tim mana pun yang ingin mendapatkan jasanya mesti menggelontorkan dana sebesar 171 juta dolar AS untuk kontrak empat tahun.
ADVERTISEMENT
Hanya segelintir tim yang punya salary cap memadai untuk menampung Westbrook. USA Today menyebut setidaknya ada lima tim yang bisa melakukan skenario pertukaran dengan Thunder yakni Miami Heat, Orlando Magic, Minnesota Timberwolves, New York Knicks, dan Detroit Pistons.