Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
HP ini masuk dalam jajaran kelas menengah Samsung. Perusahaan menawarkan sensasi Nightography di HP ini, menjadikannya HP menengah rasa flagship.
kumparanTECH mendapat kesempatan untuk me-review smartphone ini. Seperti apa pengalaman menggenggam HP ini? Simak selengkapnya.
Desain
Ada perbedaan signifikan Galaxy A54 dibanding dengan generasi sebelumnya. Samsung menghapus modul kamera serta kamera bokeh di A54.
Di bodi belakang, A54 mengadopsi glass back panel yang sudah Gorilla Glass, dibandingkan sebelumnya yang adalah plastik. Sementara frame-nya logam Metal Deco. Sudutnya lebih bundar dibanding A53. Sebuah peningkatan yang baik tentunya.
Bodi belakangnya tergolong tidak mudah meninggalkan sidik jari. Saat dipegang, frame-nya terasa sedikit tajam. Sisi baiknya, Frame seperti ini menawarkan sensasi cengkeraman yang kuat. Tampaknya Samsung sengaja membuat desainnya demikian untuk mengimbangi kelicinan bodi belakang kacanya.
Samsung Galaxy A54 punya ukuran layar 6,4 inci, berukuran keseluruhan 158.2 x 76.7 x 8.2 mm. Dimensi ini membuat A54 tampak sedikit lebih gendut dibanding generasi pendahulunya. Beratnya 202 gram–juga lebih berat dibanding A53.
ADVERTISEMENT
Seperti biasa, bezel-nya tidak terlalu tebal juga tidak terlalu tips–82,9 persen screen-to-body ratio. Dan kamera depannya menempel sebagai punch hole.
Jika kamu pengguna A53, produk terbaru ini bakalan terasa besar di tangan.
Layar, baca, nonton
Layar 6,4 incinya berpanel Super AMOLED. Refresh rate 120 Hz. Resolusi layar nya 1080 x 2340 piksel, dengan aspect ratio 19.5:9.
Penggunaannya nyaman untuk scroll sosial media. 403 ppi density memberi kesan tajam, serta dan warna cerah. Refresh rate 120Hz memberikan kesan grafis yang smooth saat scrolling.
Omong-omong soal Always On, Super AMOLED-nya, memberi gambar yang tajam dan jelas. Jangan lupakan kecerahan maksimalnya 1.000 nits. Kami merasa sangat impresif dengan kejernihan, kerapatan piksel dan kecerahan layarnya.
ADVERTISEMENT
Untuk membaca, kombinasi Super AMOLED dan PPI density memberi warna tajam dan kontras. Ada Eye Shield Protection untuk mencegah kelelahan mata.
Kemudian untuk nonton, sangat puas. Framenya enak untuk dipegang dan nonton secara landscape. Kami mencoba untuk marathon film berjam-jam dan tak merasa cepat lelah saat melihat ke layar.
Speaker-nya juga cukup keras untuk ponsel yang ukurannya tidak terlalu besar. Stereo-nya berfungsi dengan semestinya.
Main game dan performa
Perangkat ini mengadopsi chipset Exynos 1380. Skor AnTuTu-nya 514.294, tergolong standar di perangkat mid-range. RAM 8GB bisa ditambah RAM extension 8GB.
Untuk tugas sederhana seperti scroll media sosial dan gonta-ganti aplikasi kami tak menemukan persoalan. Kami mencoba beberapa game untuk 'menyiksa' HP ini ke batas maksimalnya.
ADVERTISEMENT
Game pertama, Mobile Legends. Samsung Galaxy A54 dapat menjalankan game ini dengan refresh rate dan grafis tinggi. Grafisnya berjalan tajam dan enggak 'ngadat' dalam me-render visual berat seperti efek jurus dan semacamnya. Bermain 20 menit, baterai turun 5 persen dan suhu stabil di bawah 40 derajat Celsius.
Kemudian game kedua: Apex Legend Mobile. Sama seperti game sebelumnya, HP ini bisa menjalankan game dengan refresh rate tinggi dan grafis Ultra HD, atau refresh rate super tinggi, grafis normal.
Tidak ada kendala sama sekali dalam bermain game. Bermain 35 menit, baterai berkurang 8 persen. Penggunaan daya baterai menurut kami cukup awet.
