Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Prediksi ini ia sampaikan dalam sebuah wawancara menjelang rapat terbuka soal pendapatan perusahaan periode kuartal ketiga. Pernyataan itu turut mengungkap parahnya kondisi pasokan chip dunia yang berdampak pada industri laptop/PC, smartphone, otomotif, dan perangkat elektronik lainnya.
Prospek bisnis Intel memang kurang menggembirakan karena mengalami penurunan pendapatan sebesar 2 persen untuk Client Computing Group yang memproduksi chip desktop dan laptop. Selain itu, juga terjadi penurunan 5 persen dalam penjualan notebook yang menggunakan komponen dari Intel.
ADVERTISEMENT
“Kami menyebutnya jadi satu set, di mana kami mungkin memiliki CPU, tetapi Anda (produsen laptop) tidak memiliki LCD, atau Anda tidak memiliki Wi-Fi. Data center sangat kesulitan dengan beberapa chip daya dan beberapa komponen jaringan atau ethernet,” jelas Gelsinger, seperti dikutip The Verge.
Beberapa penurunan ini rupanya diimbangi oleh pertumbuhan bisnis PC desktop, di mana Intel melihat keuntungan pendapatan sebesar 20 persen untuk kategori tersebut, tetapi itu tidak cukup untuk mengimbangi penurunan penjualan laptop. Intel sendiri masih melihat total pendapatannya meningkat sebesar 5 persen tahun-ke-tahun menjadi 18,1 miliar dolar AS.
Menilik ke belakang, sebenarnya penjualan PC berada di jalur yang mengkhawatirkan selama kira-kira satu dekade, sebelum pandemi. Banyaknya orang yang WFH (work from home) dan belajar online menyebabkan penjualan PC meroket lagi. Tetapi, dengan orang-orang mulai kembali ke kantor dan belajar tatap muka, pertumbuhan itu sudah mulai melambat awal tahun ini, ditambah masalah yang diperparah oleh kekurangan komponen.
ADVERTISEMENT
Saingan Intel, AMD, punya sedikit harapan yang lebih optimis mengenai krisis pasokan chip yang menggerus pendapatan perusahaan. CEO AMD, Dr. Lisa Su, mengatakan untuk sementara pasokan chip mungkin terbatas dalam kurun waktu tertentu ke depannya, tapi akan membaik pada 2022 karena kapasitas produksi terus meningkat.
“Ini menjadi lebih baik tahun depan (2022), tidak segera, tetapi secara bertahap akan menjadi lebih baik karena lebih banyak pabrik baru muncul,” kata Su dalam acara Code Conference 2021.