Alasan vivo Pilih ZEISS untuk Bangun Kamera Smartphone Berteknologi AI

6 Desember 2024 14:34 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Senior Product Manager vivo Mobile Indonesia, Yoga Samiaji saat menghadiri AI for Indonesia by kumparan di Djakarta Theater, Jakarta, Rabu (4/12/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Senior Product Manager vivo Mobile Indonesia, Yoga Samiaji saat menghadiri AI for Indonesia by kumparan di Djakarta Theater, Jakarta, Rabu (4/12/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
vivo percaya bahwa menciptakan inovasi bukanlah proses yang berdiri sendiri, melainkan sebuah perjalanan kolaboratif yang melibatkan berbagai elemen. Salah satu contoh nyata dari kolaborasi yang mendorong inovasi adalah kemitraan strategis jangka panjang dengan ZEISS, perusahaan teknologi asal Jerman yang bergerak di industri optik dan optoelektronik.
vivo sudah menjalin kerja sama dengan ZEISS sejak 2020, sebuah kolaborasi yang menandai era baru dalam fotografi seluler. Kemitraan ini bertujuan untuk melahirkan inovasi terdepan dalam teknologi smartphone photography berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Yoga Samiaji, Senior Product Manager vivo Mobile Indonesia, mengatakan hardware ZEISS dapat membantu software vivo, dalam hal ini kecerdasan buatan vivo AI, mempelajari warna asli citra, detail dan pencahayaan pada gambar, dan lain sebagainya. Dengan begitu, smartphone vivo dapat menghasilkan foto yang sesungguhnya.
"Kita butuh ZEISS karena kita butuh AI kita untuk belajar warna-warna aslinya ini loh," kata Yoga di acara AI for Indonesia by kumparan yang digelar di The Ballroom Djakarta Theater, Jakarta Selatan, pada Rabu (4/12).
"Jadi, ketika dia melihat landscape, dia tahu, oh ini Indonesia, hijaunya akan lebih naik, karena enggak mungkin Indonesia putihnya lebih naik loh, kita enggak pernah winter. Misalnya, orang Indonesia mukanya maunya tidak terlalu putih karena mungkin kesannya kayak bedaknya ngambang. Ya, itu kan hal-hal seperti itu harus dipelajari, karena kita harus membuat mereka belajar, ini loh kind of behavior-nya kita, itu yang kita lakukan di ZEISS."
Senior Product Manager vivo Mobile Indonesia, Yoga Samiaji saat menghadiri AI for Indonesia by kumparan di Djakarta Theater, Jakarta, Rabu (4/12/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Hasil kerja sama kedua perusahaan dimulai dengan vivo ZEISS Co-engineered Imaging System. Inovasi ini debut di seri premium vivo X60 Series.
Teknologi ZEISS juga vivo bawa ke smartphone lain, seperti vivo X100 Series dan vivo X Fold3 Pro. Khusus untuk vivo X100 Pro, vivo mengembangkan vivo V3 Chip yang yang menawarkan peningkatan signifikan seperti 30% lebih hemat daya dan 20% lebih cepat dalam editing foto.
Untuk mendorong inovasi tersebut dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, sebagai bagian dari demokratisasi AI, vivo memboyong kecanggihan ZEISS yang berbasis kecerdasan buatan di smartphone V Series, seperti vivo V30 Pro dan vivo V40.
vivo AI sendiri menawarkan beragam nilai tambah pada kamera smartphone vivo. Ada AI Aura Light Portrait yang secara otomatis akan memberikan pencahayaan yang sesuai dengan kondisi pencahayaan di saat itu, untuk memastikan hasil foto tetap natural dan jernih, kemudian AI Photo Enhance yang dapat meningkatkan kualitas gambar yang diambil pengguna, hingga AI Erase yang memudahkan pengguna menghapus objek yang tak diinginkan dalam foto.
vivo, bersama ZEISS, mengembangkan inovasinya dengan tetap menekankan user centric dan humanizing technology. Ini menjadi strategi vivo untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik bagi setiap penggunanya di Indonesia.
"Jadi memanusiakan teknologi. Kami mau teknologi yang bisa ngebantuin si user itu lebih gampang pemakaiannya," ujar Yoga.