Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Serial dokumenter 'The Last Dance ' meninggalkan polemik setelah seluruh 10 episode ditayangkan di ESPN dan Netflix. Salah satu sosok yang terlibat dalam dokumenter tentang Chicago Bulls itu, Scottie Pippen , dikabarkan marah besar kepada Michael Jordan .
ADVERTISEMENT
Kemarahan Pippen diungkap oleh host ESPN Radio, David Kaplan, dalam acara Kap and Co radio show. Kaplan menyebut Pippen marah karena penggambaran dirinya dalam serial tersebut, khususnya kisah di episode kedua.
Dalam sebuah footage, Pippen dikisahkan mengalami kesulitan akibat sengketa kontrak dengan Bulls. Kala itu General Manager (GM) Bulls, Jerry Krause, ingin menukar Pippen dan melakukan perombakan besar dalam tim.
Ada pula konflik tentang Pippen yang sengaja menunda operasi sampai awal musim 1997/98 sehingga membuatnya absen selama dua bulan. Jordan menyebut Pippen egois dan komentar sahabatnya itulah yang bikin Pippen tersinggung.
"Dia sangat marah kepada Michael Jordan dan bagaimana dia digambarkan sebagai sosok yang egois. Jordan menyebut ini, menyebut itu, sehingga dia sangat marah karena dia berpartisipasi dalam film itu dan tak menyadari apa yang dia hadapi," kata Kaplan.
ADVERTISEMENT
Serial 'The Last Dance' memang tak luput dari kritikan. Beberapa kritikus menyebut film ini terlalu banyak bergantung pada perspektif peran Jordan yang disebut-sebut turun tangan dalam proses edit dan cuplikan-cuplikan yang dihadirkan.
"Pippen merasa jadi kambing hitam di menit-menit terakhir gim keenam melawan Utah Jazz (pada final NBA 1998). Waktu itu rasanya seperti 'Hancurkan Scottie, hancurkan Scottie, hancurkan Scottie," jelas Kaplan menirukan penyampaian Pippen.
Kekecewaan Pippen ini diungkap sehari setelah mantan pemain Bulls dan rekan Jordan lainnya, Horace Grant, menilai bahwa film dokumenter itu adalah omong kosong dan dibuat hanya untuk membuat Jordan terlihat lebih baik.
Grant yang berbicara di media yang sama dengan Kaplan, juga menyebut Jordan sebagai tukang mengadu. Itu dibuktikan dengan cuplikan di dalam film ketika Jordan mengungkapkan kebiasaan merokok, minum-minuman keras, dan menghirup kokain oleh para seniornya.
"Film dokumenter itu memang menghibur, tapi kita semua tahu, sebagai orang yang ada di sana sebagai rekan satu timnya, bawa 90% dari film itu adalah omong kosong," ujar Grant.
ADVERTISEMENT
"Itu tidak seperti kenyataannya karena banyak hal yang Michael Jordan katakan kepada rekan-rekan satu timnya adalah untuk melindungi dirinya sendiri. Namun, ucapan-ucapan Jordan itu sudah dihapus dari dokumenter, itu pun jika [serial] itu bisa disebut sebagai dokumenter," tambahnya.
====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona . Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!