Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
10 Tahun Jatuh Bangun Nixia Membangun Karier di Industri Game
26 Januari 2019 16:19 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:06 WIB
ADVERTISEMENT
Membicarakan gamer perempuan di Indonesia sepertinya kurang asyik kalau tidak membahas Nixia. Perempuan bernama asli Monica Carolina itu merupakan salah satu gamer cewek paling berpengalaman di dunia eSports Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sudah 10 tahun lamanya Nixia berkiprah di dunia game Indonesia. Ia masih ingat betul bagaimana dirinya mulai menggeluti turnamen game pada tahun 2009 silam. Saat itu dirinya belum membentuk tim dan masih bergerak secara individu dalam turnamen yang diikutinya.
Kalau Nixia ikut meramaikan tagar #10YearChallenge, mungkin dirinya akan flashback ke masa awal terjun dalam game kompetitif. Nixia masih ingat betul dirinya sangat menyukai game 'Guitar Hero' yang saat itu sedang populer di kalangan gamer pencinta musik.
Berawal dari kesukaannya itu, Nixia akhirnya mencoba untuk mengikuti turnamen-turnamen 'Guitar Hero', salah satunya yang diadakan oleh majalah Hotgame pada 2009 di Jakarta. Dalam video yang diunggah Nixia di akun YouTube resminya, terekam bagaimana aksi Nixia dalam turnamen 'Guitar Hero' tersebut. Ia terlihat sedang memainkan lagu 'Rooftops' dari Lostprophets yang terdapat pada game 'Guitar Hero' seri World Tour.
ADVERTISEMENT
Dalam turnamen itu Nixia menjadi juara satu dan membuatnya makin bersemangat untuk berpartisipasi dalam turnamen game lainnya.
Tim kumparan menemui Nixia di apartemennya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, yang di dalamnya ada gaming room mewah. Melihat gaming room-nya itu membuat kami berdecak kagum dan mungkin akan membuat iri para gamer di luar sana. Ada monitor dengan tiga layar, headphone gaming berkelas, keyboard gaming canggih, hingga kursi gaming yang nyaman banget. Pokoknya, ruangan Nixia memang gaming banget.
Bukan hanya gaming gear miliknya yang terlihat lengkap, tapi juga ada banyak aksesori Gundam dari ukuran kecil hingga yang besar. Di ruangan itu juga bisa dilihat beberapa penghargaan dan sertifikat yang pernah diraihnya dari bermain game.
ADVERTISEMENT
Awal terjun ke dunia eSports
Nixia bercerita, selain main 'Guitar Hero', ia juga senang bermain game-game FPS (first person shooter). Oleh karena itu, setelah rajin mengikuti turnamen 'Guitar Hero', Nixia mulai menjajal turnamen game FPS seperti 'Point Blank'.
Ada satu momen yang memberikan pencerahan terhadap Nixia agar serius terjun ke dunia eSports. Pertemuannya dengan gamer bernama Fatal1ty (nama aslinya Johnathan Wendel) di sebuah acara game pada 2009, telah mengubah pandangannya dan yakin untuk terjun ke industri game. Nixia mengaku mengidolakan Fatal1ty dan sempat berbincang dengan gamer kawakan asal Amerika Serikat itu.
"Aku cerita kalau aku juga gamer dan kadang suka pengin ikut turnamen. Pernah ikutan turnamen juga. Tapi waktu itu belum serius tuh, cuma iseng-iseng. Terus dia bilang, kalau kamu seriusin pasti bisa, bisa jadi profesi. Seperti dia, seperti yang dilakukan Fatal1ty waktu itu," kenang Nixia.
Perempuan yang sangat menggemari Taylor Swift itu kemudian terinspirasi dari apa yang dikatakan Fatal1ty dan memulai sepak terjangnya dengan membuat blog beralamat nixiagamer(dot)com. Di blog itu, Nixia menulis artikel-artikel berisi ulasan tentang game, aktivitas di dunia gaming, atau event game.
