Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Perang dagang Amerika Serikat dengan China berimbas pada bisnis Huawei . Perusahaan teknologi tersebut dilarang mengedarkan produk jualannya dan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan di AS, tak terkecuali penyedia sistem operasi Android, Google.
ADVERTISEMENT
Gara-gara masuk blacklist AS, Huawei pun tidak bisa mengeluarkan smartphone baru dengan dukungan Android. Meskipun begitu, kini AS mulai melunak dan memberikan beberapa keringanan bagi bisnis Huawei.
Kabarnya, AS kini sudah mau mengizinkan Google untuk bermitra lagi dengan Huawei. Meski embargo produk Huawei di AS masih berlaku, kabar dispensasi itu sudah santer terdengar sejak beberapa minggu lalu.
Berdasarkan laporan Ubergizmo, Sekretaris Perdagangan AS, Wilbur Ross, membawa kabar bahwa dispensasi Huawei terhadap Google akan segera diberlakukan. Sejauh ini, 260 perusahaan sudah kembali berbisnis dengan Huawei.
Ke depannya, AS akan terus menambah perusahaan yang bisa bermitra dengan Huawei. Namun belum diketahui perusahaan apa selanjutnya yang diizinkan bekerja sama kembali dengan vendor asal China tersebut.
ADVERTISEMENT
Beberapa laporan menyebut, Google menjadi salah satu perusahaan yang bisa kembali bekerja sama dengan Huawei. Hal itu didukung karena keduanya telah menjadin hubungan bisnis yang sudah cukup lama berlangsung.
Jika benar AS memberi izin Huawei untuk berbisnis kembali dengan Google, ini akan membuat perusahaan teknologi China itu bisa bernapas lega. Mereka bakal bisa kembali memproduksi smartphone dengan dukungan berbagai layanan dari Google layaknya ponsel Android lainnya.
Sejak AS memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam, pengguna smartphone Huawei tidak bisa melakukan pembaruan ke versi Android teranyar dan perusahaan juga tidak bisa memproduksi smartphone dengan dukungan Android. Sejauh ini ada Huawei Mate 30 dan Mate 30 Pro yang telah meluncur tidak didukung dengan sejumlah aplikasi Android bawaan, termasuk Google Play Store.
ADVERTISEMENT