Google Pakai Energi Nuklir buat Operasikan Data Center AI

17 Oktober 2024 8:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 27 Oktober 2024 10:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Google (ilustrasi) Foto: REUTERS/Mike Blake
zoom-in-whitePerbesar
Google (ilustrasi) Foto: REUTERS/Mike Blake
ADVERTISEMENT
Google menjalin kerja sama dengan perusahaan penyedia tenaga nuklir. Reaktor nuklir kecil akan digunakan raksasa internet itu untuk menghidupkan pusat data berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
ADVERTISEMENT
Adapun mitra yang digandeng adalah Kairos Power. Google mengatakan reaktor pertama bakal dioperasikan pada dekade ini, dengan rencana membangun lebih banyak reaktor lagi pada 2035 mendatang.
Kedua perusahaan tidak menjelaskan secara detail nominal yang disepakati, termasuk lokasi pabrik akan dibangun.
Google menjadi perusahaan teknologi teranyar yang mulai beralih menggunakan nuklir untuk memasok listrik ke pusat data (data center) AI. Sebelumnya, beberapa raksasa teknologi sudah mulai melirik sumber energi ini, seperti Microsoft dan Amazon.
"Jaringan membutuhkan sumber listrik baru untuk mendukung teknologi AI," kata Senior Director Energy and Climate di Google, Michael Terrell, dalam pernyataan resmi, Kamis (17/10).
Rencana ini belum bisa langsung direalisasikan. Sebab, Google dan Kairos Power masih harus menunggu persetujuan dari Komisi Pengawasan Nuklir AS, termasuk beberapa lembaga lokal.
ADVERTISEMENT
Pada tahun lalu, regulator AS memberikan izin pertama dalam 50 tahun kepada Kairos Power untuk membangun reaktor nuklir jenis baru. Perusahaan juga memulai pembangunan reaktor demontrasi di Tennessee, AS, pada Juli 2024.