Elon Musk Ngaku Beli Twitter Karena 'Terpaksa'

14 April 2023 17:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Elon Musk mendatangi kantor Twitter dengan membawa wastafel. Foto: @elonmusk/Twitter
zoom-in-whitePerbesar
Elon Musk mendatangi kantor Twitter dengan membawa wastafel. Foto: @elonmusk/Twitter
ADVERTISEMENT
Elon Musk dalam sebuah wawancara mengatakan, bahwa dia membeli Twitter seharga 44 miliar dolar AS dengan 'terpaksa.' Hal ini ia ungkapkan pada sebuah wawancara di Space Twitter bersama reporter BBC James Clayton pada Selasa (11/4) waktu AS.
ADVERTISEMENT
Clayton bertanya apakah pembelian Twitter seharga 44 miliar dolar AS tersebut adalah keinginan Musk sepenuhnya, atau terpaksa karena putusan pengadilan.
Clayton bertanya, "jadi Anda berubah pikiran lagi, dan memutuskan untuk membelinya – apakah Anda melakukannya?
"Ya, saya harus melakukannya," jawab Musk.
"Apakah Anda melakukan itu, karena Anda mengira pengadilan akan membuat Anda melakukan itu?," tambah Clayton.
Musk menjawab "Ya."
Elon Musk, CEO Tesla. Foto: Joe Skipper/Reuters

Kronologi Elon Musk beli Twitter

Wacana awal muncul pada April 2022. Saat itu, Musk akan membeli media sosial berlambang burung biru dengan harga 54,20 dolar per lembar saham, dengan total 44 miliar dolar AS atau sekitar Rp 687 triliun (kurs Rp 15.557).
Kemudian, CEO Tesla dan SpaceX itu sempat ingin membatalkan akuisisi Twitter, dengan alasan perusahaan tersebut tidak transparan atas laporan bot. Twitter membantah tudingan tersebut dan ingin Musk tetap membeli mereka dengan harga yang telah ditetapkan, dan memaksa menyelesaikan perjanjian ini di pengadilan.
ADVERTISEMENT
Pada awal Oktober 2022, Musk mengatakan ingin melanjutkan proses pembelian dengan harga awal. Sidang yang dilaksanakan pada 17 Oktober 2022 memutuskan Musk harus memenuhi komitmennya membeli Twitter dengan tenggat waktu 28 Oktober 2022, yang kemudian dipenuhi Musk.