Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah memo yang diperoleh oleh The New York Times dan di-posting secara publik, Andrew Bosworth, salah seorang eksekutif Facebook, mengatakan bahwa pihaknya memang bertanggung jawab atas terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS pada 2016.
Namun, keterlibatan Facebook tidak terletak pada penyalahgunaan data dalam kasus Cambridge Analytica. Bosworth juga menyebut bahwa dugaan keterlibatan Rusia kurang relevan dengan terpilihnya Trump.
"Perlu diingatkan untuk semua orang bahwa interferensi Rusia itu nyata, tetapi kebanyakan tidak dilakukan melalui iklan. 100.000 dolar AS dalam iklan di Facebook bisa menjadi alat yang ampuh, tetapi tidak dapat membayar pemilihan Amerika, terutama ketika para kandidat sendiri memasang beberapa pesanan lebih banyak uang pada platform yang sama (belum lagi platform lain)," jelas Bosworth.
ADVERTISEMENT
"Secara praktis, Cambridge Analytica adalah event yang tak pernah terjadi," sambung Bosworth. "Data dari jenis yang mereka miliki tidak begitu berharga untuk didampingi dan lebih buruk jika terdegradasi dengan cepat, sedemikian rupa sehingga secara efektif tidak berguna dalam 12-18 bulan."
Lantas, apa hubungan Facebook dan kemenangan Trump? Bosworth menyebut bahwa Trump berhasil terpilih karena dia berhasil memanfaatkan iklan politik di dalam Facebook.
Bosworth sendiri mengklaim bahwa dirinya bukan seorang pendukung Trump. Namun, dia kagum dengan strategi tim Trump dapat memanfaatkan kampanye digital di Facebook.
"Jadi, apakah Facebook bertanggung jawab atas Donald Trump terpilih? Saya pikir jawabannya adalah ya, tetapi tidak untuk alasan yang ada yang berpikir. Dia tidak terpilih karena Rusia atau informasi yang salah atau Cambridge Analytica," jelas Bosworth. "Dia terpilih karena dia menjalankan kampanye iklan digital tunggal terbaik yang pernah saya lihat dari pengiklan mana pun. Titik."
Sampai saat ini, Facebook masih memperbolehkan iklan politik dalam platform mereka. Kebijakan tersebut kemudian mengundang berbagai kritik karena dapat menghasilkan hoaks dan misinformasi.
ADVERTISEMENT
Namun, menurut Bosworth, Facebook tak perlu menghalangi politisi dalam menggunakan platform mereka sebagai tempat kampanye politik. Dia menganalogikan peran Facebook dengan cerita The Lord of the Rings, di mana salah satu karakternya menolak untuk menggunakan kekuatannya demi tujuan yang dianggap baik.
"Aku mendapati diriku memikirkan The Lord of the Rings pada saat ini. Khususnya ketika Frodo menawarkan cincin itu ke Galadriel dan dia membayangkan menggunakan kekuatan dengan benar, pada awalnya, tetapi tahu itu pada akhirnya akan merusaknya," kata Bosworth. "Meski menggoda untuk menggunakan alat yang tersedia bagi kita untuk mengubah hasilnya, saya yakin kita tidak boleh melakukan itu atau kita akan menjadi apa yang kita takuti."