Kisah Momo Chan Jadi Komentator Game dan Raih Rp 50 Jutaan Sebulan

26 Januari 2019 17:06 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:06 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konten Spesial - Monica Mariska 'Momo Chan', caster pertandingan eSports. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konten Spesial - Monica Mariska 'Momo Chan', caster pertandingan eSports. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
"Sekarang fokus jadi caster, karena enggak bisa jadi pro-player. Gagal jadi pro-player. Ha-ha-ha."
ADVERTISEMENT
Seperti kata pepatah, 'Banyak jalan menuju Roma'. Monica Mariska tahu betul bahwa ada cara lain untuk bisa sukses dan berkarier di industri eSports.
Ketika batal bergabung jadi gamer profesional di tim NXA Ladies pada 2014, ia mencoba karier lain yang masih dalam ruang lingkup game. Dia menjajal peruntungan sebagai kreator konten yang mengunggah video streaming saat bermain game di YouTube dan Facebook, jadi manajer tim eSports, hingga brand ambassador suatu produk gaming. Itu beberapa profesi yang digelutinya.
Ada satu lagi profesi yang kini aktif dilakukan perempuan yang akrab di sapa Momo Chan itu, yakni shoutcaster atau biasa disebut caster.
Caster adalah komentator jalannya pertandingan game di suatu kompetisi eSports. Layaknya komentator sepak bola, ia diharuskan membawa audiens untuk terlibat langsung secara emosional pada setiap kejadian yang terjadi di permainan. Dia mengomentari jalannya pertandingan game kompetitif seperti Dota 2, League of Legends, Mobile Legends, PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG), hingga Counter Strike: Global Offensive (CS:GO).
ADVERTISEMENT
Momo saat ini menjadi talent dan caster di Mineski, organisasi dan penyelenggara turnamen eSports, sejak Desember 2018.
Monica Mariska memakai nama Momo Chan di industri eSports Indonesia. Momo dikenal sebagai gamer sekaligus caster. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Monica Mariska memakai nama Momo Chan di industri eSports Indonesia. Momo dikenal sebagai gamer sekaligus caster. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Bertemu Nixia dan hampir bergabung di NXA Ladies
Sebelum menjadi caster seperti sekarang, Momo adalah seorang community manager di salah satu perusahaan penerbit game online, Prodigy, sejak 2013. Setahun berikutnya, ia bertemu pertama kali dengan Monica Carolina alias Nixia dan 'nyaris' menjadi atlet eSports di tim NXA Ladies. Nixia adalah salah satu gamer cewek paling tenar di Indonesia.
Pertemuan dengan Nixia terjadi dalam sebuah acara game yang digelar Prodigy. Di acara tersebut, Nixia melihat potensi Momo dalam keterampilannya bermain CS:GO. Mengingat kala itu NXA Ladies memiliki divisi game tersebut dan butuh anggota baru, maka Nixia mengajak Momo untuk bergabung ke timnya.
ADVERTISEMENT
Selama di NXA Ladies, Momo belum mencetak satu pun pertandingan eSports. Maklum, petualangannya di tim besutan Nixia itu terbilang singkat, yakni hanya tiga bulan dan itu pun masih dalam masa percobaan sebelum resmi direkrut menjadi atlet pro NXA Ladies. Sibuk dengan pekerjaannya di perusahaan penerbit game adalah alasan batal bergabung dengan NXA Ladies.
"Kalau gabung tim itu harus ada chemistry-nya, jadi ya kita coba bangun chemistry satu tim. Tapi karena akunya sibuk kerja sampai malam juga, terlalu banyak lembur, akhirnya aku putuskan sama Nixia kayanya enggak bisa lanjut di NXA Ladies. Dari pada menghambat perkembangan personel lain, jadinya aku keluar," cerita Momo Chan, kepada kumparan di kantor Mineski di Jakarta, Selasa (22/1).
