Sebelum Tim Duncan, Popovich Incar Ginobili sebagai Asisten di Spurs

24 Juli 2019 14:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Duncan, Tony Parker, dan Manu Ginobili. Foto: Getty Images/Jed Jacobsohn
zoom-in-whitePerbesar
Tim Duncan, Tony Parker, dan Manu Ginobili. Foto: Getty Images/Jed Jacobsohn
ADVERTISEMENT
Setelah gantung sepatu pada 2016, Tim Duncan kembali ke rimba NBA bersama tim yang pernah dibelanya selama 19 tahun, San Antonio Spurs.
ADVERTISEMENT
Kembalinya Duncan ke AT&T Center bukan untuk membantu Spurs sebagai pemain lagi, melainkan memegang peran sebagai asisten pelatih kepala, Gregg Popovich. Kepastian ini diumumkan Spurs pada Selasa (23/7/2019).
Sebagai sosok yang pernah bekerja sama selama hampir dua dekade, Popovich dengan suka cita menyebut penunjukkan Duncan sebagai aistennya adalah keputusan tepat. Bukan tanpa pasal, Duncan merupakan salah satu 'anak emas' Popovich selain Tony Parker dan Manu Ginobili.
"(Penunjukkan ini) sangat tepat, bahwa setelah dia menunjukkan loyalitasnya selama 19 tahun bersama Spurs, Tim Duncan ingin membalas budi dengan menjadi asisten pelatih," kata Popovich via keterangan resmi Spurs.
Betapa setianya Duncan kepada Spurs bukan hanya tercermin dari keputusannya menetap selama 19 musim, tapi juga dengan lima gelar juara yang ia persembahkan buat Spurs. Atas jasa itu pula, jersi nomor 21 milik Duncan dipensiunkan pada Desember 2016.
ADVERTISEMENT
Selama belasan tahun menjadi pemain binaan Popovich, Duncan dan pelatih berusia 70 tahun itu tercatat meraih 1.001 kemenangan. Duncan juga mampu meraih tiga penghargaan MVP Final dan 15 kali terpilih untuk mengikuti ajang NBA All-Star.
Kendati Duncan-lah yang menjadi pilihan Popovich, jurnalis New York Times, Marc Stein, menyebut bahwa Popovich sudah lebih dulu menawarkan posisi asisten pelatih Spurs kepada Ginobili.
Sama seperti Duncan, Ginobili adalah sosok yang punya pengalaman dan basketball IQ ciamik ketika menjadi pemain binaan Popovich. Pria berkebangsaan Argentina itu memutuskan pensiun pada Agustus 2018 setelah 16 tahun membela Spurs.
Manu Ginobili bersama istri dan anak-anaknya saat jersinya digantung di langit-langit AT&T Center, markas San Antonio Spurs. Foto: Soobum Im-USA TODAY Sports via Reuters
Terdapat empat trofi Larry O'Brien yang dipersembahkan Ginobili untuk Spurs. Meski hampir sepanjang laga yang ia lewati bersama Spurs dimulai dari bench, Ginobili disebut punya kemampuan untuk mengubah jalannya laga. Tak mengherankan jika ia pernah diganjar penghargaan Sixth Man of The Year pada musim 2007/2008.
ADVERTISEMENT
Selama berseragam Spurs, Ginobili total memainkan 1.057 pertandingan dengan persentase kemenangan 72,1% (762-295). Ini merupakan persentase kemenangan tertinggi seorang pemain yang pernah bermain setidaknya 1.000 laga di NBA.
Dengan catatan macam itu, tak mengherankan jika Popovich menawari Ginobili posisi sebagai asistennya. Tapi, laporan Stein tadi menyebut bahwa Ginobili membutuhkan lebih dari satu tahun setelah pensiun untuk kembali ke dunia basket yang sudah ia geluti sejak usia 18 tahun.
Meski kini Duncan yang mengambil peran sebagai asisten Popovich, tak menutup kemungkinan Ginobili bakal bergabung di waktu mendatang ke dalam staf kepelatihan Spurs. Selain itu, ada pula Parker yang baru saja pensiun pada Juni lalu, sehingga kita bisa melihat trio legendaris Spurs bereuni lagi.
ADVERTISEMENT