Game ketiga Genshin Impact. Grafis bisa berjalan di level tinggi dan fps mentok di 60 fps (bawan Genshin Impact). Grafis berjalan normal namun di animasi skill yang berat kadang terjadi FPS drop. ini jelas menjadi kekurangannya sendiri. Bermain 1 jam menghabiskan sekitar 15 hingga 20 persen. Temperatur berada di sekitar 40 derajat celcius.
ADVERTISEMENT
Video dan musik
Kami menonton video jelas dan tajam dengan layar Super AMOLED. Kecerahan maksimal 1.000 nits bikin nonton video di YouTube dan Netflix terasa tajam.
Speaker keras dan fungsi stereo-nya bagus. Masih soal mendengarkan musik, tersedia CODEC bluetooth SBC, AAC, aptX, LDAC, dan SSC.
Ada equalizer bawaan 9 channel yang bisa dimainkan untuk menyediakan pengalaman mendengarkan musik secara customizable. Tidak ada smart equalizer, sebagai gantinya Samsung menyematkan Dolby Atmos, yang pada dasarnya melakukan tugas yang sama
Ada Separate App Sound, di mana aplikasi tertentu menggunakan output audio terpisah. Misal kita ingin memainkan musik Spotify tapi juga scroll TikTok. Bisa diatur agar Spotify ke speaker bluetooth, dan TikTok di speaker HP.
ADVERTISEMENT
Untuk video call, tidak ada masalah. Suara kita terdengar jelas. Namun tidak ada noise canceling bawaan. Ini juga berlaku untuk rekaman audio.
Kamera dan bikin konten
Smartphone ini punya tiga kamera belakang, masing-masing sensornya 50 MP berteknologi OIS untuk kamera utama, 8 MP untuk kamera ultra wide dan 5 MP untuk kamera makro. Sementara itu, kamera depannya 13 MP tertanam di poni layar.
Kombinasi hardware dan software menghasilkan gambar yang ciamik. Sensor 50 MP menangkap foto dengan dynamic range yang luas, dan image processing membuat hasilnya lebih tajam.
Beberapa catatan untuk kondisi yang tak biasa, algoritmanya salah beri “resep”, sehingga kelihatan gambar yang terkesan tak alami. Zoom dua kali pun masih tergolong bersih. Mungkin persoalan ini bisa teratasi dalam update software berikutnya.
Kemudian Pro Mode. Kami mencoba menjepret milky way alias Galaksi Bimasakti. Kami mengatur ISO 3.200 dengan shutter speed di angka 10 detik. Terlihat lensa berhasil menangkap konstelasi bintang dengan cukup bagus meski background noise nya masih kelihatan.
Oh ya, mode pro pada Samsung Galaxy A54 di atas, tanpa editan ya. Nightography di HP Samsung emang gak bisa dianggap remeh. Hasil fotonya cerah, warna cukup akurat dan tidak berlebihan dalam urusan kualitas foto.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Samsung Galaxy A54 tidak memiliki depth camera. Namun ini tidak masalah untuk mengambil gambar portrait. Foto yang dihasilkan masih bagus, dan kameranya masih bisa diandalkan untuk memisahkan objek dengan background.
Kami merasa kualitas selfie A54 bagus. HP ini bisa menangkap lebih banyak detail. Dynamic rangenya juga bagus, tidak terlalu backlight ketika mengambil selfie di tempat silau. Pun selfie di malam hari juga tidak masalah.
Soal video, hasil tangkapan stabil, A54 menawarkan sudut koreksi yang lebih luas dibanding A53. Jangan lupa fitur editing dan object eraser serta image enhancer.
Fitur object eraser Samsung tergolong superior, bisa menghapus orang hingga bayangan.
Penggunaan sehari-hari
Pengisian baterai 1 persen ke 100 persen menghabiskan waktu 1 jam 31 menit, dengan charger 25 W. Sama seperti pendahulunya, A54 tidak membawa charger bawaan.
ADVERTISEMENT
Baterainya tergolong tipikal. Screen time 4 jam, tanpa game dengan Wi-fi menyala, bisa menguras baterai 50 persen. Jika ditambah dengan game dengan durasi main 2 ja,m maka daya bisa habis sekitar 70 persen.
Untuk sensor biometrik seperti sensor fingerprint dan kunci wajah HP ini bisa menjalankan keduanya dengan baik. Sensor membaca dengan cepat dan tidak ada salah baca.
HP ini juga dilengkapi dengan fitur NFC. Buat kamu yang suka isi ulang uang elektronik lewat mobile banking di HP, fitur ini bisa sangat membantu kamu, apalagi dalam kondisi genting misal di jalan tol dan tak menemukan ATM.