Mengenal NXA Ladies, Tim eSports Cewek yang Jago Main Game PUBG

26 Januari 2019 14:53 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konten Spesial - Tim eSports perempuan NXA Ladies. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konten Spesial - Tim eSports perempuan NXA Ladies. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
"Life is not a game. Still, in this life, we choose the games we live to play." - J. R. Rim
ADVERTISEMENT
Di dunia ini, ada beragam jenis game. Setiap jenis game memiliki makna dan ciri khas tersendiri yang berkesan bagi sang pemain.
Sama halnya dengan pilihan salah satu tim eSports yang semua anggotanya adalah perempuan, NXA Ladies. Tim yang didirikan oleh Monica Carolina atau lebih dikenal dengan nickname Nixia, sejak lama telah memilih game jenis FPS (first person shooter) sebagai fokus mereka.
NXA Ladies berdiri pada tahun 2011. Awal terbentuknya tim ini berlandaskan kegemaran yang sama dari para anggotanya sebagai pencinta game FPS. Game-game berjudul seperti 'Overwatch', 'Call of Duty', 'Battlefield', 'Counter Strike: Global Offensive', pernah menjadi game yang mereka mainkan di kancah eSports.
"Mainnya simpel sih, cuma tinggal ambil senjata, beli senjata, tembak. Sebenarnya enggak simpel-simpel banget juga karena butuh aiming dan refleks tangan, sama mata yang cepet. Itu sih alasannya," ungkap Nixia menggambarkan serunya bermain FPS.
(kiri-kanan) Ketty player dari tim eSports NXA Ladies. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
(kiri-kanan) Ketty player dari tim eSports NXA Ladies. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Awal terbentuknya NXA Ladies hanya beranggotakan empat orang. Dari sini berkembang menjadi 15 orang dengan divisi game yang beragam. Beberapa divisi game yang pernah dimiliki NXA Ladies di antaranya adalah 'League of Legends', 'Dota 2', 'Arena of Valor (AOV)', dan 'Mobile Legends: Bang Bang'.
ADVERTISEMENT
Berbicara prestasi, NXA Ladies sudah banyak menjuarai turnamen eSports baik di kancah internasional maupun lokal, seperti juara CS:GO MSI Gaming Night di Taipei, Taiwan, pada 2013, dan juara pertama Dota 2 ICE Ladies di Bandung, pada 2016.
Sayang, pertumbuhan NXA Ladies sempat turun dan mereka vakum selama beberapa lama.
NXA Ladies bangkit
Perkembangan dunia eSports kini sedang jadi perhatian publik dan perusahaan. Olahraga elektronik yang dulu dipandang sebelah mata ini berhasil masuk dalam gelaran Asian Games 2018 di Indonesia, meski saat itu masih sebatas ekshibisi. Dalam ajang SEA Games 2019, arena eSports akhirnya diakui sebagai cabang olahraga resmi.
Tim NXA Ladies yang sempat vakum selama beberapa waktu, kini hadir kembali untuk menggairahkan dunia yang telah lama mereka arungi dengan konsep baru.
ADVERTISEMENT
Mereka menyesuaikan diri dengan perkembangan pasar eSports saat ini, dan memilih game battle royale PUBG (PlayerUnknown's Battlegrounds) Mobile sebagai satu-satunya divisi yang dibuka.
"NXA Ladies saat ini ingin menampilkan image baru. Makanya kita ganti jersey dengan warna yang lebih cute untuk menunjukan kekhasan kita sebagai tim female gamer. Kita juga tidak meninggalkan visi misi kita untuk membangun tim perempuan yang kuat," kata Nixia.
Monica Carolina atau dikenal sebagai Nixia, salah satu gamer perempuan yang paling dikenal oleh publik saat bermain game di ruangan pribadinya. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Monica Carolina atau dikenal sebagai Nixia, salah satu gamer perempuan yang paling dikenal oleh publik saat bermain game di ruangan pribadinya. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Manajer NXA Ladies, Fram Pramono, mengungkapkan NXA Ladies ingin merangkul gamer cewek untuk menunjukan kemampuan mereka yang saat ini kurang terekspos dibandingkan tim pria.
Divisi PUBG Mobile NXA Ladies terdiri dari lima orang, yakni Nixia, Winny, Ketty 'Kitket', Angela 'Akina', dan Indah 'Einsme' Permatasari. Menariknya, kebanyakan dari anggota NXA Ladies saat ini adalah pendatang baru di dunia eSports. Mereka rutin berlatih dan meningkatkan kekompakkan diri.
ADVERTISEMENT
"Tim ini tidak membatasi siapa saja yang boleh bergabung. Kita ingin memberdayakan atau memfasilitasi cewek yang suka main game dan tertarik terjun ke dunia game profesional untuk bersama-sama dengan NXA Ladies," ungkap Fram.
Membuka jalan untuk atlet eSports baru
Nixia mengaku saat ini NXA Ladies tidak menerapkan kriteria muluk dalam merekrut anggota baru. Yang dibutuhkan tim ini adalah gamer yang memiliki passion dalam industri dan juga disiplin waktu untuk mengikuti latihan serta turnamen.