ADVERTISEMENT
Tak masalah tak jadi atlet eSports. Momo tetap berusaha mencoba hal lain yang masih berhubungan dengan olahraga elektronik: bikin konten streaming game di YouTube dan Facebook (2013). Cara lainnya lagi adalah menjadi manajer tim eSports 4K Gaming (2016), Military eSports (2017), dan Barol Gaming (2018), serta brand ambassador Republic of Gamers (ROG) dari Asus dan tim Victim eSports (2018).
Sekarang, ia disegani sebagai salah satu caster perempuan di jagat eSports Indonesia.
Jadi caster itu sulit
Menurut Momo, tak mudah untuk menjadi seorang caster game eSports, terutama di Indonesia yang mayoritas orang-orangnya belum melihat pentingnya profesi ini dalam pertandingan kompetisi. Perempuan 28 tahun ini merasa banyak orang menganggap remeh peran caster. Sebagian bahkan merasa caster hanya 'mengganggu' keseruan permainan.
ADVERTISEMENT
Padahal, caster ini juga kerap menyajikan informasi terbaru soal game yang sedang dipertandingkan, selain memandu jalannya permainan. Itu mengapa pengetahuan dasar dari game yang dikomentari harus dikuasai oleh caster.
"Susahnya jadi caster itu harus terus belajar. Enggak boleh malas. Kita harus rajin ikuti perubahan dari game itu apa saja, META (Most Effective Tactics Available) apa yang terjadi, misal ada buff atau nerf (efek yang dihasilkan dari kemampuan hero atau item dalam game), dan itu bukan sesuatu yang mudah. Saya mengharapkan orang Indonesia menghargai peran caster di industri eSports," kata Momo.
Momo Chan, Caster. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Momo Chan, Caster. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Selain dituntut jago komentar dan punya pengetahuan game yang lengkap, ia juga harus memiliki karakter atau ciri khas dalam memandu jalannya permainan. Caster harus bisa 'meracuni' penonton agar ikut merasakan keseruan dalam game. Semua ini selalu dilakukan Momo dalam setiap aksinya mengomentari jalannya permainan.
ADVERTISEMENT
Bohongi orang tua demi karier di eSports
Tantangan perempuan berkarier di dunia game tidak hanya soal gunjingan dari lawan gendernya. Meyakinkan orang tua, ternyata sama sulitnya mengalahkan boss di game, dan itulah yang dirasakan oleh Momo. Perempuan yang kini hobi bermain PUBG Mobile itu terpaksa harus berbohong kepada orang tuanya ketika pertama kali bekerja di dunia game. Kepada orang tua, Momo mengaku bekerja di bidang properti sebagai marketing.
"Namanya orang tua lama, itu agak sedikit kolot lah, ya. Pemikirannya enggak semaju sekarang. Mereka enggak bisa terima, mereka dikira main game itu cuma buang waktu, ngabisin duit, enggak bisa dapat apa-apa," ucapnya.
Untuk bisa mengubah pikiran kedua orang tua, Momo lantas berusaha mencoba memberikan pembuktian bahwa bekerja di industri game itu ada penghasilannya. Ada uang yang bisa didapatkan.
Momo Chan saat bermain game. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Momo Chan saat bermain game. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Keberanian Momo untuk memberi tahu pekerjaan aslinya kepada orang tua mulai tumbuh ketika dirinya sudah menjadi brand ambassador ROG Asus pada 2017 lalu, dan penghasilan tambahan lainnya dari streaming game di platform YouTube dan Facebook.
ADVERTISEMENT
Bicara soal penghasilan di dunia game, Momo cukup bangga dengan apa yang sudah diraihnya saat ini. Kerja kerasnya dibalas dengan gaji mencapai dua digit.
"Kalau sekarang saya dapat dari sponsor brand ambassador ROG, Mineski talent juga dapat gaji per bulan, terus Facebook kan streaming juga sama mereka dikontrak jadi ada bayarannya setiap bulan. Kisaran sampai Rp 50-an juta tiap bulan."
Inilah bukti yang ingin ditunjukkan Momo Chan dan mereka yang serius membangun karier di industri eSports.