Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
5 Komentar Menteri Susi soal Perempuan, Kecantikan, dan Makeup
19 Maret 2018 11:58 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Pameran kecantikan berskala internasional yang digelar di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, bertajuk Beauty Fest Asia 2018 menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai kalangan seperti influencer, beauty vlogger hingga yang spesial yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Susi memberikan komentarnya mengenai kecantikan, definisi cantik hingga perempuan yang membutuhkan waktu lama untuk berdandan. kumparan (kumparan.com) merangkum lima komentar Susi soal kecantikan perempuan.
1. Cantik itu enak dilihat
Bagi Susi, cantik tak melulu soal kulit putih, hidung mancung atau standar kecantikan lainnya yang tak dimiliki oleh semua perempuan. Namun cantik adalah yang enak dipandang.
"Untuk saya, cantik tidak harus hidung mancung mata bulat. Banyak orang yang mata biasa, hidung biasa, Tapi sekali lewat enak dilihat,” ujarnya saat ditemui kumparan di Beautyfest Asia 2018, Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, Jumat (16/3).
2. Cantik itu cerdas, positif dan percaya diri
Selain enak dilihat, Susi juga berpandangan bahwa perempuan harus cerdas, berpikiran positif dan percaya diri. Ketiga hal tersebut jadi modal utama bagi perempuan untuk terlihat cantik dan menarik.
ADVERTISEMENT
“Harus feel equal, confident. More knowledge you have, itu pasti beda. Orang yang 'berisi' kepalanya pasti lain. Cantik tidak pintar kayak orang blo'on,” kata Susi sambil tertawa.
3. Berdandan berjam-jam itu repot
Selain itu, Susi juga menanggapi soal perempuan yang menghabiskan waktu berjam-jam untuk bersolek. Menurutnya, untuk menjadi cantik tidak perlu menghabiskan banyak waktu. Menurutnya, pembawaan diri yang ceria dan gembira jadi hal utama penunjang penampilan agar terlihat cantik.
"Saya enggak habis pikir perempuan ke acara (dandan) satu jam. Mau cantik boleh, tapi kalau buang waktu ya ngapain? Bikin (pembawaan diri) lebih ceria, gembira, spirit konstruktif positif ya pasti kelihatan (cantik),” tutupnya sambil tersenyum.
4. Daripada dandan berjam-jam lebih baik bekerja
Kepada Fika Fawzia, asisten pribadinya, Susi memberikan nasihat mengenai lamanya perempuan bila berdandan. Cerita tersebut Fika bagikan melalui akun pribadi Instagramnya @ffawzia07 pada Minggu (18/3).
ADVERTISEMENT
"Hal ini yang pernah Boss (Susi) katakan kepada saya, 'Fika, bila kita sehari menghabiskan waktu sejam untuk dandan, dikali lima hari kerja dalam seminggu itu berarti lima jam. Lima jam dalam seminggu dikalikan setahun berapa? Itu waktu yang bisa digunakan untuk bekerja!',"tulis Fika.
Fika mengenang, nasihat itu dilontarkan oleh Susi di suatu pagi saat memakai pensil alis di dalam mobil sebelum rapat.
5. Gara-gara jadi menteri, Susi lihai berdandan
Pada unggahan @ffauwzia07 itu, Fika mengatakan bahwa sebelum menjadi menteri, Susi adalah seorang pengusaha yang tak perlu berdandan saat bekerja. Kini, setelah menjadi menteri, kebiasaan itu harus diubah.
"Boss saya yang perawakannya kata orang terkadang koboi, bisa disulap menjadi seorang ratu bila berdandan untuk acara-acara penting melalui undangan yang kami terima," ujar Fika.
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurut Fika, Susi selalu tampil percaya diri. Hal tersebut ditunjukkan saat ada rekan kerja Susi yang keheranan melihat Susi berdandan. Dengan penuh percaya diri Susi menjawab, 'Susi memang cantik!'. Kepercayaan diri Susi membuatnya terlihat menarik meski tanpa riasan.