NXA Ladies bersedia menerima gamer-gamer cewek yang ingin belajar, walau tentunya tetap ada tes terlebih dahulu dan kemudian dinilai oleh Nixia, seperti tes bermain, gameplay, dan wawancara untuk menilai sikap.
Ada rangkaian proses rekrutmen yang harus dijalani para calon anggota baru NXA Ladies. Selain dari skill bermain, aspek lain seperti bagaimana sikap sang pemain juga akan dinilai demi membangun chemistry terbaik dalam tim.
ADVERTISEMENT
"Kalau pertama 'kan ada yang daftar di tim, kita bakal interview dulu. Habis itu dites juga gameplay-nya kayak bagaimana, skill-nya. Buat membangun chemistry kan cewek susah banget, gampang baper," ungkap Nixia, sambil tertawa.
(kiri-kanan) Ketty, Einsme, Akina player dari tim eSports NXA Ladies saat bermain game. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
(kiri-kanan) Ketty, Einsme, Akina player dari tim eSports NXA Ladies saat bermain game. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Salah satu anggota NXA Ladies, Ketty 'Kitket' mengungkapkan bagaimana perjuangannya untuk bergabung dengan tim impian. Perempuan yang masih berstatus mahasiswa ini sempat merasa kecewa karena gagal, tetapi dia kemudian lebih rajin berlatih. Bisa memakan waktu 10 jam sehari untuk latihan satu judul game di warnet.
Kerja kerasnya ini membuahkan hasil manis sampai akhirnya Ketty diterima di NXA Ladies.
Untuk melatih kemampuan para player, NXA Ladies menetapkan jadwal latihan rutin yang wajib dijalani. Mereka berlatih dari rumah masing-masing, mengandalkan koneksi internet, dan memanfaatkan voice chat. Dalam sepekan, mereka biasanya latihan lima hari, dari Senin sampai Jumat selama 3 jam. Sabtu dan Minggu libur.
ADVERTISEMENT
PUBG Mobile saat ini sedang menjadi salah satu game terpopuler dan telah tersedia untuk diunduh secara gratis di Google Play Store serta Apple App Store. Game ini hadir berkat kolaborasi antara PUBG Corporation dan raksasa internet China, Tencent. Sama halnya dengan versi PC dan Xbox One, di PUBG Mobile pemain akan bertarung dalam sebuah pulau yang berisi 100 pemain untuk membuktikan diri menjadi 'last man standing' dengan memburu senjata terbaik untuk menghabisi lawan.
Mengingat PUBG sedang sangat populer saat ini, maka tidak bisa dipungkiri ada banyak lawan kuat yang akan dijumpai ke depannya untuk pertandingan di game ini. NXA Ladies menargetkan bisa ikut turnamen setiap sebulan sekali untuk mengasah kemampuan. Dalam turnamen, tim-tim eSports perempuan bisa saja bergabung dalam turnamen campuran yang bisa mempertemukan mereka dengan tim laki-laki.
ADVERTISEMENT
Jika ada sebuah turnamen yang dimenangkan, bonusnya bakal dibagi ke para pemain. Nilainya beragam, tetapi itu bisa menambah gaji bulanan para anggota NXA Ladies. Baik Nixia maupun Fram enggan membeberkan secara rinci pendapatan para anggotanya. Yang jelas, manajemen NXA Ladies mengizinkan para anggota mendapatkan tambahan uang dari endorsement atau live streaming.
"Kalau ngomong gaji, kita tidak bisa kasih tahu, ya. Pastinya setiap anggota mendapatkan gaji dari sponsor dan turnamen yang mereka ikuti. Tim ini masih baru, masih bisa berkembang. Saat ini kita lagi fokus membangun tim," jelas Fram.
NXA Ladies maupun Nixia saat ini disponsori oleh tiga perusahaan teknologi yang fokus pada perangkat gaming, yakni MSI, Corsair, dan Nvidia.
Player dari tim eSports NXA Ladies. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Player dari tim eSports NXA Ladies. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Tim NXA Ladies memiliki keinginan untuk membuat gamer perempuan tidak kalah hebat dengan laki-laki dan mendobrak stigma industri eSports bukan cuma untuk laki-laki. Oleh karenanya, perlu dorongan dari berbagai pihak untuk memberi kesempatan lebih kepada gamer cewek lain untuk mengembangkan diri.
ADVERTISEMENT
"Kami ingin selalu menjadikan NXA Ladies ini, tim perempuan yang kuat. Stigma-stigma ranah eSports cuma untuk tim pria saja, itu sudah mulai luntur sekarang. Banyak gamer-gamer perempuan muncul yang siap berkompetisi di dunia eSports," kata Indah Permatasari, salah seorang anggota NXA Ladies yang memakai nama panggung 'Einsme'.
Apa yang dikatakan Einsme memang ada benarnya. Ini terbukti dari data yang diungkap lembaga analisis game Newzoo pada 2017 lalu, di mana populasi gamer di Indonesia kini 44 persen di antaranya adalah perempuan. Angka ini menunjukkan jumlah gamer perempuan di Indonesia sudah tidak kalah banyak dengan gamer laki-laki.
Nixia dan tim NXA Ladies berharap di Indonesia semakin banyak turnamen eSport yang mengizinkan tim perempuan untuk bertanding. Mereka tak sabar mengejar "Winner Winner Chicken Dinner."
ADVERTISEMENT