Apa Rasanya Naik Taksi Tanpa Sopir dan Hanya Dikemudikan Robot?

Ya, ini ada di China. Negeri Tirai Bambu terus berinovasi, dan mewujudkannya satu per satu. Mereka menciptakan satu sistem peranti lunak, yang mampu menggantikan peran manusia untuk berkendara. Atau, membuat 'sopir' dan itu diterapkan di taksi.

Alat ini dikembangkan oleh Pony.ai, sebuah perusahaan software yang didirikan 2016. Dalam kurun waktu 10 tahun, mereka menciptakan robot sopir yang 'aman'.

"Kami punya tujuan untuk menciptakan sistem berkendara yang aman, di kota metropolitan," kata Yu Guo, Public Relations Manager Pony.ai, ketika ditemui di kantor Pony.ai, Nansha, Provinsi Guangdong, Minggu (3/11).

Yu Guo, Public Relations Manager Pony.ai. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan

Mereka menginstal sistem berkendara tanpa sopir itu ke mobil-mobil yang ada. Sistem itu akan terintegrasi dengan kamera, dan radar yang akan memetakan situasi jalanan dengan citra 3 dimensi. Mereka menyebut sistem ini dengan Robotaxi.

Lalu, sistem akan mendeteksi objek yang ada di depan dan sekeliling mobil.

"Sistem akan memutuskan, apakah harus melambat, menepi, atau menyalip," kata Guo.

kumparan berkesempatan menjajal Robotaxi yang beroperasi di kawasan Nansha. Penumpang hanya bisa duduk di belakang. Mobil pun tak akan berangkat, jika penumpang belum memasang sabuk pengaman.

Setelah itu, penumpang wajib mengatur tujuan.

Awalnya memang menegangkan, tapi setelah mobil berjalan, semuanya berjalan dengan baik. Sistem membaca dengan tepat objek yang ada di sekitarnya.

"Mobil akan berhenti pada lampu merah atau rambu-rambu lain, lalu akan memprediksi dengan akurat manuver kendaraan di depannya," kata Guo.

Sejauh ini, Pony.ai telah mengoperasikan 250 Robotaxi dengan total perjalanan sejauh 33,5 juta kilometer. Mereka juga mengembangkan Robotruck, untuk kendaraan logistik yang lebih besar.

Robotaxi di China. Foto: Dok. Pony.ai

Banyak Diskon, Jamin Tak Ambil Alih Profesi Sopir Taksi

Karena diciptakan oleh Pony.ai, perusahaan ini juga menjadi satu-satunya operator Robotaxi. Layanan ini bisa diakses dengan mengunduh aplikasi Pony Pilot.

Guo menjamin, mereka bakal meminimalisasi konflik dengan sopir taksi konvensional.

"Kami hanya menyediakan layanan, di mana pengguna bisa memilih apakah mereka punya waktu yang luang dan memang tak ingin berinteraksi dengan manusia. Jika anda terburu-buru, anda bisa memilih taksi konvensional yang mungkin saja, lebih kreatif dalam memilih rute, atau mau mengambil risiko ngebut," papar Guo.

Langkah ini lumayan berhasil. Guo menyebut ada peningkatan permintaan layanan pada Juni tahun ini.

"Pada akhir Juni, kami menerima 15 layanan per hari, dan terus meningkat jelang akhir tahun," kata Guo.

Layanan juga banyak dipesan, karena Pony.ai memberi diskon bejibun bagi para konsumen.

"Kami memberi banyak diskon, agar semakin menarik pelanggan, dan karena tak perlu membayar tenaga manusia," ucap Guo.

Beberapa negara lain juga telah mengoperasikan Robotaxi, mulai dari Arab Saudi hingga Uni Emirat Arab.

Sistem ini tak dibiarkan berjalan sendiri. Di kantornya, mereka punya suatu alat monitoring yang akan mengatur perjalanan jika ada perubahan mendadak.

"Misalnya, ada pengalihan rute lalu lintas oleh pihak berwenang, kami bisa mengubahnya. Termasuk jika ada kondisi darurat, seperti penumpang yang butuh bantuan medis, kami bisa mengirim orang untuk membantunya," ujar Guo.