World Hijab Day Ajak Perempuan Dunia Pakai Hijab Selama 24 Jam

28 Desember 2018 12:53 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nazma Khan, Pendiri Organisasi World Hijab Day. (Foto: Twitter/@anadouagency)
zoom-in-whitePerbesar
Nazma Khan, Pendiri Organisasi World Hijab Day. (Foto: Twitter/@anadouagency)
ADVERTISEMENT
Organisasi perempuan non-profit, World Hijab Day (WHD) merilis kampanye terbaru untuk tahun 2019 yang bertajuk Free in Hijab pada Rabu (26/12).
ADVERTISEMENT
Free in Hijab merupakan sebuah kampanye yang bertujuan mendorong perempuan agar berani menyuarakan pilihan mereka dalam memakai jilbab. Gerakan kampanye ini mengajak seluruh perempuan di dunia yang berasal dari berbagai latar belakang dan agama untuk mengenakan jilbab selama 24 jam pada tanggal 1 Februari 2019 mendatang. Langah ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap perempuan Muslim di seluruh dunia.
Melalui tagar #FreeinHijab, WHD ingin mendobrak stigma yang telah dibentuk oleh media tentang perempuan berhijab.
Dilansir dari Anadolu Agency (AA), sebuah agensi yang dikelola oleh pemerintah Turki, Nazma Khan yang merupakan pendiri dari WHD mengatakan bahwa tagar #FreeinHijab sangat dibutuhkan untuk situasi global saat ini. Di mana perempuan berjilbab dianggap sebagai kaum tertindas dan secara simbolis terpenjara karena mengenakan jilbab.
ADVERTISEMENT
“Melalui tagar ini, perempuan didorong untuk menyuarakan pilihan mereka dalam mengenakan jilbab; yang bertujuan untuk menghentikan adanya kesalahpahaman yang selama ini terjadi,” tutur Nazma Khan kepada Anadolu Agency (AA).
Dalam memperjuangkan hak-hak perempuan berhijab, World Hijab Day (WHD) telah melakukan berbagai gerakan sejak tahun 2013.
Organisasi ini didirikan atas inisiasi dari Nazma Khan yang sepanjang hidupnya mengalami kesulitan karena mengenakan hijab selama ia tinggal di New York.
“Dulu saya selalu di-bully saat SMP dan SMA. Kemudian diskriminasi semakin meningkat pasca terjadinya peristiwa 11 September 2001 di Amerika. Setiap hari saya harus menghadapi kesulitan setiap kali berjalan di trotoar. Saya dikejar, diludahi, dikelilingi oleh pasukan, disebut teroris, Osama bin Laden, dan lain-lain,” cerita Nazma kepada awak media.
ADVERTISEMENT
Hal itulah yang memotivasi Nazma untuk membentuk World HIjab Day. Organisasi yang secara konsisten mengajak perempuan di seluruh dunia untuk mengenakan hijab setiap tanggal 1 Februari sebagai bentuk solidaritas.
Hingga saat ini, menurut catatan dari Al Jazeera sudah ada lebih dari 70 global ambassadors dari 45 negara yang telah terlibat, dan banyak perempuan dari 190 negara yang telah ikut berpartisipasi dalam gerakan global ini.
“Mungkin, pengalaman satu hari ini akan membuat mereka melihat hijab dengan cara yang berbeda (Lebih baik),” tambah Nazma.
Dengan mengusung motto ‘Breaking Stereotypes, Shattering Boundaries’ di tahun 2019, Nazma dan WHD telah melakukan kampanye besar-besaran baik secara online maupun offline yang telah disebarkan di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT