Satelit Merah Putih 2 Bisa Tutup Blank Spot 3T yang Tak Terkoneksi Kabel - 4G

28 Mei 2024 16:29 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Roket SpaceX Falcon 9 yang membawa satelit Telkomsat Merah Putih 2 lepas landas di Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral, Selasa sore, 20 Februari 2024, di Cape Canaveral, Florida. Foto: Craig Bailey/Florida Today via AP
zoom-in-whitePerbesar
Roket SpaceX Falcon 9 yang membawa satelit Telkomsat Merah Putih 2 lepas landas di Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral, Selasa sore, 20 Februari 2024, di Cape Canaveral, Florida. Foto: Craig Bailey/Florida Today via AP
ADVERTISEMENT
Satelit Merah Putih 2 milik Telkom dinilai penting untuk Indonesia. Dia bisa membuka akses telekomunikasi di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T), yang tidak terjangkau infrastruktur jaringan kabel serat optik maupun seluler (blank spot).
ADVERTISEMENT
Heru Sutadi, Direktur Eksekutif ICT Institute, mengatakan kebutuhan satelit untuk komunikasi dan penyiaran di Indonesia sangat tinggi. Satelit Merah Putih 2 bisa menjadi solusinya untuk memenuhi kebutuhan itu.
Satelit disebut dapat melayani wilayah yang tidak memiliki akses telekomunikasi dengan teknologi kabel fiber optik maupun Base Transceiver Station (BTS).
"Mengingat tidak semua wilayah Indonesia dapat dibangun dengan serat optik maupun seluler, maka satelit jadi pilihan untuk menutupi wilayah yang tidak ter-cover tersebut," kata Heru kepada kumparanTECH beberapa waktu lalu.
Pembuatan Satelit Merah Putih 2 di fasilitas perakitan Thales Alenia Space. Foto: Telkom
Heru menambahkan, teknologi satelit, kabel, dan seluler memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Kabel serat optik, misalnya, dapat mengantarkan internet sangat cepat, tapi membangun infrastrukturnya bisa lama dan tidak semua area dapat dijangkau. Begitu juga dengan seluler yang membutuhkan banyak menara BTS, agar sinyalnya bisa menutupi blank spot.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, satelit memang punya kendala pada latensi yang besar, menyebabkan kecepatan internet bisa berkurang atau delay. Meski begitu, satelit memiliki cakupan wilayah yang cukup luas.
Satelit Merah Putih 2 juga bisa menjadi kebanggaan Indonesia, karena tidak semua negara memiliki satelit. Ini menunjukkan Indonesia juga bisa meluncurkan satelit HTS (High Throughput Satellite), teknologi yang digunakan di Merah Putih 2.
Satelit HTS baru dari Telkom, namanya Merah Putih 2. Foto: Telkom

Soal Satelit Merah Putih 2

Satelit Merah Putih 2 meluncur pada 21 Februari 2024 dari Cape Canaveral, Florida, AS, menggunakan roket Falcon 9 buatan SpaceX. Satelit sudah sampai ke slot orbit 113 derajat bujur timur (BT) sejak 3 Maret 2024.
Satelit Merah Putih 2 merupakan satelit berteknologi HTS yang berarti ia bisa mengantarkan data dengan cepat. Dengan kapasitas 32 Gbps, dia membawa transponder aktif yang terdiri dari frekuensi C-Band dan Ku-Band yang akan menjangkau seluruh area Indonesia.
ADVERTISEMENT
Telkom memanfaatkannya sebagai backhaul untuk mendorong pemerataan akses internet di Indonesia. Backhaul sendiri, dalam ekosistem telekomunikasi, merupakan jaringan utama pengantar akses telekomunikasi, yang akan terhubung dengan sub-jaringan seperti menara BTS dalam infrastruktur darat. Kemampuannya berguna untuk menyediakan akses internet di remote area.
Satelit Merah Putih 2 dirakit oleh Thales Alenia Space asal Prancis, menggunakan platform yang sama dipakai pada satelit Telkom 3S, yakni Spacebus 4000B2. Total dana investasi yang dikucurkan untuk pembangunan satelit ini mencapai Rp 3,5 triliun, yang pembangunannya dilakukan sejak tahun 2021.
Ia dioperasikan oleh Telkomsat, anak usaha Telkom, dari stasiun pengendali utama satelit (master control station) yang berada di Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Apabila ada kendala yang bersifat force majeure, satelit bisa dikontrol di stasiun cadangan (backup control station) yang berlokasi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
ADVERTISEMENT