Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Sudah sejak awal Juli lalu cabang olahraga (cabor) layar Indonesia menggelar pelatihan nasional (pelatnas). Para atlet mengasah diri, bersiap untuk menghadapi SEA Games 2019 yang akan berlangsung di Filipina, 30 November-11 Desember.
ADVERTISEMENT
Pelatih layar Indonesia, Kosim Nor Seha, menyebut akan ada lima atlet yang diberangkatkan ke ajang se-Asia Tenggara itu. Mereka dibagi ke dalam empat nomor, yakni kelas Optimist putra, Internasional 420 putri, kelas selancar angin (windsurfing) RS One putra, dan RS X putri.
Meski mengaku pelatnas berjalan cukup lancar, Kosim juga menyebut ada beberapa kendala yang ia dan timnya hadapi. Ia menyebut, peralatan latihan yang masih kurang. Selain itu, timnya juga membutuhkan tambahan tenaga medis, khususnya ahli masseur (pijat).
"Sejauh ini sementara kami kendalanya di peralatan latihan, kami sudah mengajukan (ke pemerintah), tapi belum datang. Kemudian yang lain adalah masseur --perlu untuk recovery atlet-- karena kami sudah masuk (periodisasi latihan) dari persiapan khusus ke pra-kompetisi," kata Kosim saat ditemui di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Rabu (21/8/2019).
ADVERTISEMENT
Kebutuhan akan ahli medis tak terlepas dari intensnya latihan para atlet. Menurut Kosim, para atlet yang diproyeksikan untuk SEA Games 2019 nanti melakoni latihan enam hari dalam satu minggu.
"Artinya atlet sering kita hajar terus latihan, tapi recovery-nya kurang. Intinya medis dan masseur itu penting. Kami latihan enam hari dalam seminggu, satu hari memang off tidak ada latihan, sedangkan satu harinya kami latihan di luar seperti gym atau berenang," jelasnya.
"Persiapan atlet khususnya lima orang yang akan berangkat nanti terpantau fit dan siap berkompetisi," pungkas Kosim.