Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Rangkaian Formula 1 (F1) Grand Prix (GP) Bahrain 2019 akan berbeda dengan musim lalu. Kali ini, tes pascabalap yang akan berlangsung di Sirkuit Internasional Bahrain pada 2 April menghadirkan Mick Schumacher.
ADVERTISEMENT
Mick adalah putra pebalap legendaris F1, Michael Schumacher, dan merupakan pebalap debutan Formula 2 (F2) 2019 bersama Tim Prema Racing. Musim lalu, Mick keluar sebagai juara F3 European Championship, juga bersama Prema Racing.
Lewat torehannya itu, Mick lantas bergabung ke Ferrari Driver Academy dan kini mendapat kesempatan 'debut' di F1, kelas tertinggi balap mobil, sebagai pebalap Tim Alfa Romeo di Tes Bahrain.
Nantinya, Mick bakal menjajal mobil C38 andalan Alfa Romeo yang menggunakan mesin Ferrari. Pernyataan resmi tim disampaikan lewat Twitter @alfaromeoracing.
"Sudah resmi! Mick Schumacher dipastikan ikut tes bagi rookie 2019 untuk Alfa Romeo di Bahrain. Pebalap F2 dari Inggris, Callum Ilott, juga akan ikut tes di Barcelona. Selamat datang, Mick!" begitu pernyataan Tim Alfa Romeo.
ADVERTISEMENT
Sementara dilansir BBC, Bos Ferrari, Mattia Binotto, yakin bahwa Mick dan Ilott akan mendapat pengalaman berharga dengan mengikuti tes di Bahrain.
"Mick dan Callum adalah pebalap yang tengah meniti karier. Saya yakin kesempatan ikut tes resmi F1 akan sangat berguna bagi mereka," ucap Binotto dikutip Selasa (26/3/2019).
Jika Mick akan mengikuti tes pada 2 April, Illot bakal melakoni tes di Barcelona pada 14-15 Mei. Yang pasti, dengan keikutsertaan semua tim F1, kedua pebalap F2 itu mendapat kesempatan emas beradu dengan driver andal F1.
Mick sendiri mengaku tidak sabar mengikuti tes F1-nya di Bahrain. Ia juga menantikan debut resminya di F2 dalam GP Bahrain.
"Saya sangat menunggu momen (tes F1) ini, tentu akan jadi pengalaman hebat. Tapi saya mencoba tidak larut dalam suasana, saya juga harus mempersiapkan debut di F2," ujarnya seperti dilansir BBC.
ADVERTISEMENT
Sang ayah sendiri tidak pernah terlihat di hadapan publik usai mengalami kecelakaan parah saat ski pada Desember 2013. Keluarga besar Schumacher memilih tidak memberikan detail kondisi juara dunia tujuh kali itu.
Yang pasti, Michael Schumacher sudah membubuhkan tinta emas dalam kariernya bersama Ferrari. Dari tujuh gelar juara, lima di antaranya direngkuh bersama Ferrari, termasuk catatan rekor 91 kemenangannya.
Mick yang baru genap berusia 20 tahun pada 22 Maret ini pun mau tidak mau akan selalu dikaitkan dengan sang ayah. Sebagai suksesor, Mick tidak terbebani, tapi justru merasa bangga.
"Dikaitkan dengan ayah saya bukanlah masalah. Dibandingkan dengan pebalap F1 terhebat dalam sejarah adalah hal yang ingin Anda lakukan. Dan punya pebalap terhadap itu sebagai idola dan ayah sendiri adalah sesuatu yang spesial," tutup Mick.
ADVERTISEMENT