Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Pandemi COVID-19 turut mengacaukan agenda lari 2020. Bahkan gelaran semasyhur Tokyo Marathon saja harus mengalami penyesuaian. Khusus 2020, ajang yang masuk dalam World Marathon Majors itu hanya membuka lomba untuk kelas elite alias atlet.
Agenda lari di Indonesia juga mengalami persoalan serupa. Upaya memutus rantai penyebaran virus corona memaksa sejumlah event ditunda dan bahkan dibatalkan.
Salah satu event lari yang terdampak adalah Fjaellraeven Indonesia Discovery 2020. Seharusnya, ajang ini digelar pada 24-26 Juli 2020. Akan tetapi, pandemi COVID-19 memaksa panitia untuk membatalkan lomba.
“Fjaellraeven Indonesia Discovery harus dibatalkan karena kebanyakan pesertanya itu dari negara asing. Faktor keselamatan peserta menjadi sebab di balik keputusan ini,” papar perwakilan penyelenggara, Dedik Kurniawan, kepada RunStyle.
Bagi para pencinta lari, ini kabar buruk. Seharusnya tahun ini menjadi episode ketiga Fjaellraeven Indonesia Discovery dihelat. Konsep acara tahun ini pun unik, yaitu mengajak para peserta menjelajahi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Acaranya beragam, mulai dari penjelajahan dengan jalur pendakian berbeda dari gelaran 2019, bermukim di tenda selama tiga hari dua malam, memasak makanan yang telah disediakan, membersihkan tempat kemah (leave no trace), hingga upacara penutupan.
Tak heran jika acara ini bisa melibatkan peserta lebih dari 10 negara berbeda. Namun, Dedik dan rekan-rekannya di Fjaellraeven Indonesia Discovery tentu tidak ingin ajang yang tujuannya menyehatkan justru memberikan dampak sebaliknya.
Nyatanya, Dedik tak hanya terlibat dalam Fjaellraeven Indonesia Discovery. Dia juga mengurus Pintu Langit Trailrun dan Bromo Marathon 2020. Bahkan di Bromo Marathon, Dedik berstatus sebagai founder.
Pintu Langit Trail Run harus diundur jauh dari 12 April ke 10 Oktober 2020. Kabar baiknya, Bromo Marathon 2020 masih direncanakan untuk digelar sesuai jadwal, yaitu 6 September.
Didik mengeklaim bahwa antusiasme peserta untuk Bromo Marathon tahun ini masih tinggi. Walau begitu, tim Bromo Marathon juga mempersiapkan sejumlah skenario jika situasi tak kunjung membaik.
“Bromo Marathon masih on schedule. Cuma kendalanya begini: Peserta yang daftar kebanyakan dari yang early bird, dari Januari hingga Februari. Mulai Maret tidak ada yang daftar, tetapi situasi ini bisa dipahami karena pandemi virus corona,” papar Dedik.
“Andai Juni atau Juli akhir situasi terkait virus corona ini tak kunjung membaik, otomatis kami harus menyiapkan dana refund buat peserta. Atau bagi yang tak mau refund, kami atur jadwal ulang. Bisa juga event ini baru digelar akhir tahun atau awal tahun depan,” lanjutnya.
Sekarang beralih ke Flores, Nusa Tenggara Timur. Ada Run to Care 2020 yang digelar pada 7 hingga 9 Agustus di sana. Lomba lari 155k yang dihelat SOS Children's Villages Indonesia ini juga berpeluang batal karena pandemi virus corona.
Selaku Project Director Run to Care 2020, Teuku Adhitia menjelaskan bahwa pihaknya ingin semua berjalan sesuai rencana awal. Namun, dia memahami bahwa target itu bisa saja tidak terwujud.
“Antusiasme peserta SOS Run to Care Flores saat ini masih sangat tinggi. Semua peserta berharap acara dapat tetap dilaksanakan di bulan Agustus ini sesuai jadwal,” ucap Teuku kepada RunStyle.
“Panitia sendiri masih melihat situasi pandemi virus corona di Indonesia karena kami juga tidak ingin membahayakan kesehatan dan keselamatan para peserta maupun panitia,” imbuhnya.
Selain acara di Flores tadi, Teuku menjelaskan bahwa Run to Care juga memiliki versi virtual via aplikasi 99 Virtual Race yang bisa diunduh di Google Play dan App Store. Dengan begini, para runner bisa berlari di mana saja karena tujuannya adalah mencicil kilometer.
Pendaftaran acara ini dibuka hingga 17 Mei 2020. Namun, akan lebih baik jika mendaftar sebelum tanggal tersebut karena slot bisa saja habis sewaktu-waktu. Race versi virtual ini akan digelar pada 9 Mei sampai 9 Agustus 2020.
Jadi, jika kalian mendaftar tanggal 3 Mei, kalian bisa mulai berlari sejak tanggal 4 Mei sampai mengumpulkan 155 km. Yang penting, deadline pengumpulan kilometernya adalah 9 Agustus 2020. Begitu pula jika kalian mendaftar pada 17 Mei 2020. Kalian bisa mulai berlari setelah pendaftaran.
Meski berbeda konsep, Run to Care versi fisik (di Flores) dan versi virtual mengusung tema yang sama: Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat atas hak-hak anak.
***
Jika berpindah ke Bali, ada Maybank Marathon Bali 2020 yang sesuai rencana berlangsung pada 30 Agustus. Pandemi COVID-19 menimbulkan pertanyaan soal kepastian lomba.
Kepada RunStyle, penyelenggara Maybank Marathon Bali menjelaskan bahwa hingga sekarang belum ada keputusan untuk menunda atau membatalkan. Yang pasti, panitia penyelenggara terus memantau kondisi terkini karena kesehatan semua pihak yang terkait--termasuk peserta dan penyelenggara--menjadi prioritas.
“Soal kepastian acara, kami masih butuh waktu. Kami terus mengamati perkembangan berita COVID-19 hingga saat ini. Jadi kami belum bisa memberikan informasi lebih detail untuk saat ini,” ucap Dimas Tjahjono Drajat selaku Spokesperson Maybank Marathon Bali 2020.
***
Terakhir, kita ke Jakarta. Pihak MRT Run 2020 mengumumkan bahwa lomba yang seharusnya berlangsung pada 21 Maret ini mesti ditunda. Musababnya ialah karantina mandiri, hingga aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi meminimalisasi penyebaran virus corona.
Sampai saat ini, belum diketahui kapan pastinya MRT Run 2020 bakal digelar. Pihak MRT Run 2020 juga telah membuka opsi pengembalian dana untuk para peserta yang memutuskan untuk membatalkan keikutsertaan mereka.
“Antusiasme peserta acara ini masih tinggi. Beberapa peserta masih menunggu kepastian jadwal penyelenggaraan ulang MRT Run 2020," jelas Corporate Secretary Division Head MRT Run 2020, Muhammad Kamaluddin, kepada RunStyle.
"Kami juga telah mengumumkan bahwa sudah bisa melakukan refund, tetapi enggak begitu banyak yang melakukannya."
“Kami masih kaji terus sembari melihat perkembangan COVID-19 in. Jadi, belum bisa kami pastikan perubahan jadwal atau rencana lainnya sampai dengan saat ini,” papar Kamaluddin.
Jadi, begitulah. Sejumlah event lari sudah dinyatakan batal. Namun, ada juga yang masih berharap situasi bisa membaik sehingga dapat terlaksana.
Yah… Kami tahu ini memang menyebalkan. Namun, inilah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona. Tentu kita sama-sama ingin melihat dunia yang kita huni sekarang menjadi lebih baik, 'kan?