Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengacu jangka waktu tersebut, itu berarti Indonesia Open 2020 akan tetap digelar. Gelaran super-1000 ini rencananya bakal dilangsungkan di Istora Senayan pada 16 hingga 21 Juni mendatang.
Walau begitu, Achmad Budiharto selaku sekjen PBSI menyatakan bahwa kemungkinan untuk menunda atau bahkan meniadakan Indonesia Open masih terbuka. Hal tersebut bergantung pada situasi terbaru dan rekomendasi pemerintah.
“Kalau kita lihat instruksinya sampai dengan 12 April. Artinya beberapa turnamen setelah itu akan sangat tergantung dengan perkembangan situasi dan kondisi," ujar Budiharto, dalam rilis yang diterima kumparanSPORT.
"Kami masih berkonsultasi dengan pemerintah, yakni Kemenpora dan Departemen Kesehatan terkait dengan regulasi-regulasi yang nantinya memang tujuan utamanya adalah mencegah terjadinya penyebaran COVID-19 ini," sambung dia.
Jumlah terinfeksi virus corona di Indonesia tengah meningkat belakangan ini. Berdasarkan data Worldometers per Sabtu (14/3), sudah ada 69 kasus yang ditemukan dan empat di antaranya meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Situasi itu bisa menjadi salah satu acuan PBSI terkait berlangsungnya Indonesia Open. Terlebih, mereka menegaskan bahwa keselamatan para pemain adalah prioritas utama. Tak cuma pemain Indonesia, tetapi juga pemain dari negara lain.
"Pastinya menjaga keselamatan pemain Indonesia dan pemain luar, di mana turnamen tersebut akan menjadi suatu kumpulan yang memungkinkan terjadinya kontaminasi dengan pemain-pemain luar dan juga penonton," kata Budiharto.
"Karena kita tahu Indonesia Open penontonnya bukan hanya dari Indonesia, tetapi juga dari luar negeri,” tegas dia.
Tim Indonesia saat ini tengah mengikuti kejuaraan All England 2020 di Birmingham, Inggris. Ajang tersebut bakal menjadi gelaran World Tour terakhir sebelum dilakukan penundaan.