Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Review Samsung Galaxy S24 Ultra: Kerjaan Makin Mudah Pakai Galaxy AI yang Pintar
17 Februari 2024 10:32 WIB
·
waktu baca 10 menitDiperbarui 22 Maret 2024 18:40 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun siapa sangka, kehadiran Galaxy AI justru membuat semua utilitas yang ada di Samsung Galaxy S24 Series makin maksimal hingga sangat membantu aktivitas harian penggunanya. Itu yang kumparan rasakan saat menjajal Galaxy S24 Ultra selama dua pekan.
Desain
Kalau bicara bodinya, Samsung Galaxy S24 Ultra punya fisik yang mirip dengan pendahulunya, Galaxy S23 Ultra. Sudut-sudutnya masih boxy peninggalan Galaxy Note yang menjadi ciri khasnya sejak 2 tahun lalu.
Bedanya, kali ini bodi dia dilengkapi dengan material titanium yang diklaim membuat durabilitas smartphone makin panjang. Material ini pula yang membuat harga Galaxy S24 Ultra membengkak Rp 2 juta lebih mahal daripada Galaxy S23 Ultra.
Titanium gak cuma membuat visual bodi belakang Galaxy S24 Ultra menjadi lebih menarik, tapi juga gak gampang licin dan baret selama pemakaian dua minggu. Sisi perangkat juga gak terlalu melengkung kayak Galaxy S23 Ultra, jadi lebih enak buat digenggam.
Layar berpanel OLED-nya yang berukuran 6,8 inci itu kini benar-benar datar. Dengan panel yang tidak melengkung seperti yang disebutkan di atas, penulisan menggunakan stylus S Pen di layar ini jadi makin nyaman karena areanya lebih luas.
ADVERTISEMENT
Layar Galaxy S24 Ultra punya tingkat kecerahan puncak sampai 2.600 nit, ini terasa banget ketika lagi buka smartphone-nya di bawah sinar Matahari secara langsung, karena teks sampai gambar yang muncul di layar masih bisa terbaca dan terlihat. Lapisan pelindung Gorilla Glass Armor juga membantu banget dalam meredam pantulan cahaya sehingga mata tidak tersilaukan.
Dimensinya gak banyak berbeda dibandingkan Galaxy S23 Ultra. Galaxy S24 Ultra memang lebih tipis (selisih 0,3 gram), tapi handphone (HP) berbobot 232 gram itu masih membuat kantong kamu penuh ketika disimpan di sana. Kenyamanan saat tersimpan di sarung celana bisa berkurang jika perangkat menebal gara-gara disarungi case khusus.
Di bodi belakang Galaxy S24 Ultra ada empat kamera, layout-nya masih sama dengan Galaxy S23 Ultra. Ada perbedaan minor di sektor spesifikasinya, yang performanya akan kita bahas di bawah.
Galaxy AI
Sebelum berbicara kinerja kameranya, kita ulas dulu kehebatan si bintang utama di Galaxy S24 Ultra: Galaxy AI.
ADVERTISEMENT
Segala fitur di HP ini memang dibekali teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), dan ini cukup membantu aktivitas harian kami sebagai jurnalis. Transcript Assist, misalnya, sanggup mentranskrip audio wawancara orang asing dalam bahasa Inggris.
Kamu mungkin bertanya kenapa tidak menjajalnya dengan wawancara orang Indonesia? Well, Galaxy AI ini masih terbatas perbendaharaan kata bahasanya, dan bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya. Samsung sih sudah menjanjikan Bahasa Indonesia akan hadir di Galaxy AI pada kuartal kedua tahun ini, dan diklaim bisa bahasa slang juga kayak "Gue-lu".
Balik ke Transcript Assist. Durasi dalam mentranskrip bervariasi, tergantung lama rekamannya. Untuk audio wawancara berdurasi 10 menitan, Transcript Assist bisa mengolahnya dalam waktu sekitar 1 menit, sementara rekaman 20 menitan makan waktu sekitar 2-3 menit. Semakin lama durasinya, semakin lama Transcript Assist bekerja.
ADVERTISEMENT
Fitur yang tersimpan di aplikasi Voice Recorder bawaan ini juga mampu membedakan pembicara, sehingga hasil transkripnya tidak saling tumpang tindih. Hasil transkripnya pun dapat dirangkum yang memudahkan pengguna mendapatkan inti poin yang disampaikan pembicara.
Transcript Assist ini memang tidak sempurna 100 persen. Dia masih ada eror dalam menyalin audio menjadi teks. Contoh, fitur terkadang menambahkan titik di tengah kalimat, dan ini bisa mengubah konteks atau maknanya. Jadi, pengguna harus mengecek lagi hasil kerja Transcript Assist.
Fitur Galaxy AI lainnya ada Live Translate Call yang memperkaya peran smartphone yang paling fundamental: Komunikasi. Fitur ini ibarat Google Translate di panggilan telepon konvensional, bisa menerjemahkan suara lawan bicara secara real-time dalam bentuk teks maupun audio.
ADVERTISEMENT
Sebelum menerjemahkan, pengguna wajib download paket bahasa terlebih dahulu di pengaturan 'Advanced Intelligence'. Ukuran file-nya bermacam-macam, misal, paket Bahasa Korea berukuran 300-an MB sehingga gak makan banyak memori penyimpanan Galaxy S24 Series.
Interpreter pun disediakan Samsung di Galaxy AI. Pengguna dapat percaya diri ngomong langsung sama orang asing dengan bantuan terjemahan dari fitur ini, yang bisa bekerja tanpa sambungan internet. Hasil terjemahannya muncul dalam bentuk teks lewat tampilan split-screen. Kalau Bahasa Indonesia sudah disediakan, pengguna gak bisa beralasan lagi gak bisa bahasa Inggris.
Sementara itu, Samsung turut menyediakan Chat Assist yang bisa membantu pengguna memberikan opsi balasan chat dengan nada berbeda, seperti kasual atau profesional. Bedanya dengan Interpreter, Chat Assis butuh koneksi internet.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, pengalaman kumparan dengan fitur Live Translate Call sampai Chat Assist masih terbatas, mengingat Bahasa Indonesia belum tersedia sehingga belum bisa memastikan keakuratan dan kecanggihan fitur. Kami hanya menjajalnya di booth demo saat peluncuran Galaxy S24 Series di Jakarta.
Aplikasi Note bawaan Samsung juga ditanam fitur AI. Setiap catatan yang ditulis bisa dirangkum otomatis sama Galaxy AI, seperti yang dilakukan di fitur Voice Recorder, dengan beberapa opsi format rangkuman. Prosesnya pun terbilang cepat, dengan satu halaman Note terangkum gak sampai 5 detik.
Fitur kecerdasan buatan terakhir yang menarik, menurut kumparan, adalah Circle to Search yang bekerja sama dengan Google. Bermodalkan teknologi Gemini dari Google, fitur ini ibarat mesin pencari versi praktis.
ADVERTISEMENT
Kalau kepo dengan outfit teman, kita cukup tekan tombol Home, lalu lingkari objek yang ingin dicari. Circle to Search akan menampilkan hasil pencarian terkait objek tersebut.
Beberapa kali percobaan, masih ada hasil pencariannya yang belum sesuai. Contoh ketika mencoba mencari tahu celana yang dipakai Chris Martin, vokalis Coldplay, saat konser. Fitur menampilkan celana yang kurang akurat, meski menawarkan celana lain dengan penampakan serupa.
Namanya juga AI, dia akan terus berlatih mempelajari setiap aktivitas yang kita lakukan dengannya agar semakin pintar. Dan ini juga berlaku untuk fitur Galaxy AI lainnya, seperti terjemahan hingga transkrip.
