Akun Centang Biru di X Banyak Sebar Hoaks Konflik Hamas - Israel

23 Oktober 2023 9:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hoaks. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hoaks. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sebuah studi yang dilakukan oleh NewsGuard, sebuah media pemeriksa fakta berasal dari Amerika, mengungkapkan bahwa sebagian besar hoaks dan misinformasi terkait konflik Hamas-Israel yang viral di media sosial X (yang dulu bernama Twitter) disebar oleh akun centang biru berbayar.
ADVERTISEMENT
Setelah menganalisis 250 postingan dan engagement antara 7 - 14 Oktober 2023 yang memposting informasi tidak benar atau tidak tervalidasi terkait perang Hamas-Israel, NewsGuard menemukan 74 persen di antaranya berasal dari akun centang biru berbayar di media sosial X.
Dikutip The Verge, beberapa postingan hoaks yang disebar di akun centang biru tersebut termasuk klaim bahwa CNN merekayasa rekaman awak medianya diserang di Israel, serta video yang memperlihatkan anak-anak Israel dan Palestina disandera dan dikurung.
Semua 250 postingan tersebut menerima 1.349.979 tanggapan dari netizen, termasuk like, repost, komen, dan bookmark, serta dilihat lebih dari 100 juta kali di seluruh dunia dalam sepekan. Sebanyak 186 dari 250 postingan teratas ini diunggah oleh akun centang biru di media sosial X.
ADVERTISEMENT
NewsGuard dalam studinya mengkritik X karena memberikan kesempatan kepada semua orang agar akunnya bisa centang biru asal bersedia membayar 8 dolar per bulan. Sebelum Elon Musk membeli Twitter, centang biru hanya bisa diperoleh oleh orang-orang tertentu, termasuk selebriti, politisi, dan jurnalis yang terverifikasi sehingga bisa diketahui keaslian akunnya.
Asap membubung di atas gedung-gedung di Kota Gaza selama serangan udara Israel, Senin (9/10/2023). Foto: Mohammed ABED / AFP
Namun, pada April 2023 X mulai menghilangkan centang biru dari akun legacy yang sudah terverifikasi dan enggan membayar biaya langganan X premium. Selain itu, studi NewsGuard juga mengungkapkan bahwa setiap konten yang diposting di akun-akun centang biru, algoritma platform bisa mendorong postingan tersebut menjadi viral sehingga mendapatkan banyak respons dari netizen, termasuk postingan berisi misinformasi.
Dalam beberapa bulan terakhir, Musk juga mempromosikan X sebagai platform untuk ‘citizen journalist’ dan memuji fitur Community Notes karena meningkatkan akurasi informasi. Namun NewsGuard menemukan, hanya 79 dari 250 postingan yang ditandai sebagai informasi salah menggunakan fitur Community Notes.
ADVERTISEMENT
Banjir informasi hoaks tidak hanya ditemukan di X saja, karena NewsGuard juga menemukan misinformasi terkait konflik Hamas-Israel Facebook, Instagram, Telegram, dan TikTok. Namun X menjadi fokus utama karena Musk sudah memangkas kebijakan moderasi konten.
Investigasi NewsGuard juga menemukan informasi palsu itu akan viral terlebih dahulu di media sosial X sebelum akhirnya menyebar ke Instagram dan TikTok.