Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Memenangi kontes kecantikan menjadi salah satu impian banyak perempuan, terutama kontes kecantikan terkemuka seperti Putri Indonesia. Mereka dengan semangat menunjukkan bakat dan keterampilannya di hadapan dewan juri, yang juga diimbangi dengan pembawaan diri, wawasan luas dan kemampuan berbicara atau public speaking.
ADVERTISEMENT
Siapapun yang jadi pemenangnya, ia akan berkesempatan mewakili Indonesia di ajang internasional sekaligus mengemban tugas membawa nama baik Tanah Air. Maka tak heran, di balik kontes kecantikan yang terlihat glamor, ajang pencarian perempuan berbakat yang memiliki slogan Brain, Beauty, Behaviour ini seringkali identik dengan persaingan ketat antar sesama peserta kontes.
Mengenai hal ini, mantan Puteri Indonesia 2004 dan finalis Miss Universe 2005 Artika Sari Devi mengungkapkan pendapatnya. Menurutnya, persaingan ketat antar peserta itu hanyalah persepsi masing-masing orang yang menjalaninya.
"Bagi saya, dalam setiap kompetisi, saya membiasakan diri dengan pemikiran bahwa kompetitor itu adalah diri saya sendiri. Saya lebih fokus dengan diri sendiri tanpa melupakan bahwa saya menikmati momen kebersamaan dengan peserta lain yang sebenarnya adalah pesaing-pesaing saya," tutur Artika saat ditemui kumparan di acara kumparan Woman Soiree di Harlequin Bistro Kemang, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Bagi perempuan 39 tahun ini, jika terlalu berambisi dalam sebuah kontes kecantikan, akan membuat diri terlihat jadi orang yang egois. Menurutnya, dalam setiap kompetisi apapun, yang lebih pantas untuk dibandingkan adalah diri sendiri di masa lalu, masa sekarang dan masa depan.
"Di hari pertama karantina, saya bikin evaluasi untuk diri saya sendiri. Hari ini antusiasme saya seperti apa, apa kesalahan saya, besok saya tidak boleh seperti ini lagi. Saya tidak peduli kompetitor yang lain gimana, saya fokus mengevaluasi diri sendiri," lanjut istri dari musisi Baim ini.
Banyak teman-teman Artika yang mengatakan padanya, bagaimana ia bisa terlihat santai tanpa beban saat mengikuti karantina Puteri Indonesia kala itu. Menurutnya, hal itu kembali lagi kepada persepsi masing-masing orang.
ADVERTISEMENT
"Kembali lagi itu tergantung persepsi masing-masing, apakah kita ingin menganggap kontes kecantikan ini sebagai kompetisi yang membebani atau tidak? Karena pada akhirnya, nanti yang akan memilih adalah para juri," pungkas Artika Sari Devi mengakhiri perbincangan.