Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Sayu Bella Berhasil Pertahankan Medali di Kejuaraan Balap Sepeda se-Asia
25 Mei 2024 13:04 WIB
·
waktu baca 4 menitSetelah kemarin berhasil unggul pada kejuaraan di Eropa, atlet balap sepeda mountain bike (MTB), Sayu Bella Sukma Dewi, kembali mempersembahkan medali di kejuaraan Asian Mountain Bike Championships 2024, yang diselenggarakan di Taman Cabaran Putrajaya, Malaysia, pada 7-13 Mei 2024.
Sayu Bella menyabet dua medali perak individu. Medali perak pertama didapatkan melalui disiplin Cross Country Olympic (XCO) pada Jumat (10/5), setelah berhasil mengalahkan atlet cross-country (XC) asal Malaysia, Phi Kun Pan, dan mendekati pencapaian Wang Ting yang merupakan atlet unggulan dari Tiongkok.
Lalu, medali perak kedua didapatkan pada disiplin Cross Country Eliminator (XCE) pada Minggu (12/5) setelah mengungguli Nur Fitrah Shaari asal Malaysia, dan mendekati atlet asal Tiongkok, Yuan Pan Gao.
Tak hanya pada cabang individu, tim nasional XC Indonesia juga berhasil mengamankan podium dua pada kategori Cross Country Relay (XCR) (8/5). Prestasi ini diraih oleh Sayu Bella bersama rekan timnya Dela Anjar Wulan, Elvia Tri Wulandari, Zaenal Fanani, Feri Yudoyono, Renoza Pratama, dan Bagus Eksabana Badali.
Kiprah Sayu Bella di olahraga MTB
Bagi penikmat olahraga MTB, nama Sayu Bella memang sudah tak asing dan disegani di berbagai kejuaraan Asia hingga dunia. Atlet yang akrab disapa Sayu mulai dikenal setelah berhasil memecah kebuntuan emas XC-MTB selama 10 tahun terakhir dengan membawa emas pertama di 2024 melalui Thailand Mountain Bike Cup pada Januari ini.
Masih fokus menyabet bersih podium, Sayu juga telah berhasil mengamankan medali perak pada kejuaraan di Ispaster, Eropa (21/4), dan perunggu pada Caparrosso (14/4).
Ditambah dengan kejuaraan kali ini, total sudah empat kali Sayu tak tersingkir dari podium kejuaraan dunia. Prestasi Srikandi asal Indonesia ini memperkuat posisi Indonesia di mata dunia, sekaligus menjadi bukti nyata bahwa Indonesia mampu bangkit dan bersaing di kancah internasional.
Tak hanya memukau di Tanah Air, keberhasilan Sayu selama dua tahun terakhir berhasil membawanya kepada salah satu tim balap sepeda XC profesional, Asia Union TCS Racing Team, yang berbasis di Jepang.
Semakin memukau karena selama dua tahun keberhasilannya berkiprah di kancah internasional, Sayu ternyata menggunakan sepeda asli Indonesia, yaitu Polygon.
Sayu mengaku sudah menggunakan Polygon dan mengenal baik sepeda tersebut sejak 2022.
“Saya ingat betul waktu itu salah satu rekan sekaligus MTB enthusiast kami, Alvin Putra, pasca bersepeda dengan Sayu langsung merasa bahwa dia adalah sosok yang bisa maju dengan bekal skill serta mentalitas yang dia miliki. Dan Alvin benar, lihat ia sekarang di mana,” papar Brand Marketing Polygon Bikes, Veronica Vivin.
Berawal dari menggunakan Polygon Syncline C5 tahun 2022 berwarna merah, Sayu berhasil memukau penikmat olahraga MTB melalui penampilannya di 2022 Asian Mountain Bike Championship, Suncheon, Korea Selatan. Di kejuaraan tersebut, Sayu berhasil membawa pulang medali perak.
Hingga saat ini, Sayu menggunakan sepeda Polygon Syncline C seri tertinggi dengan edisi khusus merah-putih yang telah digunakan sejak SEA Games tahun lalu. Atlet muda asal Bali pun mengungkapkan rasa bangganya menggunakan brand sepeda asli Indonesia tersebut.
“Saya berterima kasih untuk tim semua yang sudah berjuang dengan maksimal. Terima kasih atas semua doanya. Saya berharap kita semua bisa selalu kompak,” ucap Sayu.
Atlet lain yang juga berkompetisi menggunakan sepeda Polygon pada Asian Mountain Bike Championships 2024 adalah Nilna Murni. Ia menggunakan Polygon Collosus N9 dan berhasil menempati podium empat di kategori downhill. Sepeda Polygon Collosus N9 juga merupakan sepeda enduro race-performance seri tertinggi dari Polygon Bikes saat ini.
Dua kolaborasi luar biasa antara skill dari atlet, serta kualitas dari produk asli Indonesia ini berhasil memberikan prestasi yang membanggakan. Vivi pun berharap, Polygon dapat mengantarkan semakin banyak anak-anak Indonesia untuk mengukir prestasi dan merasa bangga, sama seperti dengan olahraga lainnya.
“Bukti nyata dari kolaborasi antara atlet dengan karya anak bangsa sangat mampu untuk bersaing di kejuaraan dunia dan bisa menginspirasi anak muda untuk juga turut berprestasi,” tutup Vivin.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio