Thailand Gerak Cepat Selesaikan Sanksi WADA, Siap Kibarkan Bendera di 2022?

1 Januari 2022 16:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Thailand melakukan selebrasi usai mencetak gol pada leg pertama pertandingan final sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 antara Indonesia dan Thailand di National Stadium, Singapura, 29 Desember 2021. Foto: Roslan RAHMAN / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Thailand melakukan selebrasi usai mencetak gol pada leg pertama pertandingan final sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 antara Indonesia dan Thailand di National Stadium, Singapura, 29 Desember 2021. Foto: Roslan RAHMAN / AFP
ADVERTISEMENT
Thailand segera berbenah untuk lepas dari sanksi Lembaga Anti-Doping Dunia (WADA). Pemerintah setempat berkomitmen untuk segera menyelesaikan perkara ini.
ADVERTISEMENT
Thailand bersama Indonesia dijatuhi hukuman oleh WADA pada Oktober 2021 silam. Sebabnya, kedua negara ini dinyatakan tidak mematuhi Kode Anti-Doping Dunia. Alhasil, Bendera Thailand dan Indonesia dilarang berkibar di event internasional.
Pemerintah Thailand sudah menugaskan otoritas olahraga setempat untuk melakukan lobi dengan WADA dan menyatakan bahwa pemerintah sudah mengurus persoalan hukum agar bisa segera keluar dari sanksi WADA.
''Traisuli Traisornkul (Wakil Juru Bicara Kantor Perdana Menteri) mengatakan bahwa Jenderal Prayut Chan Ocha, Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan telah menugaskan Otoritas Olahraga Thailand untuk berkoordinasi dengan WADA dan menginformasikan bahwa Thailand telah menyelesaikan masalah hukum agar WADA dapat membuka hukuman,'' bunyi laporan Thai Post (31/12/21).
Atlet bulu tangkis andalan Thailand, Ratchanok Intanon. Foto: Wang Zhao/AFP
''Untuk mencegah Thailand mendiskualifikasi diri sebagai tuan rumah acara olahraga, termasuk membuka isu pengibaran bendera Thailand di acara olahraga internasional,'' lanjut mereka.
ADVERTISEMENT
Upaya Pemerintah Thailand dilakukan juga bertujuan untuk menyelamatkan kondisi perekonomian. Olahraga di Thailand menjadi salah satu sumber pemasukan negara.
''Percepatan penyelesaian undang-undang tersebut untuk mencegah dampak ekonomi yang mungkin terjadi di Thailand pada 2022 sekitar 55 miliar baht (sekitar Rp 23 triliun), baik dari kehilangan kesempatan menjadi tuan rumah acara olahraga maupun di industri olahraga dan pariwisata,'' Thai Post mewartakan.