PayPal PHK 2.500 Karyawan, Dibutuhkan demi Dorong Pertumbuhan

Ilustrasi Paypal. Foto: mrmohock/Shutterstock

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri teknologi masih berlanjut. Kali ini, giliran perusahaan teknologi finansial (financial technology/fintech) PayPal.

CEO PayPal, Alex Chriss, memutuskan memangkas sembilan persen total pegawainya di perusahaan. Sekitar 2.500 karyawan terdampak dari keputusan tersebut.

Chriss menyebut keputusannya diambil untuk 'menyesuaikan proporsi perusahaan dengan tepat' melalui pemangkasan langsung dan penghapusan tugas terbuka sepanjang tahun. Mereka yang terdampak akan diberi tahu pada akhir pekan ini.

PayPal dilaporkan memiliki sekitar 29.900 karyawan per akhir 2022. Perusahaan juga pernah melakukan PHK lebih dari 2.000 pekerjanya pada tahun lalu.

"(PHK memungkin perusahaan untuk) bergerak dengan kecepatan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami dan mendorong pertumbuhan yang menguntungkan," kata Chriss dalam memonya pada Selasa (30/1) waktu setempat, dikutip dari Bloomberg.

Ilustrasi Paypal. Foto: Ralf Liebhold/Shutterstock

PayPal menambah panjang daftar perusahaan teknologi yang melakukan PHK di 2024. Sebelumnya sudah ada Microsoft, Google, Riot Games, Discord, Twitch, Unity, hingga eBay yang juga mengambil langkah serupa pada awal tahun ini.

PayPal sendiri merupakan layanan keuangan yang didirikan oleh Max Levchin, Peter Thiel, dan Luke Nosek pada Desember 1998. Dulu namanya Confinity.

Per Maret 2000, Confinity merger dengan x.com (bukan Twitter), penyedia layanan finansial online yang didirikan oleh Elon Musk, Harris Fricker, Christopher Payne, dan Ed Ho. Perusahaan kemudian rebranding menjadi PayPal pada Juni 2001 dan menjadi perusahaan publik per 2002.

Platform PayPal saat ini tersedia di lebih dari 200 negara. Kemudahan layanannya membuat PayPal kerap digunakan pengguna untuk bertransaksi lintas-negara, seperti menerima uang dalam lebih dari 100 mata uang, tarik tunai dalam 56 mata uang, dan simpan saldo dalam 25 mata uang.