Mitra Pengemudi Grab Bakal Bisa Nyambi Jadi Agen Kudo

18 Mei 2017 18:06 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Grab Indonesia. (Foto: Official Twitter Grab Indonesa)
zoom-in-whitePerbesar
Grab Indonesia. (Foto: Official Twitter Grab Indonesa)
Grab mulai memperlihatkan rencana besar mereka di Indonesia setelah pada Februari 2017 lalu mengumumkan kesiapan berinvestasi 700 juta dolar AS dan melakukan aksi akuisisi terhadap e-commerce online to offline (O2O) Kudo pada April lalu. Sekarang, Grab mulai membocorkan rencana dan target mereka di tahun 2018. Grab menargetkan di tahun 2018 nanti mereka akan memberdayakan 5 juta orang di Indonesia. Nantinya, mitra pengemudi Grab juga bisa berperan menjadi agen Kudo, yang disebut masih 'langkah awal' dari keduanya pasca akuisisi. Kudo yang merupakan singkatan dari 'Kios untuk Dagang Online,' pada dasarnya adalah layanan yang menjembatani dunia perdagangan online dan offline. Model bisnis yang diusung Kudo memungkinkan siapa saja menjadi agen atau reseller untuk menjual berbagai produk dari toko online yang telah jadi mitra Kudo. Agen-agen ini bakal dibekali komputer tablet dan aplikasi Kudo untuk menawarkan produk kepada orang-orang yang belum memakai ponsel pintar atau belum memakai Internet. Katalog di aplikasi Kudo diisi oleh produk-produk yang terdaftar di perusahaan e-commerce. Sejauh ini Kudo telah bermitra dengan BukaLapak, Lazada, BerryBenka, dan lain-lain. Dengan begini, maka seorang pengemudi ojek Grab, juga bisa menjadi agen penjual yang menjajakan segala macam produk di aplikasi Kudo. Baca juga: Kantor Kudo di Jakarta Jadi Pusat Riset Grab Indonesia Integrasi ini mungkin bakal direalisasikan Grab dan Kudo lewat para ahli pemrograman yang akan dipekerjakan dalam pusat penelitian dan pengembangan Grab yang ditempatkan di kantor Kudo di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Menurut rencana, Kudoplex (kantor Kudo) seluas 4.500 meter persegi itu akan menjadi rumah bagi 200 ahli pemrograman Indonesia. Pendiri sekaligus CEO Grab, Anthony Tan, berkata bahwa kemitraan dengan Kudo ini merupakan contoh nyata pengembangan inovasi lokal yang bakal memiliki dampak sosial besar untuk Indonesia.
CEO Grab Anthony Tan dan CEO Kudo Albert Lucius. (Foto: Grab)
zoom-in-whitePerbesar
CEO Grab Anthony Tan dan CEO Kudo Albert Lucius. (Foto: Grab)
Grab sendiri mengklaim saat ini sudah memberdayakan 1,2 juta mitra di kawasan Asia Tenggara, dengan rincian 870.000 mitra pengemudi Grab di Asia Tenggara, dan 400.000 agen Kudo yang tersebar di Indonesia. "Produk Kudo and Grab bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan lebih banyak uang. Kami akan menciptakan 5 juta peluang usaha mikro bagi masyarakat Indonesia pada 2018," kata Anthony dalam jumpa pers Grab 4 Indonesia Tahap 2 di Jakarta, Kamis (18/5). Talenta teknologi Grab nantinya akan didorong pada inovasi mengembangkan layanan aplikasi Grab, penciptaan fitur baru fitur pembayaran mobile GrabPay, serta fitur untuk mitra pengemudi agar proses pembayaran dan pemesanan di aplikasi semakin mudah. Baca juga: Mengenal Kudo, Startup E-commerce O2O yang Akhirnya Dibeli Grab
ADVERTISEMENT