ADVERTISEMENT
Nixia makin rajin datang ke acara-acara game yang diselenggarakan di Tanah Air. Dari aktivitasnya inilah ia bertemu dengan gamer cewek lainnya dan kemudian menimbulkan ide untuk membangun tim eSports yang seluruh anggotanya adalah perempuan.
"Pas bertemu gamer perempuan aku langsung kepikiran, bagaimana kalau aku serius di tim gaming perempuan. Ya, sudah, dari situ aku bikin, seriusin, kita ikut turnamen. Bikin media sosial kita, ikuti berbagai macam turnamen, enggak cuma satu game saja," jelas Nixia.
Tim yang diberi nama NXA Ladies itu dibentuk pada 2011. Awalnya tim ini fokus di game-game bergenre FPS karena saat itu 'Point Blank' sedang merajai warnet-warnet dan juga turnamen game di Indonesia. NXA Ladies membuktikan diri mampu bersaing dengan gamer lainnya di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurut Nixia, timnya pada tahun 2011 beberapa kali berhasil juara tiga besar saat mengikuti turnamen. Walau berbagai macam game yang dimainkan, tapi Nixia mengatakan NXA Ladies bisa beradaptasi dengan cepat untuk setiap game-nya.
Perjuangan Nixia untuk NXA Ladies
Eksistensi Nixia dan NXA Ladies memang berkembang dan banyak sponsor yang menghampirinya. Berbagai gaming gear atau peralatan game untuk NXA Ladies mulai disuplai oleh sponsor, apalagi Nixia juga sempat bertindak sebagai brand ambassador.
Dari sini, pendapatan rutin didapatkan oleh Nixia untuk menghidupi dirinya dan juga tim NXA Ladies. Selama bertahun-tahun, Nixia mendapat penghasilan dari sponsor dan berbagai sumber pundi-pundi emas lain seperti endorsement atau live streaming.
Perempuan berusia 28 tahun ini mengaku penghasilan pribadinya saat ini berkisar ratusan ribu dolar AS yang ia dapat per tiga bulan. Namun, pengakuan Nixia ketika diwawancara kumparan pada Oktober 2017, jumlah pendapatan pribadinya mencapai 8.000 sampai 10.000 dolar AS per tiga bulan.
Beberapa tahun ini, Nixia memang sudah jarang mengikuti turnamen game lagi. Gejolak juga terjadi di NXA Ladies yang sempat gonta-ganti personel, mengubah struktur divisi, bahkan harus vakum selama beberapa saat.
ADVERTISEMENT
Di tahun 2018, Nixia ingin NXA Ladies kembali bangkit, dengan membentuk satu divisi saja dan fokus pada game yang sedang tren: PUBG Mobile. Divisi ini beranggotakan lima orang yang terbilang masih baru di dunia eSports. Nixia sendiri mengaku hanya pemain cadangan di timnya dan sudah tidak ikut bertanding lagi. Kesibukan Nixia saat ini adalah untuk mengurus tim NXA Ladies mulai dari soal sponsor, latihan, dan ikut turnamen.
Untuk saat ini, NXA Ladies mempunyai tiga sponsor yang semuanya adalah brand global: Nvidia, Corsair, dan MSI. Tapi selain sponsor yang memakai sistem kontrak, Nixia dan NXA Ladies juga ada sponsor dengan sistem per proyek.
Kini kiprah Nixia sudah memasuki tahun ke-10 di dunia game dan perjalanannya belum akan berakhir. Dia masih konsisten mengurus NXA Ladies yang kini diisi oleh gamer pendatang baru. Ke depannya, Nixia memilih untuk fokus menjadi seorang kreator konten terkait game, ketimbang menjadi gamer profesional.
ADVERTISEMENT
"Alasannya, karena belakangan aku jarang ikut turnamen lagi. Mau lebih banyak bikin konten yang berguna buat fans dan teman-teman gamer di luar sana," ungkap Nixia.
Apa yang telah dibangun Nixia memang telah ikut berkontribusi dalam memajukan kaum perempuan di dunia game Indonesia. Bersama FF Gaming (Female Fighters) dan Galaxy Sades yang kini berada di bawah naungan Evos, NXA Ladies menjadi tim eSports perempuan garda terdepan di Indonesia saat ini.