Kamera
Kalau melihat spesifikasi kamera belakang Galaxy S24 Ultra, dia mirip dengan Galaxy S23 Ultra. Salah satu kamera telefotonya 50 MP dengan optical zoom lebih pendek 5 kali, beda dengan pendahulunya yang punya 10 kali optical zoom.
ADVERTISEMENT
Kamera depannya apalagi. Masih pakai lensa berukuran 12 MP. Lalu, bagaimana performa memotretnya?
Berdasarkan pengalaman kumparan, kualitas kamera Galaxy S24 Ultra gak jauh berbeda dengan Galaxy S23 Ultra, kualitasnya masih konsisten. Dia juga masih bisa diajak buat nonton konser.
Meski terkesan ada penurunan di sektor optical zoom, kameranya masih membidik objek dari jauh hingga 10 kali dengan kualitas gambar apik, seperti yang kumparan rasakan ketika menyaksikan Lyodra bernyanyi atas panggung peluncuran Galaxy S24 Series di Jakarta. Di luar ruangan pun begitu, warnanya gak pudar dan tekstur gambar tetap setajam dengan zoom 3 sampai 5 kali.
Jika suka fotografi, Galaxy S24 Ultra dapat memanjakan pengguna dengan mode kamera pro dan foto RAW. Cocok buat yang doyan mengolah konten gambar lebih kompleks.
ADVERTISEMENT
Soal edit foto, Samsung juga menanamkan Galaxy AI di sektor ini. Foto miring kamu bisa jadi lurus dengan bantuan Photo Assist. Area yang kosong nantinya bakal diisi secara otomatis oleh sistem.
Hasil tambalannya memang masih terlihat kasar, apalagi jika area sekitar ruang kosong tadi terlalu ramai. Kalau area sekitar ruang kosong sepi objek atau bahkan polos, hasilnya bisa lebih apik dan mulus seperti bukan editan. Lagi-lagi AI di sini perlu dilatih lagi agar hasilnya makin mumpuni.
Performa
Samsung melakukan perubahan di sektor dapur pacu Galaxy S24 Series. Dua modelnya, standar dan Plus, menggunakan prosesor Exynos 2400. Sementara itu, Galaxy S24 Ultra tetap mengandalkan cip dari Qualcomm, kali ini Snapdragon 8 Gen 3 Mobile Platform for Galaxy.
ADVERTISEMENT
Cip tersebut turut membantu perangkat melakukan pemrosesan AI secara efisien. Apalagi ada dukungan vapor chamber yang 1,9 kali lebih besar, ini membuat Galaxy S24 Ultra gak overheat dan masih dalam suhu yang wajar meski kami gunakan untuk main game Honkai: Star Rail dengan pengaturan grafis rata kanan dalam waktu 30 menit sampai 1 jam.
Kami juga tidak mengalami kendala kinerja ketika menggunakan Galaxy S24 Ultra untuk kegiatan lain macam telepon, membuka web browser atau aplikasi media sosial, dan aktivitas lainnya. Mulusnya performa ini bisa dipahami, mengingat Galaxy S24 Ultra yang kami pakai punya RAM 12 GB hingga menambah tenaga bagi cip Snapdragon 8 Gen 3 Mobile Platform for Galaxy.
Baterai 5.000 mAh membuat daya hidup Galaxy S24 Ultra makin panjang. Snapdragon 8 Gen 3 Mobile Platform for Galaxy memungkinkan perangkat semakin efisien dalam mengonsumsi daya. Dengan pemakaian normal harian seperti membuka aplikasi, main game, sampai streaming video, Galaxy S24 Ultra masih tersisa 50-an persen. Daya baru benaran habis dengan pola pemakaian serupa di hari kedua.
