Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
AI Merdeka, Langkah Jitu Lintasarta Bangun SDM Siap AI di Indonesia
5 Desember 2024 14:10 WIB
·
waktu baca 3 menitMenyiapkan sumber daya manusia (SDM ) andal untuk membangun infrastruktur kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) kini menjadi prioritas perusahaan teknologi di Indonesia. Ini dilakukan oleh Lintasarta, anak usaha Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), melalui AI Merdeka.
Chief Cloud Officer Lintasarta , Gidion Suranta Barus, menjelaskan Indonesia memiliki banyak data, seiring dengan semakin tingginya pengguna internet dalam negeri. Data ini ibarat bahan bakar yang dapat dimanfaatkan untuk AI belajar (training), membuat keputusan, dan menghasilkan output yang relevan.
Data yang besar ini harus diimbangi dengan jumlah talenta digital yang memadai, agar data tersebut dapat dimanfaatkan untuk pengembangan solusi berbasis AI lebih lanjut yang inovatif.
"Kita harus keluar dengan value, bukan komoditas. Kita butuh use cases Indonesia. Kita tidak perlu membawa ke Indonesia, karena data-data di sini cukup banyak. Kita bisa train semuanya, kita bisa train AI membaca dokumen-dokumen yang kita punya," ujar Gideon dalam sesi THE PLAIGROUND 1 di AI for Indonesia by kumparan, Jakarta Rabu (4/12).
AI Merdeka memiliki sejumlah program inti, salah satunya adalah Laskar AI. Program ini memungkinkan para mahasiswa dan profesional untuk mendapat beasiswa untuk mengembangkan generasi profesional AI di masa depan melalui pelatihan Machine Learning dan Data Science. Pelatihan tersebut bertujuan untuk menghasilkan developer yang bisa memanfaatkan AI untuk solusi inovatif.
Gidion mengatakan, kurikulum yang ditawarkan Laskar AI telah mengadopsi kurikulum yang diterapkan NVIDIA sebagai leading company di bidang AI. Selain materi teknis, bootcamp untuk program ini juga didesain dengan materi softskill, di mana pesertanya dapat mengembangkan kemampuan project management, dan lain-lain.
"Kita berharap para pengajar ini memiliki sertifikasi yang nantinya menjadi trainer untuk Laskar-laskar AI berikutnya, selain nanti juga ada yang fokusnya ke developer yang bersertifikasi untuk diaplikasikan ke industri," katanya.
“Tentunya kita akan menilai, apakah Laskar AI ini belajar dengan cukup baik, nanti akan ada ujian akhir. Hasil terbaik akan kami bawa lagi ke level selanjutnya, yakni mendapatkan sertifikasi dari NVIDIA."
Selain Laskar AI, kata Gidion, perusahaannya juga mengembangkan program Semesta AI. Program ini merupakan wadah bagi startup maupun Independent Software Vendors (ISVs) dalam mengembangkan solusi berbasis AI yang mendukung inovasi di berbagai sektor.
“Kami siap membantu startup di Indonesia. Tujuannya, membantu membangun use case. Kami membantu juga startup tadi mengembangkan aplikasi sampai di level coding, bagaimana mengoptimasi aplikasi, bagaimana aplikasi bisa menggunakan GPU yang ada. Bagaimana aplikasi dapat menggunakan platform dari NVIDIA AI yang sudah ada, sampai ke POC dan seterusnya, kalau oke, kita bawa ke market," jelas Gidion.