Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Wawancara Aipda Lalu Dwi: Beberkan Fakta Motor Patwal yang Dipinjam Morbidelli
22 Maret 2022 15:37 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Awalnya, wartawan asing bernama Mat Oxley memviralkan foto Morbidelli 'membajak' motor polisi itu dengan mengunggahnya ke Twitter pada Minggu (20/3), beberapa jam setelah balapan. Ini menjadi perhatian banyak pihak.
Lantas, gambar itu diartikan dengan Morbidelli membawa motor petugas Patroli dan Pengawalan (Patwal) sambil membonceng polisi dari Sirkuit Mandalika sampai Bandara Internasional Lombok. Dikatakan juga bahwa itu dilakukan lantaran si pebalap Italia hampir ketinggalan pesawat karena lalu lintas sangat padat.
Namun, apakah faktanya benar demikian? Benarkah bahwa Morbidelli memacu motor polisi sambil membelah kemacetan Lombok?
kumparan berhasil mewawancarai polisi yang mengawal Morbidelli yakni Aipda Lalu Dwi Prayitno yang bertugas di Polres Lombok Timur, NTB.
Aipda Lalu Dwi mengklarifikasi fakta yang sebenarnya terjadi. Berikut ini hasil wawancara kumparan dengan Aipda Lalu Dwi pada Selasa (22/3). Silakan disimak.
ADVERTISEMENT
Bisa diceritakan bagaimana Morbidelli bisa 'membajak' motor yang Anda bawa?
Sebenarnya itu kan memang sudah tugas kami. Saya diperintahkan oleh Kepala Satuan Patroli Jalan Raya [Kasat PJR] untuk mengawal. Saya diperintahkan harus menempel dengan semua pebalap MotoGP oleh Kanit [Kepala Unit] saya, Ipda Arief. Kami punya pengawalan sekitar 4 mobil, nah untuk motor saya yang pegang.
Setelah selesai balapan, rombongan pebalap dan tim MotoGP itu mau keluar dari sirkuit, ada sekitar 12 mobil. Nah, 12 mobil itu berangkat duluan, sedangkan Morbidelli masih di dalam paddock.
Setelah 12 mobil itu keluar, karena dia ketinggalan, jadi kami tunggu dia bersama Pak Kanit, saya yang di depan persiapan pengawalan karena suasana di sana kan macet berbarengan penonton yang juga mau balik. Kemudian, pada saat saya mau naik motor patwal, itu Morbidelli lihat karena mungkin motor yang saya bawa itu mereknya Yamaha juga.
ADVERTISEMENT
Saat Morbidelli saya bonceng, itu situasinya kami menemukan macet parah di tengah perjalanan. Di situ, saya turun untuk mengatur jalanan, untuk membongkar lalu lintas agar timnya Morbidelli yang naik mobil di belakang bisa jalan. Posisi yang sedang turun sebentar itu, tidak jauh dengan posisi motor saya, sekitar 5 meter, lalu Morbidelli dengan inisiatifnya pakai motor polisi, hahaha...
Entah apa yang dipikirkan Morbidelli waktu itu, haha... Morbidelli langsung bawa motor polisi ke depan. Namun, itu enggak jauh, sekitar 10-15 meter, saya tetap jaga dia dan ambil kendali motor lagi setelah selesai mengatur jalan.
Saya bilang, 'Mohon maaf, Mister, demi keamanan, harus saya yang naik di depan'. Morbidelli bisa mengerti itu.
Apakah benar rutenya dari Sirkuit Mandalika langsung ke bandara?
Nah, banyak pemberitaan bahwa Morbidelli dari sirkuit langsung ke bandara, padahal tidak. Sebenarnya, Morbidelli itu saya antar hanya sampai ke hotel tempatnya menginap dari sirkuit, jaraknya sekitar 1-1,5 kilometer. Di hotel itu, dia cuma sekitar 5-10 menit, mungkin cuma ambil barang-barangnya, habis itu keluar lagi.
ADVERTISEMENT
Jadi, berapa lama durasi perjalanannya?
Dari sirkuit ke hotel normalnya 5 menit sampai, tetapi kemarin kan macet itu makan waktu sampai 15 menit.
Dari hotel ke bandara, itu normalnya kalau gak macet adalah 20-25 menit. Namun, kalau kemarin itu waktu tempuhnya sampai 35-40 menit.
Jadi, Franco Morbidelli betulan tak ketinggalan pesawat?
Alhamdulillah, masih sempatlah duduk-duduk bareng sekitar 10-15 menit sama kami.
Apa saja yang diobrolin dengan Morbidelli?
ADVERTISEMENT
Dengan timnya yang orang Jepang itu, mereka merespons kinerja Polri yang disebutnya begitu sangat melindungi pebalap dan timnya. Mereka merasa itu luar biasa, sampai terharu. Saya sendiri tidak tahu, ya, apa di luar negeri pengawalannya sama seperti di Indonesia atau tidak. Dari tim dan Morbidelli sampai mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya.
ADVERTISEMENT
Apa tugas Anda di perhelatan MotoGP selain mengawal?
Saya memang khusus kawal tamu VVIP [pebalap MotoGP]. Nah, pas ada kemacetan, Kasat PJR perintahkan untuk mengambil alih persiapan pengawalan pebalap MotoGP.
Bagaimana kesan dan tantangan yang Anda rasakan selama mengawal perhelatan MotoGP Mandalika?
Selama 14 tahun di Ditlantas, bagi saya MotoGP Mandalika ini yang betul-betul sangat berkesan, karena Lombok ini enggak pernah macet, tetapi kemarin bisa kayak Jakarta. Sampai kami bisa memecah semuanya dan segalanya bisa terlaksana tepat waktu, itu yang kami sangat puas, kepuasan kami melindungi yang kami kawal, itulah yang berkesan.
Sangat bangga sekali, apalagi sampai tadi pagi, komandan saya memberi apresiasi, 'Wah, kamu lagi trending ini'. Mudah-mudahan positif untuk kita semua, saya hanya menjalankan tugas.
ADVERTISEMENT