Pembeli memang tidak mendapatkan charger, tapi ada teknologi pengisian daya kilat 45W yang tertanam di Galaxy S24 Ultra. Meski sudah ada embel-embel fast charging, perangkat masih membutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk mengisi penuh 100 persen baterai Galaxy s24 Ultra. Jika charger yang digunakan tidak mendukung mungkin akan memakan waktu lebih lama.
ADVERTISEMENT
Case khusus, kekinian banget
Samsung turut membawa sederet aksesori case resmi yang khusus didesain untuk Galaxy S24 Ultra. Case dengan tampilan yang keren ini, beberapa didesain sesuai kebutuhan pengguna.
Kalau sekadar melindungi ponsel, ada pilihan Silicone Case dan Shield Case, yang memakai material anti slip sehingga tidak licin saat digenggam, juga terasa sangat mantap saat tangan mengoperasikan smartphone.
Kalau kamu tipikal orang yang suka menonton video streaming dari smartphone, bisa coba case Standing Grip Case atau Gear Gadget Case. Pada Standing Grip Case, ada sebuah bagian yang bisa didorong ke bawah untuk menyangga ponsel di permukaan yang datar, sehingga smartphone berada dalam posisi yang paling enak untuk menonton konten di meja.
Gear Gadget Case juga memiliki sebuah lingkaran yang dapat ditarik sehingga lingkaran itu jadi penopang bagi ponsel, untuk ditaruh di permukaan yang rata.
ADVERTISEMENT
Yang paling menarik perhatian, adalah Flipsuit Case beserta Flipsuit Card, yang langsung menyulap tampilan Lock Screen pada smartphone pengguna. Pada dasarnya Flipsuit Case adalah case ponsel yang melindungi bodi sisi atas, bawah, kiri, dan kanan. Lalu bagaimana dengan bagian punggung ponsel? Bagian ini akan dilindungi oleh Flipsuit Card, yang di dalamnya telah disematkan teknologi NFC. Samsung menyediakan Flipsuit Card ini dengan berbagai macam desain. Samsung juga berkolaborasi dengan sejumlah pihak untuk menyediakan desain Flipsuit Card yang beragam, termasuk dengan Marvel hingga National Geographics.
Ketika Flipsuit Card ditaruh di bagian punggung ponsel, maka secara otomatis, tampilan Lock Screen pengguna akan mengikuti desain Flipsuit Card tersebut. Itu terjadi berkat teknologi NFC yang saling terhubung antara Flipsuit Card dengan ponsel pengguna. Keren sekali, memang.
Kesimpulan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Galaxy S24 Ultra ibarat Galaxy S23 Ultra yang ditambah AI. Tiada penyegaran fisik yang menggoda iman. Spesifikasinya pun gak ada perubahan yang mencolok.
Dengan segala kepintaran Galaxy AI yang ditawarkan, Galaxy S24 Ultra bisa menjadi smartphone harian yang menguntungkan bagi para pekerja yang multitasking, terutama jurnalis seperti kami. Galaxy AI mampu mempersingkat tugas-tugas kami dalam mentranskrip sampai mewawancara orang asing. Tinggal tunggu kedatangan Bahasa Indonesia maka pekerjaan makin mudah.
Kameranya masih bisa diandalkan bagi concert goers membuat fancam idolanya manggung seperti kameranya Galaxy S23 Ultra, baterainya pun awet dipakai aktivitas harian, serta main game nyaman dan gak bikin perangkat kepanasan berkat Snapdragon 8 Gen 3.
Sayangnya, harga Galaxy S24 Ultra makin gak bersahabat gara-gara titanium yang digunakan Samsung sebagai material bodinya. Dengan harga lebih mahal Rp 2 juta daripada Galaxy S23 Ultra, apakah Galaxy S24 Ultra worth it? Kalau kamu sultan membutuhkan HP dengan spek hardware monster dan software pintar yang bisa diandalkan di kelas flagship, Galaxy S24 Ultra bisa menjadi pilihan yang menarik.
ADVERTISEMENT