Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Parlemen Eropa mengesahkan aturan penggunaan USB-C sebagai lubang colokan charger tunggal untuk handphone (HP), tablet, dan kamera pada Selasa (4/10). Aturan ini mulai efektif akhir 2024, dan 2026 khusus untuk perangkat laptop.
ADVERTISEMENT
Langkah yang disetujui 602 anggota parlemen dan ditentang 13 lainnya ini memaksa semua brand yang jualan smartphone di Uni Eropa memakai lubang USB-C untuk mengisi daya. Khusus Apple, mereka terpaksa membuang colokan Lightning di iPhone dan mulai mengadopsi USB-C.
Keputusan ini akan mempermudah konsumen smartphone dan gadget lain di penjuru Uni Eropa, sekaligus mengurangi beban biaya.
Margrethe Vestager, Komisaris Eropa untuk Kompetisi mengatakan bahwa langkah ini akan menghemat 200 juta Euro atau sekitar Rp 3 triliun (kurs Rp 15,126.4) dari sampah elektronik Uni Eropa.
Perlu dicatat, konsumen di Uni Eropa termasuk golongan konsumen terkaya. Sebagai tempat dari 450 juta jiwa dan 27 negara, aturan ini sangat mungkin akan diikuti korporasi di luar Uni Eropa.
ADVERTISEMENT
"Hari ini adalah hari besar bagi konsumen, hari besar bagi lingkungan kita," kata anggota parlemen Malta Alex Agius Saliba, juru bicara Parlemen Erop, dikutip dari Techxplopler.
"Setelah lebih dari satu dekade, pengisi daya tunggal untuk beberapa perangkat elektronik akhirnya akan menjadi kenyataan bagi Eropa dan mudah-mudahan kami juga dapat menginspirasi seluruh dunia."
Akhir hayat dari kabel Lightning iPhone
Apple memperkenalkan lubang colokan Lightning pertama kali di peluncuran iPhone 5 pada 10 tahun yang lalu. Lightning hadir untuk menggantikan colokan pin-30 yang sudah ada sejak iPod—perangkat portable pertama Apple.
Singkat cerita, Lightning kemudian diadopsi ke perangkat mobile Apple yang lain, seperti iPad dan MacBook, selang beberapa bulan setelah peluncuran.
Pada 2014, beberapa manufaktur gawai, termasuk Apple, secara serempak memperkenalkan USB Type-C. Pengganti USB biasa ini punya ukuran yan lebih kecil. Ini penting karena produsen gawai terus merancang perangkat yang semakin kecil dan tips.
ADVERTISEMENT
Apple langsung mengadopsi USB-C pada MacBook keluaran 2015. Meskipun Apple menjunjung USB-C sebagai konektor serba guna dan lebih universal, butuh waktu yang lama bagi Apple untuk membawa USB-C ke lini perangkat yang lain.
USB-C baru masuk ke iPad Pro pada 2018. Per 2022, iPad Air dan iPhone masih mengandalkan colokan Lightning.
Kekurangan kabel Lightning
Kabel Lightning punya kendala besar di kecepatan transfer data. Gambar resolusi tinggi iPhone atau video 4K butuh waktu yang lebih lama untuk ditransfer ke perangkat lain, jika dibandingkan HP lain dengan USB-C. Ini juga menjadi kendala kecepatan charging iPhone, yang masih belum bisa mengejar fast charge ala kompetitor Android.
Entah apa alasan Apple mempertahankan Lightning. Beberapa beranggapan bahwa Apple meraup keuntungan yang besar dengan penggunaan Lightning. Karena Lightning adalah kepemilikan Apple, pihak ketiga yang ingin memproduksinya harus membayar lisensi kepada Apple. Perlu dicatat juga harga konektor Lightning tidak murah jika dibandingkan konektor USB-C biasa.
ADVERTISEMENT